CLOUD 14

47 16 25
                                    

"Dik, habis makan mau jalan-jalan nggak?" Tanya Rhea pada adiknya.

"Mau..." Dengan mulut yang agak monyong, dan nada yang memelan karena bunda memotong perkataan Boy.

"Kak pulang aja nanti kamu capek, kamu kan baru sampai tadi siang belum istirahat" Sela bunda yang membuat Boy cemberut.

"Bunda, masa kita engga quality time lagi. Kakak kan rindu sama aku" Bujuk sang adik.

"Iya bun, Rhea ngga papa beneran deh bun. Rhea kangen keluar bareng, ya meskipun tanpa ayah" Ucap Rhea sedih.

"Ya sudah jika itu yang kalian inginkan, kita jalan-jalan kemana?" Tanya bunda.

"Kota tua!!!" Jawab kakak adik bersamaan.

"Ya sudah, kalian mau berangkat sekarang atau nanti?" Tanya bunda kembali.

"Sekarang aja bun, kak, antisipasi macetnya" Usul Boy.

"Ya sudah, ayo" Ajak bundanya.

"Eh bentar bun, Rhea mau beli ice cream dulu" Pinta Rhea.

"Aku aja kak, aku juga mau" Ucap adiknya dengan menunjukkan deretan giginya.

"Beli 4 ya dik, ini uangnya dan, jangan lama, lama aku tinggal!!!"

Setelah adiknya berjalan menuju antrian Rhea pun mencuri waktu untuk mengecek hand phone nya.

'Kok belum ada telfon dari cowok itu sih. Dia bilang
jam 7 malam mau telfon' batin Rhea kesal.

"Kak, nunggu telfon dari Zevin?" Tanya bunda yang membuat shock Rhea.

"Kak ini, ayo berangkat" Kedatangan Boy menyelamatkan Rhea dari pertanyaan bundanya.

"Naik taksi lagi aja ya bun?" Tawar Rhea pada bundanya.

"Iya emang mau naik apa lagi kak, buruan sebelum bunda bete dan minta pulang" Ancam bundanya.

"Kak itu ada taksi" Ucap adiknya.
Mereka pun mulai masuk ke dalam taksi dan melakukan perjalanan menuju kota tua.

***

Arga Pov

Mama is calling...

Kringg... Kringg... Kringg...

"Siapa sih telfon, ngga tahu orang capek apa ya" Cercaku ,karena efek lelah.

Dengan langkah yang malas aku berjalan menuju tempat tidur dan membuka tas. Untuk mengambil HandPhone yang sedari tadi sudah berbunyi.

1 miss call from Mama

"Ngapain mama teflon, teflon balik lah"

Belum sempat Arga menelfon balik, mamanya lebih dulu menelfonnya kembali.

"Hallo ma?" Sapa Arga.

"(Hallo sayang, kamu sudah selesai pertandingannya?)" Tanya mamanya.

"Ini Arga baru sampai kamar hotel ma, bersih-bersih badan aja belum. Mama udah nelfon" Ucap Arga kesal.

"(Maafin mama dong, kan mama ngga tau. Mama sempetin telfon kamu malam-malam gini, karena ada yang mau mama omongin)"

"Soal apa ma?" Tanyaku yang mulai penasaran, malam malam, nyempetin,firasat buruk.

"Soal perkenalan kamu dengan anak teman mama, sayang)" Jawab mama yang terdengar kesal di seberang sana, benar benar buruk,jodoh mulu.

"Oh itu, iya nanti setelah Arga pulang dari Madrid ya ma" Jawabku agar mama tidak berlarut dengan pertanyaan lainnya.

"(Tapi sayang, kamu mau engga kok malah jawab gitu sih)" Mama terdengar makin kesal disana. "Iya ma iya Arga mau ma, udah ya ma. Arga mau mandi ma" Jawabku menyerah, entahlah mungkin besok aku rubah keputusanku untuk perkenalan.

"(Kamu kayak lagi bete ya sayang?)" Selidik mama padaku, ini orang tahu aja sih ya. Udah tahu kalo sering bete gara-gara ditanyain nikah, dikenalin, ah emak-emak jaman now bgt mama.

"Ma, I'm fine. Udah deh ma, Arga capek ma." Jawabku yang semakin kesal karena pertanyaan mama, gimana gak kesel coba. Coba ya, kalo umur kalian udah mereka menginjak 22 tahun pasti banyak pertanyaan, mau nikah umur berapa? Pacar mana? Ngga mau nikah muda? Sepak bola mulu kapan nggolin jadi mantu orang, ah banyak deh.

"(It's oke, jangan lupa makan, ibadahnya juga ya sayang. Mama mau tidur. Good night anak mama sayang.)" Ucap mama dari seberang umenyudahi percakapan yang penuh faedah ini.

"Iya ma, sleep well ma. Night too mama" Jawabku singkat lalu mematikan sambungan telfon.

"Lu itu bisa sopan sama pelatih, sama mama lu sendiri kek gitu Ga" Ucap Zevin yang membuatku kaget.

"Fuck! Lu bisa gak sih Vin gak kagetin gua? Apa urusan nya sama lu? Lu gausah ganggu gua dulu deh, gua mau sendiri" Ini orang ngga tahu lagi kesel apa, mentang-mentang dia doang yang punya masalah. Kulihat Zevin menjauh dariku, berjLan menuju koper dan mengambil pakaian ganti, mungkin mau mandi, terserah deh.

Entah setan apa yang merasuki diriku, setelah pertandingan uji coba usai aku menjadi lebih sensitive.
Setiap ada temannya yang bercerita tentang kekasih akupun sedikit kesal.

Tanpa sengaja aku melihat sebuah kata-kata yang aku temukan di figura kamar hotel inj. Saat Arga membaca kata-kata itu ia merasa tertampar oleh kata-kata yang ada di sebuah figura itu.

perjalanan paling jauh yang bisa ditempuh manusia bukanlah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, melainkan perjalanan dari pikiran ke hatinya sendiri. Perjalanan dalam rangka meruntuhkan ego, merendahkan hati, menjadikan ikhlas, lebih bersabar, dan lebih bertakwa.

"Benar juga ya, kenapa gua harus semarah itu pada orang sekitar gua. Kurang sabar gua, kurang ikhlas, ditinggal cewek aja kek gitu. Astaga Arga, malu Ga, malu
Cowok kok lemah ga, lu di sleding di tengah lapangan bisa bangun lagi, masa diputusin lu ga bangun, wake up ga wake up!!!!" Ucap ku sendiri yang terdengar seperti membangun pertahanan kembali agar diriku semakin kuat.

"Udah nyadar sekarang?" Lagi lagi ngangetin orang, hobby banget.

"Tai lu Vin!!! Hobby banget bikin gua kaget" Ucapku  sambil melempar bantal ke arah Zevin.

"Hahaha bodo amat, udah sono mandi, terus prepare nanti malem kita flight pulang ke Indonesia kata coach" Ucap Zevin.

"What?? Serius? Nginep sehari lagi napa elah" Terbang lagi, masih capek juga. "Turutin aja kenapa sih, lu kan bisa ke sini bareng family atau keluarga lu lagi. Hidup ribet amat" Oceh Zevin. "Bodo amat lah, gua mau mandi" Ucapku lalu beranjak pergi meninggalkan Zevin.


















Vote and comment jangan lupa ♡

❤G.P.A

Secret of Cloud'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang