I. Consciousness

86 11 2
                                    

Aku terus berlari menyusuri jalan yang entah apa namanya. Kaki ku bahkan tak menunjukkan tanda mau berhenti, entah sampai kapan. Aku pun tak tahu dimana saat ini aku berada. Dari mana asalku. Mengapa aku bisa berada dikondisi yang seperti ini. Dan, siapa aku? Aku sama sekali tidak tahu.

"Huh?" Gumamku.

Sebuah taman muncul dari kejauhan.
Taman itu terlihat normal tetapi aku merasakan ada yang aneh dari taman itu. Kakiku terhenti tepat di depan gerbang taman itu. Ku coba untuk mencubit pipiku untuk mengetahui apakah ini mimpi.

"Aw." Sakit. Bukan mimpi.

Tapi bagiku, bahkan ini tidak bisa disebut nyata, semuanya tidak masuk akal bagiku.

Disekitar tempat ini aku sama sekali tidak melihat orang maupun bangunan. Hanya kabut pagi yang mengelilingi tempat ini. Satu-satunya tempat yang baru ku lihat adalah taman yang ada didepan mataku ini.

Anehnya, seharusnya aku panik, tapi saat ini aku tetap tenang. Seperti air, bahkan aku tidak terkejut sedikitpun. Sama sekali tidak ada rasa panik atau takut di sekujur tubuhku, seakan semua yang ada didepan mataku bukanlah hal yang baru. Tapi, yang kurasakan saat ini hanya kosong dan hampa.

"Mungkin karena aku tidak bisa ingat apapun, jadi semuanya terlihat masuk akal." Aneh, bahkan aku tak ingat satupun tentang diriku "Sudahlah, lebih baik aku memantau keadaan saja. Siapa tahu aku bisa mengetahui tempat apa ini dan siapa diriku," Dan, untung saja sekarang aku tidak kelaparan. Aku tidak tahu harus membeli makanan dimana kalau itu terjadi.

Aku memasuki gerbang taman yang perlahan terbuka tanpa ada yang membukanya. Sangat menarik, ini pertama kalinya aku melihat gerbang terbuka otomatis. Tapi aku merasa, hal seperti itu bukan yang pertama kalinya bagiku.

"Ya sudahlah, lagipula mungkin ini hanya mimpi." Dan ya, aku masih menganggap ini semua hanya mimpi.
Tentang mengapa aku tidak bisa bangun, biar jadi urusan nanti saja.

Ku amati semua yang tertangkap oleh indraku. Pohon-pohon yang ada di taman ini kelihatan sangat subur tetapi di saat yang sama juga terlihat mati. Tanah disini juga sangat subur, tetapi begitu hampa. Tempat ini memiliki suasana yang abu-abu dan tidak ada arti meskipun secara kasat mata tempat ini sungguh indah dan penuh warna.

Udaranya juga sangat segar, tapi entah mengapa aku merasa tidak bisa bernafas? Apakah mungkin, telah terjadi sesuatu yang sangat menyedihkan disini? Ha. Tidak mungkin. Jika ini mimpi, itu sangat tidak mungkin. Bahkan aku yang tidak memiliki kelebihan pun, bisa merasakan kejanggalan disini.

Tetapi mengapa aku merasakan hal seperti itu?

Sepertinya ini akan menjadi misteri terbesar.

***

Kami author yang 'agak' mood-mood an. Jadi sabar ya kalo gaak ada update an kita. Biasanya sesuai mood buat update. Tapi yang pasti ga nyampe 3 bulan terus-menerus. Kayaknya.

Salam, ToGe🌱

MIRIFICENTIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang