Just Our 4

13 1 0
                                    

Happy reading

***

  Setelah melewati perawatan selama dua minggu kondisi Rai pun kini mulai membaik, namun tidak dengan wanitanya selama itu juga wanita itu masih enggan untuk membuka matanya. Azeela masih saja menutup matanya, setiap hari Rai dan keluarganya selalu mengajaknya berbicara berharap bahwa wanita itu akan meresponnya melalui pergerakan sekecil apapun dari tubuhnya, namun.. hasilnya nihil tubuh Zeela tetap diam tanpa menunjukkan pergerakan apapun.

" Kenapa kau belum membuka matamu? Apa kau tidak merindukanku? Apa mungkin kau masih marah karena aku tidak mau menuruti kemauanmu waktu itu, hingga kau enggan untuk membuka matamu walau.. sebentar saja? ujar Rai sambil menggenggam sebelah tangan wanita itu.

" Apa kau tidak lelah terus terbaring disini? bangun Zee.. aku mohon, aku merindukanmu, rasanya disini selalu sakit setiap melihatmu seperti ini " ucap Rai menunduk menitihkan air mata, dengan sebelah tangannya yang bebas terulur menyentuh dadanya tepat dimana rasa sakit itu berasal, hatinya.

" Rai pulanglah dan beristirahat kau terlihat tidak baik setelah berjaga disini terus menerus selama 4 hari ini, biar Ayah dan Ibu yang menjaga Zeela selama kau istirahat " ucap Ayah Zeela khawatir saat melihat kondisi pria yang dicintai putrinya itu terlihat jauh dari kata baik, dengan wajah kusut, mata merah dan kantung mata yang terlibat jelas di bawah matanya, serta rambut yang sudah tak beraturan, jelas terlihat bahwa pria itu sangat frustasi dengan apa yang di alaminya ini.

" Baiklah Ayah, aku pulang dulu Zee aku berjanji hanya sebentar dan cepatlah sadar " setelah mengucapkan itu Rai pun melangkah mendekati pintu untuk keluar, namun sebelum ia membuka pintu pria itu berbalik.

" Jika ada apa-apa dengan Zeela, tolong segera beritahu aku "

" Tentu "

***

Drrrtt.. Drrrttt...

" Halo? "

"....."

" Benarkah, tentu aku akan segera kesana " setelah menutup panggilan tadi Rai pun bergegas pergi ke suatu tempat.

" Dimana.. dia? "tanya Rai setelah sampai di tempat tujuan nya.

" Masuklah, dia sedang menunggu mu di dalam "

    Pria itu menghela nafas ringan di depan pintu ruangan sebelum melangkah memasukinya,sesaat pria itu tertegun melihat sosok yang selalu ia rindukan selama ini, azeelanya sedang duduk bersandar di atas ranjang dan membaca sebuah buku.

     Zeela yang menyadari kehadiran pria itu lantas menyimpan buku yang tadi sedang ia baca lalu membenarkan posisi duduknya dan tersenyum manis ke arah pria itu.

" Kau sudah datang, kemarilah apa kau tidak merindukan ku?"

     Tanpa menjawab, pria itu berjalan dengan langkah besarnya dan mata yang terus menatap wanitanya seolah mengunci pandangan wanita itu, setelah berada di hadapan Zeela, Rai segera merengkuh tubuh wanita itu ke dalam dekapannya dengan erat seolah takut bahwa tubuh itu akan hilang bila ia melepaskan nya sedikit saja. Zeela yang menyadari sikap Rai pun langsung membalas pelukan pria itu tak kalah erat dengan melingkarkan tangannya di pinggang pria itu.

***

    Sudah tiga hari sejak wanita itu tersadar, Rai semakin menempel pada Zeela seperti permen karet, kemana pun wanita itu ingin pergi Rai selalu mengikuti nya. Dan pria itu benar-benar memperlakukan wanita itu dengan semaksimal mungkin.

    Tentunya kamar mandi adalah pengecualian, meskipun dalam hati pria itu tidak keberatan.

     Seperti sekarang ini saat Zeela ingin  ke halaman rumah sakit, pria itu dengan sigap langsung membawa Zeela ke tempat itu dan mendudukkannya di sampingnya.

" Terima kasih "

" Untuk apa? " tanya Rai

" Untuk semuanya, karena kau sudah merawatku dan dengan sabar menunggu ku selama ini " ucap Zeela, lalu menyandarkan kepalanya di bahu pria itu.

    Rai yang menyadarinya, segera memutar tangannya ke belakang untuk merangkul bahu wanita itu agar lebih merapat padanya dan sesekali mengusap surai lembut wanita itu.

" Kau tidak perlu berterima kasih, karena semua yang aku lakukan itu semua sebagai bukti bahwa aku mencintaimu, namun jika kau ingin membalas itu pun cukup kau berjanji untuk selalu berada disisiku,dan jangan pernah tinggalkan aku, bagaimana? " ucap Rai dengan di akhiri ciuman di atas kepala wanita itu.

    Zeela hanya menjawab dengan tersenyum dan mengangguk dengan tangan yang mengusap air matanya yang mengalir begitu saja tanpa sepengetahuan pria itu.

     Kini pikiran wanita itu memutar pada saat sebelum pria itu sampai untuk mengunjungi nya ia mendengar pembicaraan Ayahnya dengan dokter yang merawatnya bahwa penyakit nya yang dulu yang ia kira sudah tidak ada ternyata bersemayam dalam tubuhnya selama ini dan berkembang tanpa sepengetahuannya dan sekarang kanker otak sialan nya itu sudah memasuki stadium akhir.

' Jadi karena penyakit itu ia tidak sadarkan diri dengan lama,sedangkan seharusnya tidak karena luka yang ia dapat saat kecelakaan tidak terlalu beresiko '

Dan parahnya dokter sudah memvonis umurnya tidak akan lama lagi.

' Lelucon apa ini? '

     Bahkan disaat ia pikir kini akan bahagia bersama prianya ia justru di hadapkan pada situasi yang sulit ia hadapi, dan ia tidak mungkin bisa memberitahukan hal ini pada pria itu, ia tidak ingin merusak kebahagiaan yang sedang pria itu rasakan saat ini, senyuman itu.. tidak ia tidak ingin merenggut nya, karena itu ia akan berusaha membuat pria itu bahagia disaat-saat terakhir nya.

     Wajah pria itu berseri-seri dengan senyuman yang selalu menghias di wajah tampannya setiap hari tepatnya setelah wanitanya tersadar. Saat ia sedang bersiap untuk pergi mengunjungi Zeela di rumah sakit, ia menyempatkan sebentar untuk menghabiskan minuman yang ia ambil tadi.

Drrrtt..Drrrttt..

"Ya, halo ayah?"

" ....... "

    Setelah apa yang dikatakan penelepon tadi, pria itu terdiam dan tanpa sadar ia menjatuhkan gelas yang tadi di pegangnya, kepalanya pun tiba-tiba menjadi sedikit pusing dengan sedikit kesadarannya ia pun memegang sisi meja guna untuk menahan tubuhnya yang terasa akan tumbang karena seluruh tubuh nya menjadi lemas seketika.

" Zeela... Kritis? "














Just info :

Jangan lupa vote 😉

Salam manis

Destifika 💋
Tbc

Just Our (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang