4

56.6K 2.5K 32
                                    

Note : Mohon bantuannya untuk komentar disetiap kata yang typo agar bisa segera diperbaiki yah^^

"Ajiiiii sepupu lo jahat banget sama gue," teriak Rio saat baru saja membuka pintu kamar Aji.

Rio memang mengunjungi rumah Aji, bukan hanya sendiri tapi tak lupa juga dengan Vino dan Zain.

Rencananya mereka berempat akan menginap di rumah Aji untuk malam ini. Kalau soal menginap memang rumah Aji yang selalu dituju karna letaknya rumahnya lumayan strategis.

"Kenapa emangnya? Ditolak lo sama dia?," kata Aji yang ikut duduk di atas karpet.

"Kan gue tanya dia cemburu gak gue godain si Rena, eh dia bilang gue ngaco terus juga dia bilang emang gue siapanya dia," eluh Rio.

"Yah lo bego lah!, udah tau cemburu pake ditanya! yah pasti kesel dia," Sahut Vino sambil membuka bungkus makanan ringan.

"Kelamaan jomblo sih lo! jadi susah mahamin kamus kosa kata cewek, tapi baguslah si Rara bilang gitu, harusnya tolak aja sekalian," kata Aji.

"Gitu yah lo sama temen sendiri! Awas aja nomor hpnya si Riani gak gue kasih!," ancam Rio.

Menurut gosip yang beredar Riani itu merupakan salah satu seorang yang suka pada Rio baru-baru ini. Dia itu kakak kelas, orangnya cantik tapi Rio tetap saja tidak berminat. Justru Aji lah yang tertarik pada Riani, dan selalu memohon kepada Rio untuk meminta nomer hpnya.

"Canda Yo, lo mah ah gasik!," ucap Aji. Memang selalu begitu Rio, kalau ada apa-apa dengan Aji pasti salalu membawa-bawa Riani dan Aji pun tidak bisa berkutik kalau menyangkut Riani.

"Yo lo serius sama si Rara?," tanya Zain memastikan.

"Kalo gak serius gak bakal sampe sajauh ini Za," jawab Rio.

"Gak ada maksud lainkan?," tanya kembali Zain dengan nada suara seperti memancing sesuatu.

Rio yang mendengar pertanyaan Zain, tertegun sebentar. Ia tau maksud alur pertanyaan tersebut. "Y-ya gak ada maksud lah," kata Rio tersenyum kikuk. Untuk soal perasaannya saat ini jujur Rio belum bisa menjelaskan bagaimana perasaan sebenarnya pada Rara. Ia hanya ingin mengekuti alur dan berusaha untuk yang terbaik.

Kegiatan mereka pun akhirnya berlanjut dengan bermain ps, memakan makanan ringan, minum minuman bersoda, sampai bercerita tentang cewek cabe-cabean yang suka ngegoda Rio tiap harinya.
Malam itu mereka lalui dengan gelak tawa bersama.

Esok paginya mereka berempat berencana akan bolos sekolah untuk membuat kenangan semasa SMA yang kelak akan mereka ceritakan keanak cucu mereka. Entah mendapat ide dari mana mereka bisa beropini seperti itu.

Mereka pun bersiap-siap menuju ke Mall untuk mencuci mata sekaligus mencari jodoh. Penampilan  mereka cukup keren dengan style ala-ala anak gaul. Mereka sudah seperti boyband-boyband yang akan debut.

Dengan menggunakan mobil Aji mereka berangkat menuju tempat tujuan. selama di perjalanan Vino yang paling rusuh dengan menyalakan musik yang ada di mobil lalu bernyanyi semaunya dan seenak dirinya.

Sedangkan Rio dan Zain hanya menertawainya sambil memakan kacang entah darimana kacang tersebut. Berbeda dengan Aji yang fokus menyetir, tapi percayalah bahwa mungkin dirinya merasa gondok setengah mati karna mendengar suara emas Vino.

Begitu sampai di sana mereka langsung menuju tempat makan untuk mengisi perut dahulu. Saat sudah berada di salah satu meja makan Vino langsung mengedarkan pandangannya menyelusuri setiap sudut tempat makan mencari cewek-cewek cantik.

"Ngapain Vin? Makan dulu lah," kata Rio sambil melihat-lihat menu makanan.

Vino pun duduk. Mereka memesan makanan sesuai dengan selera masing-masing, lalu memakannya.

RARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang