Episode 06: Walk Me Home?
Focus: Jisung, Yejin (+Seungmin)
Playlist: DAY6 - Hunt//
Sore itu sepulang sekolah, langkah kaki Yejin dan Ryujin dihentikan di depan gerbang sekolah oleh sepeda butut Kim Seungmin yang tiba-tiba muncul di sebelah mereka.
Seungmin menyapa kedua gadis itu sambil tersenyum. Tapi setelah itu, entah ke mana perginya semua nyali yang ia kumpulkan seharian tadi untuk berbicara pada Yejin.
Melihat wajah gadis itu sudah cukup membuatnya gugup setengah mati.
"Yejin," panggil Seungmin untuk kesekian kalinya.
Shin Ryujin yang cuma jadi spektator lama-lama tidak tahan ingin melempar buku pelajaran Bahasa Korea-nya ke kepala Seungmin.
"Iya, Seungmin? Kamu udah manggil aku lima kali," jawab Yejin.
"Aku mau ngajak kamu..."
"Hey Miss Scientist!"
Memang sepertinya Seungmin sedang tidak beruntung, kali ini interupsi itu datang dari Han Jisung. Si atlet renang yang tadi pagi tidak masuk kelas karena latihan khusus sekarang muncul dan menghampiri Yejin sambil tersenyum lebar.
Tunggu dulu, Seungmin bahkan tidak tahu dua orang ini saling kenal. Sejak kapan dan bagaimana caranya? Miss Scientist? Panggilan macam apa itu.
"Katanya mau nemenin gue pulang, yuk jalan bareng ke halte!" Jisung tanpa ba-bi-bu meraih tangan Yejin dan mengajaknya pergi.
"Hah? Apaan- aku nggak-"
Yejin yang masih ogah-ogahan akhirnya menurut saja diajak pergi, ia memandangi Ryujin dan Seungmin dengan tatapan meminta maaf lalu terus berjalan mengikuti kecepatan langkah Jisung.
"...pulang bareng," gumam Seungmin pelan, melanjutkan kalimatnya sendiri.
Dari jauh, Jisung sempat melemparkan sebuah salut padanya, dengan ekspresi yang seolah mengatakan: 'semoga beruntung lain kali!'
Seungmin cuma bisa tertawa tak percaya.
"Min, mending anterin gue aja," kata Ryujin, menyikut-nyikut Seungmin yang masih terlihat jengkel.
"Sampe halte doang, males jalan nih. Pliiiiis."
Permohonan Ryujin awalnya mau ia tolak mentah-mentah. Rasanya ia mau cepat-cepat pergi ke tempat kerja saja untuk menyibukan diri, mood-nya turun drastis jadi 0% gara-gara kejadian tadi.
Walau akhirnya Kim Seungmin tetap Kim Seungmin. Ia mengisyaratkan Ryujin untuk naik ke sepedanya, yang langsung gadis itu lakukan dengan senang hati.
"Kita baru ngobrol satu kali, bukan berarti kita otomatis jadi temen."Kalimat itu membuka percakapan Yejin dan Jisung selagi keduanya menyusuri jalan menuju halte bus terdekat dari sekolah.
"Well for me it is. Kita temen sekarang Miss Scientist, suka atau gak suka," balas Jisung, masih dengan senyum lebarnya itu.
"You shouldn't have butt in anyway! Aku udah janji mau ke rumah Ryujin, tadi juga aku lagi ngobrol sama Seungmin."
Raut wajah Yejin sekarang berubah kesal, ia melipat kedua lengannya dan membuang muka, seakan malas melihat senyuman bodoh yang masih ada di wajah Han Jisung.
"Ya maaf. Gue kan pengen ngerasain pulang bareng temen naik bus. Seru gitu kayaknya."
Alasan Jisung mungkin terdengar konyol dan sangat trivial, tapi memang benar adanya. Jika seumur hidupmu selalu diantar jemput ke dan dari dua destinasi yang sama setiap hari, kau pasti juga mau merasakan naik bus sendiri melewati jalur yang berbeda. Hal sesederhana itu bisa jadi seperti petualangan seru bagi seorang Han Jisung yang selalu terikat rutinitas ketat.
"Belum pernah naik bus?" Tanya Yejin, kembali melihat ke arah Jisung yang sekarang sedang menggelengkan kepalanya.
Seulas senyum kembali muncul di wajah Yejin, entah apa yang sedang gadis itu pikirkan.
Sesampainya di halte, mereka bahkan tidak perlu menunggu busnya datang sama sekali, karena memang ada sebuah bus yang sudah berhenti di depan sana.
Tak lupa mengecek jalur dan nomor bus itu terlebih dahulu, Park Yejin kemudian naik ke dalam bus dengan Han Jisung mengikuti di belakangnya. Mereka mengambil tempat duduk paling belakang yang masih kosong, dengan Jisung menduduki kursi yang dekat jendela.
"Kompleks Jinju Estate kan?" Yejin menyebut nama salah satu perkomplekan elit di kota kecil tempat mereka tinggal itu, bermaksud mengkonfirmasi lokasi rumah Jisung.
"Iya, kok tahu?" Lagi-lagi Jisung memasang senyumnya yang menyebalkan itu, membuat Yejin memutar matanya.
"Nebak aja. Anak-anak di sekolah kan banyak yang tinggal di sana. It's just two blocks away from mine," jawab Yejin.
Bus itu pun melaju ke jalanan dengan perlahan kemudian berangsur-angsur bertambah cepat ke kecepatan normal. Jisung membuka jendela di sebelah tempat duduknya, embusan angin meniup wajah dan rambutnya seakan mengajaknya terbang.
"THIS IS SO FUN!" seru Jisung ke luar jendela, otomatis menarik perhatian penumpang yang lain.
Yejin refleks menepuk lengan Jisung supaya laki-laki itu berhenti melakukan kegiatan memalukannya.
"Hus norak!"
"Cobain makanya," kata Jisung.
"Gak mau!" Yejin yang pemalu langsung terlihat panik, menggelengkan kepala kuat-kuat, berharap Jisung tidak akan memaksanya teriak-teriak ke luar jendela juga.
"Come on Miss Scientist, be crazy a bit won't hurt."
Sekarang Yejin benar-benar mengabaikannya, membuang muka lagi berlagak tidak sudi mengenalnya. Jisung hanya tertawa, lalu kembali mendekatkan wajahnya ke jendela dan berteriak-teriak tidak jelas.
Kalau saja Jisung tidak tampak begitu bahagia saat ini, Yejin pasti sudah memaksanya turun di halte berikutnya karena ia yang harus menderita rasa malu.
Kenapa mereka jadi lucu, rasanya mau nangis darah gara-gara tulisan sendiri /apa ini. Anyway thank you for reading this abal-abal ff :') ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG WINGS #2 ✓
Fanfic❝Before you realized, your youth had slipped away.❞ A series of high schoolers' daily life stories and their teenage problems Because people tend to take those little ordinary moments for granted, without realizing how precious they can be. 「Featuri...