Pijat ++

15.1K 147 37
                                    

Tim k3 sedang latihan.  Tiba-tiba hp sang kapten berdering.

Shani: yank, aku mau martabak.

Viny.: iya aku beliin abis latihan ya. Kamu istirahat dulu aja...

Shani: aku pengenn sekarang yankk.  Badan-badanku sampe sakit gini karna kamu tauu..

'lah kaya ngidam aja ni pacar gue. Mana ada martabak tengah hari bolong gini.'

Viny: iyaa nanti aku kirim aja ya lewat gofood.

Tak ada lagi balasan dari shani.

"vinyy,  yang serius latihannya. "

"maaf sensei." menaruh hpnya

"mana Naomii?  Jam segini belom dateng? "

"hmm ka naomi ada kuliah tambahan sensei. " jawab viny

***

Shani berbaring di tempat tidurnya.  Kakinya dan seluruh tubuhnya terasa remuk. Akibat kegiatann malamnya bersama kekasihnya Viny. Dan hal itu membuatnya harus melewatkan latihan k3.

"bik, kalau tukang urutnya dateng suruh masuk aja yaa. " titah shani.

"iya neng. "

"ato ada temenku datang suruh masuk juga. Aku mau istirahat dulu.  Bibi tolong siapin minyak urutnya ya. " perintah shani.

****

Me: Vin gue telat nih

Viny: Apaaan ini bukan telat lagii..  Udah telat sejam lo ka latihannya.

Me: Ya sorry
'gue kan keasyikan pacaran sama bidadari gue"

Viny: Mending lo ga usah latihan ka, gue izinin aja sama sensei.  Ka lo beliin martabak aja yaa, terus anter ke apartemant Shani.  Doi lagi sakit.

Aku berkeliling mencati martabak.  Untung ini bukan pertama kalinya aku mencari makanan khas malam disiang bolong.  Aku sudah terbiasa dengan permintaaan ve yang aneh-aneh.

Kendaraanku menuju Martabak Boss. Martabak kekinian dengan varian rasa.

"lah shani mau rasa apa?  Martabak manis apa asin?"

Aku nemutuskan untuk membeli beberapa martabak.  Martabak mozzarell, martabak 8 rasa dan martabak greentea. Tenang aja bonus dari ka Mel masih tebal di dompetku.

Usai pesanan tersaji, aku segera melajukan kendaraanku ke apartement Shani. 

Sesampainya disana.

Ting  tong..
Ting ting..

Crek.

"Shani nya ada bik? " tanyaku dengan suara sedikit serak hasil dari permainan dengan ve.

"temennya non shani ya, Non.?" tanya asisten rumah tangga itu.

Aku mengangguk.  "ia bik saya naomi." aku memperkenalkan diri.

"Non Shani bilang,  langsung masuk kamar aja.  Non shani ada di kamarnya.  Silahkan Non. " ucapnya menunjukkan kamar shani serta mempersilahkanku masuk ke ruangan pribadi majikannya.

Aku segera memasuki kamar shani.

Crek.

Ku lihat shani berbaring tengkurap dengam tubuhnya dilapisi kain putih sebatas dari punggung hingga betisnya.

Glek.

Aku yakin shani telanjang.

"kunci aja pintunya." shani mulai membuka suara.

Salah SasaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang