Prolog

1.6K 24 6
                                    

Sebut saja Aira. Seorang mahasiswi semester satu di salah satu perguruan tinggi yang cukup ternama di kota Makassar saat itu. Seorang gadis yang sederhana, masih labil serta periang dengan gigi gingsulnya yang membuat dirinya lebih menarik. Ia anak kedua dari tiga bersaudara. Karakternya cukup berbeda dari dua saudaranya. Aira cukup keras dan pemberani. Itulah yang membuatnya berbeda.

Menjadi mahasiswa baru tentu tidak akan pernah lepas dari sorotan mata dan kawalan dari para senior. Apa yang dilakukan junior selalu menjadi salah dimata senior. Dan apa yang dilakukan senior harus selalu benar dimata junior. Tradisi turun temurun yang tidak akan pernah punah dari perguruan tinggi yang menjadikan mahasiswa baru cukup tertekan dan takut disemester-semester awal kuliahnya.

Namun apa yang terjadi jika kawalan itu jauh dari perspektif kita selama ini? Senior yang berusaha menjadi baik, memaklumi setiap kesalahan juniornya, membantu junior dalam menyelesaikan tugas, serta mentraktir juniornya ketika ada waktu senggang.

Hal yang sangat langkah jika itu terjadi, dan itulah yang Aira alami selama menyandang status MABA. Perlakuan spesial itu ia terima dari Luthfi, senior Aira. Luthfi seorang pria yang cukup populer saat itu. Ia sudah memasuki semester sebelas yang menandakan bahwa sebentar lagi ia akan wisuda. Mereka dipertemukan disuatu organisasi yg berbasis islam. Luthfi adalah mantan ketua umum organisasi itu pada masanya..

Nina, tunangan Luthfi menganggap hal itu menjadi sesuatu yang wajar. Sehingga ia tak menaruh kecurigaan. Sampai pada akhirnya isu-isu tentang kedekatan Luthfi dan Aira sudah tersebar hingga di luar kampus, Nina pun angkat bicara.


AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang