📃📃
Lee Taeyong menghela nafas panjang kemudian meletakkan penanya ke atas meja.
Sepasang bola mata hitam-nya bergerak ke atas ke bawah, mencoba meneliti kembali kertas hasil jerih payahnya menjawab soal ulangan matematika bab trigonometri yang dituliskan Kyuhyun-
seongsaenim di depan kelas.Jujur saja, 10 soal yang- kelihatannya -mudah itu ternyata mampu membuatnya sakit kepala juga.
Melihat serentetan angka, huruf, dan garis-garis rumit yang tertera di papan putih itu-tetap saja ia tidak bisa mengerjakannya dengan mulus seratus persen, meski kemarin malam ia sudah merelakan diri begadang untuk belajar.Pemuda dengan warna rambut pink itu mengedarkan pandangan.
Bisa dilihatnya Kyuhyun-
seongsaenim kini tengah berdiri menyandar di pintu, sedang mengawasi keadaan diluar. Punggungnya membelakangi kelas, sehingga ia tidak bisa melihat teman-teman sekelasnya yang memanfaatkan keadaan dengan sibuk berbisik dan mencocokkan jawaban satu sama lain lewat gerakan tangan atau bibir. Taeyong mendesah.Ternyata bukan hanya ia saja yang menganggap ulangan matematika hari ini memang susah.
Tidak heran sih, mengingat Kyuhyun-
seongsaenim yang memang suka dicap sebagai guru killer, pelit nilai, tukang usil, dan punya hobi membuat soal yang bikin-kepala-pecah .Meskipun begitu, Taeyong tidak mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan contek mencontek seperti itu.
Walaupun kemampuan otaknya ini bisa dibilang nge-pas, ia cukup percaya diri kok dengan kemampuannya sendiri.Kemudian inti atensinya teralih seketika saat ia melihat segulung kertas mendarat tepat di mejanya.
Jantungnya mulai berdetak cepat.Mungkinkah seseorang meminta jawaban padanya?
Ia menoleh ke kanan- bukan . Ke kiri-juga bukan .Dan ketika ia menoleh ke belakang, jantungnya semakin berdetak kencang tatkala kedua irisnya menuntunnya langsung pada sepasang bola mata cokelat gelap milik Jung Jaehyun -
-si pemuda yang disukainya. Yang ditaksirnya sejak awal semester.
Si ketua kelas itu nyengir gugup ke arahnya. Ia menunjuk-nunjuk Taeyong dan gulungan kertas di genggamannya secara bergantian.
Kedua bola mata Taeyong terbelalak lebar. Refleks ia menggumam tanpa suara, 'Untukku?'.
Jaehyun tersenyum kemudian mengangguk sebagai respon.
Taeyong mengerutkan kening dalam-dalam.Aneh sekali. Bukannya Jung Jaehyun itu salah satu anak terpintar di kelasnya?
Dan Taeyong tahu betul jika pemuda itu juga selalu masuk peringkat sepuluh besar. Lalu kenapa ia meminta jawaban pada Taeyong yang notabene hanya siswa yang tergolong berkemampuan biasa-biasa saja?Tanpa diketahui baik olehnya atau Jaehyun, Kyuhyun- seongsaenim yang berada di ambang pintu melihat peristiwa kecil itu.
Sepasang bola mata guru matematika itu menyipit tajam, kemudian bergegas menghampiri keduanya.
Serentak kelas menjadi sunyi-senyap.
Bisik-bisik tak lagi terdengar, tenggelam dalam ketegangan.Perhatian seluruh kepala di kelas itu kini terpusat pada sosok Kyuhyun yang melangkah mantap menuju meja Lee Taeyong. Semua murid menahan napas.
Mereka tahu betul arti dari seringai yang terulas di bibir guru mereka itu serta aura mengerikan yang menguar dari sana.
Taeyong yang masih belum menyadari 'aura bahaya' disekelilingnya tersentak kaget saat gulungan kertas ditangannya tiba-tiba direbut paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love From Valentine (JaeYong)
Cerita PendekJaeYong Oneshoot; ⚪Of Sunset and Purple Hyacinth ⚪Segulung Kertas ⚪Private Teacher ⚪Sweet Pea Original Story by: ⚫Cumberbatch's ⚫Madelene Lexie ⚫ChoiRinri ⚫yongie13 TERIMA KASIH :)