My Love Only For Her

2.9K 207 2
                                    

I love her but she dont love me.
She love someone else.
I still by her side.
Watch her from distance milles a way.
Now iam back because the one she love betrayed her.
Fight for my love only for her.

Suasana lembab dan basah setelah berapa menit lalu hujan mengguyur kota Seoul.
Dua orang pria duduk di cafe menikmati minuman hangat mereka.


"Wajahmu kusut sekali hyung, kau sepertinya membawa buruk ya?" Ujar Sehun lalu menyeruput minumannya.


Suho menghela nafas dengan kasar. "Berita buruk untuk adikku tapi berdampak pada seluruh keluarga."


"Jisoo." Sehun tersenyum miris mengetahui nasib Jisoo yang terpuruk, karena Kai meninggalkannya sebulan sebelum pernikahannya dan menikah dengan wanita yang di hamilinya.


"Tidakah kau mau mencoba untuk mendekatinya lagi ?" Ujar Suho dengan nada pasrah. Sehun harapan satu-satunya untuk Jisoo, karena Sehun menaruh hati pada Jisoo tapi sayangnya Jisoo hanya menganggap Sehun sebagai seorang kakak.


Sehun mengeluarkan sebatang rokok kemudian menyulutnya, dan menghisapnya setelah itu mengeluarkan asapnya.


"Hyung jangan mengada-ada, Jisoo tidak mencintaiku jadi untuk apa mendekatinya." Ujar Sehun sambil mengetuk-ngetuk batang rokok di pinggiran asbak.


"Jadi kau hanya puas melihatnya dari jarak jauh,begitukah Oh Sehun? Aku rasa sudah cukup bagimu memberi jarak antara dirimu dan Jisoo, sekarang saatnya memperjuangkan cintamu untuknya karena rasa cinta dan sayangmu melebihi Kai." Ujar Suho memberikan secarik kertas kepada Sehun.


"Apa -apaan ini hyung?" Ujar Sehun membaca isi secarik kertas berupa alamat kantor dan apartement Jisoo.


Belum selesai dengan kebingungannya, ponselnya berbunyi notifikasi sms yang mencantum no ponsel Jisoo.


"Jika semua informasi yang aku berikan tentang Jisoo tidak ada sangkut pautnya dengan perasaanmu kepadanya, kau boleh membuangnya dan menghapusnya, Sehun." Ujar Suho kemudian bangkit dari kursi berjalan meninggalkan Sehun.



Sehun termenung di apartementnya sambil memandangi secarik kertas berisi alamat Jisoo.
You deserve better, i will give you everything,you want in me, Kim Jisoo. Gumam batin Sehun yang seketika itu mengambil jaket dan kunci mobil, pergi menuju apartement.



Jisoo terbangun dari tidurnya di depan sofa, ketika bel pintu apartementnya berbunyi. Siapa sih bertamu malam-malam begini? Batin Jisoo melihat jam dinding pukul sembilan malam.


"Jisoo buka pintunya ini aku Sehun oppa." Sehun membunyikan bel pintunya lagi.


Jisoo mengintip dari kaca kecil pintunya, kemudian membukanya karena dia melihat sosok pria tinggi putih berhidung mancung berambut hitam.


"Sehun oppa!!!" Suara nyaring yang lama tidak menyapa gendang telinganya, karena Sehun harus menempuh pendidikan ke negeri ratu Elizabeth.


Jisoo kemudian memeluknya seakan dia melupakan rasa kantuknya yang terganggu oleh bunyi bel pintu apartement.


"Miss you so much oppa, kapan oppa kembali ke Seoul, kenapa tidak memberitahuku." Jisoo mengerucutkan mulutnya.


"Biarkan aku duduk dulu baru aku menjawab semua pertanyaanmu, hmm." Ujar Sehun mencubit hidung Jisoo.


"Iya maaf lupa menyuruh oppa duduk." Ujar Jisoo melepaskan pelukannya dan menutup pintu apartement.


"Oppa ingin minum apa?" Ucap Jisoo sambil membuka pintu kulkasnya.


"Kau punya soju,Jisoo?" Ucap Sehun dengan nada bercanda.


"Oppa." Ujar Jisoo kemudian menyodorkan sebotol orange jus.


"Aku hanya bercanda,sudah lama tidak menjahilimu." Ujar  Sehun kemudian meminum orange jus.


"Haisssh oppa." Jisoo memukul bahu Sehun.


"Jisoo, sekarang mau tidak aku jawab pertanyaan yang tadi?" Ujar Sehun.


"Iya mau oppa." Jisoo langsung memasang wajah imutnya.


Sehun kemudian bercerita tentang dirinya kapan dia kembali dari London dan juga kegiatannya dia selama di sana.


Sekarang gilirannya Sehun menodong cerita kepada Jisoo. "Sekarang giliranmu ceritakan apa yang terjadi pada dirimu." Wajah Jisoo berubah menjadi muram dan menundukan wajahnya "Jisoo." Ujar Sehun mengangkat dagu Jisoo, wajah Jisoo sudah sembab dengan air mata

Jisoo memeluk Sehun sambil menangis, Sehun merengkuh tubuh Jisoo dan membelai rambutnya.

Selang berapa menit Jisoo menangis akhirnya dia membuka suaranya. "Oppa bisakah kau menemaniku malam ini?"


"Tentu saja Jisoo selama yang kau butuhkan," ujar Sehun.

"Terima kasih oppa." Jisoo mendongakan wajahnya menatap Sehun. "Sama-sama my princess." Ujar Sehun sambil menyelipkan rambut Jisoo ke telinga.

Tiba-tiba material basah milik Jisoo menyentuh material basah milik Sehun, sebuah keberanian dari Kim Jisoo yang tidak terduga oleh Sehun sehingga menyeretnya ke sesuatu hal lebih jauh yang tidak bisa pungkiri jika Sehun menginginkannya.


Suasana dingin hujan di pagi hari membuat dua insan ini masih bermalas-malasan di tempat tidur.


"Jisoo maaf atas tindakanku semalam tidak seharusnya kita." Sebelum Sehun selesai mengucapkannya Jisoo menyentuh bibir Sehun dengan jarinya.


"Sudah oppa jangan menyalahkan dirimu,lagi pula aku yang memulainya." Ujar Jisoo tersenyum.


"Jisoo." Sehun menatap Jisoo dengan lembut kemudian mencium bibir Jisoo, dan tangannya menyentuh punggung polos Jisoo di balik selimut.

Fin

Sehun Jisoo one shot storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang