Note : Mohon bantuannya untuk komentar disetiap kata yang typo agar bisa segera diperbaiki yah^^
Malam ini di terangi lampu belajar Rara sedang sibuk membuat skema dan catatan-catatan di stiker note lalu menempelinya di samping materi yang ada di buku paketnya. Kebetulan besok adalah pelajaran ekonomi, pelajaran lintas minat yang mempunyai banyak materi ditambah perhitungan.
Saat sedang sibuk belajar, hp miliknya berbunyi tanda panggilan masuk. Rara melihat bahwa itu adalah nomer telepon yang ia tidak kenal. Akhirnya ia hanya mendiamkan saja tanpa ada niatan untuk membalasnya.
Beberapa kali hpnya terus berbunyi, hingga membuat Rara kesal dan lansung mematikan hpnya. Awalnya dia hanya menyalakan hpnya untuk menerima pesan whatsApp grup kelasnya, biasanya ada kisi-kisi yang dibagikan oleh teman-temannya. Tapi bukannya kisi-kisi yang ia dapat justru telepon nyasar yang menghampiri.
Tiga jam sudah berlalu, Rara melirik jam dindingnya yang menunjukan tepat pukul 10 malam. Waktunya istirahat, Rara pun beranjak menuju tempat tidurnya. Sebelum tidur ia menatap langit-langit kamarnya sebentar dan lalu akhirnya memejamkan mata.
Tidurnya semalam dirasa cukup pulas. Rara bangun seperti biasanya pukul 5 pagi, tanpa alarm pun dirinya sudah terbiasa bangun pukul 5 dan hal ini patut untuk disyukuri. Tapi anehnya hal tersebut tidak berlaku untuk hari libur. Kalau sudah hari libur bisa sampai pukul 10 Rara baru bangun.
Hari ini hari terakhir ujian. Rara sudah siap dengan tas di punggungnya. Sebelum berangkat sekolah ia menuju meja makan untuk sarapan bersama. Dilihatnya semua sudah berkumpul, ada Mamah dan Papahnya.
"Rara sini sarapan dulu," Kata Mamahnya dengan tangan yang masih mengoles selai pada roti. Rara pun mengangguk dan menarik salah satu kursi di meja makan.
"Gimana ulangannya Ra? Lancar?," Tanya Papah Rara.
"Lancar Pah, ini juga ulangan yang terakhir kok," jawab Rara sambil mengunyah rotinya.
Dan akhirnya sarapan pagi ini berjalan dengan hening.
Rara melirik jam tangan yang melingkar di tangannya dan menunjukan pukul 06.30, ia pun segera meminum susu putihnya dan berpamitan kepada kedua orang tua nya.
Setelah berpamitan Rara menunggu angkot di depan rumahnya. Saat angkot sudah ada ia langsung menaiki angkot tersebut. Selama perjalanan Rara tak hanya diam dan memandangi kendaraan di belakang angkot. Tapi dia membuka dan membaca kembali catatan ekonominya. Lumayan untuk memanfaatkan waktu.
Saat sudah sampai di sekolah, ia langsung menuju ruang ujiannya. Terlihat keadaan kelas sudah cukup ramai. Baru selangkah ia memasuki kelas ketiga temannya langsung menghampiri Rara dan menginterogasinya.
"Lo kemarin pulang bareng Rio yah?," katanya Vita sambil menyipitkan matanya.
"Gosip dari mana itu?," tanya balik Rara sambil berjalan menuju tempat duduknya.
"Gak penting! Lagian satu sekolah udah tau," Kata Resya.
"Enggak pulang bareng kok, tapi yang bener gak sengaja seangkot".
"Kok bisa? Lagiankan rumah Rio sama lo beda arah?!," tanya Resya curiga.
"Yah lo tanya aja langsung sama orangnya".
"Tapi kalo beneran pulang bareng juga gak papah," dukung Meka.
"Ra gue kan ud----" Ucap Resya menggantung.
"Udah ah gue mau belajar dulu," sela Rara. Mereka pun hanya menghembuskan nafasnya dan langsung kembali menuju tempat duduknya masing-masing.
Dalam hati Rara meruntuki tentang gosip tersebut. Ia bersumpah serapah untuk pembuat gosip tersebut agar hidupnya tak tenang 24 jam non stop. Ia yakin hal ini pasti akan memasuki trending topik di SMA nya ini. Dan semua itu membuat Rara risi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RARA [COMPLETED]
Fiksi Remaja22 in #FiksiRemaja (28/09/2018), 28 Januari 2018 - 17 September 2018 "Iyah sengaja, kita makan dulu. Gue tau lo dari tadi belum makan," "Oh y-yaudah" "Gimana kalo makan di pinggiran aja?," "Yaudah." "Gimana kalo makan sate?." "Yaudah." "Gimana kalo...