#MOVEON3

713 73 1
                                    

-FLASHBACK-

"Sahabat macam apa yang menjatuhkan pamor sahabatnya sendiri? Yang bikin malu sahabatnya sendiri?"

"Ra jangan marah dong Raa. Sorry deh Ra sorry. Ngga maksud gitu Ra."

"Lo mau ngasih apa kalo gue maafin lo hah?"

"Ya Allah Ra. Gue kan bercanda Ra. Bang Nas aja yang nganggepnya serius Ra."

"Ya elo makanya kalo ngomong jangan asal dong. Cowo itu nggak semuanya bisa diajak bercanda. Mana dia tau kalo lo bercanda coba?"

"Yahkan gue pikir gitu Ra. Please Ra maapin Raa. Rana ikutan marah ke gue nih Raa. Lu mah jahat sih Ra sama gue Ra."

"Heh coba itu dipikir dulu. Kan lo duluan yang bikin gue kesel. Lo udah bikin gue bener-bener keliatan jones tau gak? Jomblo gara-gara gak bisa move on. Sumpah ya Dims kecewa gue sama lo."

"Kan emang bener Ra lu kelamaan single karna gak bisa mupon Ra."

"DIMAAASSSSS!!! Lu tuh ngajak baikan apa malah mau nambah gue kesel sih?! Astaghfirullohaladziiimm, Ya Allah berikan hamba-Mu yang cantik jelita nan limited edition ini kesabaran yang tiada batasnya demi menghadapi makhluk yang gak ganteng-ganteng amat ini Ya Allah."

"Tuh kan mulai mulutnya nyinyir. Ra ngga boleh gitu Ra. Dosa Ra marahan lebih dari tiga hari Ra."

"Kata siapa udah lebih dari tiga hari? Masih ada waktu setengah hari di hari ketiga. Jadi belom lebih dari tiga hari."

"Ya salaamm. Ra lu mah bener-bener niat dah. Masa ampe diitungin beneran gitu Ra. Please Ra maapin ngapa Ra, Ya Allah, Ra."

"Oke gue maafin. Tapi ada syaratnya.."

"Apa, apa syaratnya, apa? Gue turutin deh Ra demi Rana biar gak marah lagi sama gue. Eh kan demi elu juga maksudnya Ra."

"Kan kan belom dimaafin loh ini Dims."

"Iya apa syaratnya Karaku sayaaang?"

"Nggak perlu si Mini deh Dims. Cukup traktir gue seminggu dan lo harus ke kampus pake bando yang ada pitanya terus pake tas little pony warna pink yang gue pilihin selama seminggu full! Ngga boleh lepas dari badan lo sama sekali selama lo di kampus. No bargaining!"

"Bangsat. Ngadi-ngadi ya lo, Ra!"

-FLASHBACK END-

Ini hari terakhir si Dimas pake bando berpita dan tas little pony yang spesial aku pilihkan untuknya. Hal ini pula yang bikin seorang Dimas Mahesa nggak berkutik sama sekali.

Yang biasanya paling nggak bisa diem, jadi pendiem setengah hidup. Kalo kata dia "separuh jiwaku pergi, seluruh kharismaku sirna tak bersisa". Masih mending dia aku kasih kompensasi untuk melepas dua barang itu ketika dia latihan futsal. Coba kalau aku ngga sebaik itu, bisa jadi pusat perhatian seantero kampus 100% dia.

Dia benar-benar menuruti syarat yang aku berikan. Kalo kalian mikir, kan bisa aja si Dimas ngelepasin itu tanpa sepengetahuanku, there's a big NO! Kalian salah. Karena aku dengan senang hati mengawasinya dengan sepenuh hati dan jiwa ragaku, mengikutinya kemana dia pergi kecuali kalau dia ke toilet.

Yang biasanya dia suka jadi anak nongkrong kantin, udah lima hari ini dia jadi anak yang nggak neko-neko. Dateng, masuk kelas, pulang. Kejam? Biarin aja. Biar dia nggak menerjun bebaskan pamor sahabatnya ini. Biar jera manusia laknat satu itu.

"Kanjeng ratu Karavishaka Rajendra. Ini last day gue dandan cantik lucu dan imut kayak gini ya. Meskipun gue terlihat menggemaskan, tapi sumpah Ra, gue lebih suka gue ganteng biar kata kaga ganteng-ganteng amat Ra. Biarin dah gue amit-amit daripada imut-imut tapi memalukan begini Ra. Mana dompet gue menangis karena kekeringan lagi. Sangat tega emang lu Ra jadi sahabat." ucap Dimas begitu selesai menyantap ayam penyet Pakde kampus yang terkenal pedesnya ini.

MOVE ON [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang