8. Sialnya

15 3 0
                                    

Marchell Goesatvo POV

Sial sekali. Jantungku rasanya berdetak lebih cepat dari biasanya. Tidak2 , bukan karena nenek itu sedang diperiksa dirumah sakit. Melainkan saat ini aku sedang menjadi sandaran hele yang tengah menangis.

" sudahlah, tidak usah di fikir. Itu bukan kesalahanmu kan? Aku yang salah tadi sudah membuatmu berdebat denganku " ucapku sambil mengelus kepalanya, rasanya aku gemas sekali kepada gadis ini. Ohh sangat manis. Aroma berry yang menyegrak dari rambutnya benar2 membuatku ingin memiliknya. Memiliki dalam arti menjadikan dia untuk hidup bersamaku, bukan rambutnya saja. Tapi seluruhnya -,-

" jika aaa..kuuu ta..diii tii.daakkk. berdebat.. Denganmu pastiii nenekkk itu tidak ping..saann " ucapnya sambil sesegukan

Oh tuhan , sungguh aku tidak tega melihatnya menangis. Aku kini semakin memeluknya dengan sangat erat, berharap pelukanku bisa menenangkan dirinya.

Wow apa ini, dia membalas pelukanku, dia menangis didada bidangku. Tak apalah ku biarkan dia membasahi seragamku.

" sudahlah, kau tidak perlu menangisinya. Kau tidak kenal dengannya bukan? Sekarang dengan kita membawanya kerumah sakit saja sudah termasuk tanggung jawab hele " ucapku mengusap air matanya. Sial gadis ini terlalu bawa perasaan. Sedikit2 dia menangis , dan aku tidak tega melihatnya menangis. Ku rasakan tubuhnya yang gemetar, gadis ini benar2 menangis pilu sekali. Ahh sungguh aku tidak tegaa

Aku langsung mengecup puncak kepalanya lamaaaa sekali. Setelah kulepaskan kecupanku dia mendongak dengan tatapan terkejut

" ini bukan pencitraan, sungguh " ucapku. Karena aku tau tadi aku sudah sangat salah mengatakan tentang pencitraan didepan gadisku ini, maksudku didepan gadis sepupuku

Ya benar, sialnya sainganku adalah sepupuku. Putra dari kakak kandung dediku. Allan Ronalldo, putra dari Alberto goesta ronalldo

Flashback On

Saat aku menangkap tubuh hele yang sudah terkulai lemas karena ucapan cath yang menjijikan tadi. Ada sesorang yang menangkapnya juga

Dia adalah Allan ronaldo, sepupuku sendiri

Aku benci ini, tadi saat semua teman wanita hele membawanya ke bangku untuk menenangkannya

Allan sempat mengatakan kepadaku " dia itu milikku. Dia gadisku jangan coba2 macam dengannya, kau tau aku bisa melakukan apa saja untuk menghancurkan persaudaraan Ayah kita "

" benarkah dia gadismu? Heh, percaya dirimu itu tidak pernah hilang allan, kau selalu mengatakan hal yang seakan2 itu memang terjadi " jawabku santai

" berhenti meremehkanku marchel goestavo, kau ingat? Dulu dia putri dari orang kepercayaan ayahmu bukan? Kau tau siapa yang membuat orang kepercayaan ayahmu itu dipecat? " tutur allan , aku sangat sangat terkejut. Jadi benar dugaanku, dia gadis yang dulu pada masa kecilku ku sebut pipi bakpao. Ya dia orangnya, aku senang sekali bisa menemukannya, senang sekali tetapi ada yang membuat hatiku sedikit bergejolak dan aku hanya diam menyimak tak menjawab, aku tau masih ada terusan kata dari yang allan ucapkan tadi

" Aku, hahaa benar sekali akuu yang melakukannya! Aku sengaja membuat ayah kita bertengkar marchel, dengan membawa2 nama Mr. Lucas, licik memang. Karena aku sudah sangat mencintai gadisku itu dari dia kecil, aku mencintainya. Aku menginginkannya, jadi kalau kau tidak ingin terjadi apa2 dengan kedua ayah kita. Cukup pergi menjauh dan lupakan hele. Dia milikku " ucap allan. Aku sudah mulai mengepalkan tanganku

Dia hendak pergi tapi sempat membisikkan sesuatu di telingaku

" aku dan ayahnya sudah sepakat untuk hubungan kami? Kau tau gadis itu mengidap penyakit leukimia sejak kecil. Dan kau? Kau tidak berguna saat dia mendapat cobaan buruk itu. Akulah yang membantu biaya perawatan dia dari dulu. Hingga sekarang dia benar2 sembuh total dari penyakitnya. Itu berkat aku! Aku yang mendonorkan sel sel ku untuk kesembuhannya. Camkan ini marchel Gadis itu milikku ! " lalu allan pergi begitu saja

Flasback of

Aku benci itu sangat benci!!!

" Marchell " panggil gadis yang berada di pelukanku ini membuyarkan lamunanku

" ada apa hele? Kau menginginkan sesuatu " ucapku sangat lembut. Jujur kali ini aku tidak untuk memenuhi perkataan Allan. Aku tidak ingin membuatnya membenciku

" Aku haus " uhh manja sekali ternyata hele ku ini. Ya hele harus jadi milikku. Aku tidak peduli jika nanti Allan mengadu domba Dedi dengan Paman Albert.

" Baiklah biar aku belikan kau minuman dulu. Tetaplah disini hele "

" tidak, aku ikut denganmu. Aku takut disini sendiri " ucap hele sambil mengeluarkan jurus pupy face nya. Aku sangat tega melihatnya seperti ini. Apapun yang membuatnya tidak nyaman selain Smile face nya aku tidak tega

Akhirnya mau tidak mau aku mengalah juga kan? Aku membawa hele kekantin rumah sakit dengan menggandeng tangan kanannya menggunakan tangan kiriku. Ku pererat genggaman jari2 ku. Rasanya aku tidak mau jika dia lepas dariku sedetik saja

" Aku bisa berjalan sendiri Marchel. Kau tidak perlu menggandengku seperti ini, lihatlah mereka apa kata mereka nanti. Kita ini masih memakai seragam " ucap hele berbisik, menggemaskan sekali gadisku ini

" tidak akan, aku tidak akan melepaskan genggamanku pada tanganmu " ucapku berusaha datar lagi

" lepaskan marchel aku malu "

" kau tidak perlu malu " langsung saja aku membawa tangannya ikut masuk kedalam saku celanaku. Memang genggaman tanganku untuk tangannya tidak bisa dilihat orang lain, tapi ini jauh lebih memalukan dibandingkan tadi.

Tak apalah, aku suka saat melihat Hele blushing karena menahan kesal juga malunya

Rasanya aku ingin menciumi pipi itu. Tunggu saja nanti hele, tunggu saja!!

Duh gimana nih nasib cinta gila marchel kalau yang jadi taruhan ayah sama pamannya

Crazy In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang