❝Before you realized, your youth had slipped away.❞
A series of high schoolers' daily life stories and their teenage problems
Because people tend to take those little ordinary moments for granted, without realizing how precious they can be.
「Featuri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
「A Lonely Summer」 of Felix and his lonely holiday. Playlist: Parks, Squares and Alleys - We're Not Just Friends
ps. abaikan banner busuk di atas sana wkwkwkwkwk.
//
Berjam-jam sudah Lee Felix duduk di sofa ruang TV rumah bibinya, melawan musuh-musuh virtual di layar kaca tanpa kenal lelah. Ia sudah memainkan total lima video game berbeda seharian ini, diselingi makan siang berupa sekotak pizza dan beberapa panggilan alam yang harus dipenuhinya.
Rumah itu benar-benar akan kosong hampir sepanjang liburan, yang artinya kebebasan penuh ada di tangan Felix. Bibi dan sepupunya Jeongyeon sedang pergi ke Ilsan mengunjungi keluarga besar ayahnya Jeongyeon selama dua minggu.
Seharusnya ia juga sudah terbang kembali ke Sydney sejak kemarin, namun ajakan ibunya untuk pulang ke sana selalu ia tolak. Banyak faktor penyebabnya, selain malas berada di sekitar sepupu-sepupunya, ia juga berharap bisa menghabiskan waktu dengan teman-temannya di sini.
Nyatanya, semua orang sibuk sendiri. Hyunjin sibuk dengan keluarganya sementara Seungmin sibuk kerja paruh waktu seperti biasa. Jadi, pada akhirnya ia pun sendiri. Menghabiskan uang untuk beli pizza, main arcade, pergi menonton film sendiri, main video game sendiri, semuanya sendiri.
Ia seperti lupa ia punya banyak teman tersebar di mana-mana selain Hyunjin atau Seungmin. Kalau yang ia inginkan adalah teman dekat, sebenarnya masih ada satu opsi lain yang benar-benar tak terlintas sama sekali di kepalanya.
Dan ponselnya lagi-lagi berdering untuk kesekian kalinya.
Felix mendecak kesal, terpaksa menghentikan permainannya di tengah-tengah. Nama ibunya tertera di layar ponsel, terus-terusan menelepon ulang meski Felix sudah sengaja tidak mengangkatnya.
"Mamiii, told you I'm not comin' to Sydney for holiday. Stop callin' for God sake!" Felix langsung berbicara pada intinya tanpa mengucapkan halo atau apa kabar.
"Tapi kan liburnya sebulan Felix, masa gak mau ketemu mami?"
"Males ketemu Chris sama Lily, Mi, you know those drongos* make fun of me all the time!" Kata Felix, jujur mengenai rasa kesalnya pada dua sepupunya itu.
"Drongos? Felix, they are your cousins!"
Sepupu sih sepupu, tapi jika sepupumu hanya membuat hidupmu menderita setiap kau menghabiskan waktu liburan di rumahmu, pasti kau ingin mengata-ngatai mereka juga.
