Pemilik Senja di Februari

42 1 0
                                    

Aku memang tak segagah jingga

Tak pernah pandai merayakan sepi

Hanya bergumam malu-malu pada sajak dan pena

Mengintip jendela kaca untuk mendikte rinai yang kian mempesona

Wahai pemilik senja di Februari

Sepi ini memantik jiwa untuk hidup lagi

Mewarnai gulita yang kau paksa temaram saat purnama lalu

Menghimpit sendu hingga ia tak kuasa keluar lagi

Biarlah, biar januari saksinya

Bahwa aku pernah segagah itu untuk melawan kerinduan

Aku pernah sepiawai itu membayangkanmu berlarian di peraduan petang

Aku pernah sekejam itu memaksa hati untuk diam

Kau tetap menjadi alasan untuk sajak tak bertuan ini

Menjadi aksara yang mengisi kekosongan larik

Menjadi purnama yang menyinari malam

Atau menjadi telaga untuk sepi yang kekeringan

Aku, November Dan HujanWhere stories live. Discover now