dulu, kita pernah berjalan menyusuri lorong-lorong yang penuh kebahagiaan. berjalan melaju meninggalkan semua kenangan. kau pun bilang bahwa apa yang terasa pahit tidak perlu di simpan dalam ingatan.
lalu, apakah semua yang telah kau lakukan padaku pantas untuk di simpan dalam kenangan? setelah kau pergi, setelah kau meninggalkan langkahku yang terus mengejarmu.
mencintaimu dengan sebaik mungkin adalah sebuah keharusan bagiku. seperti kau mencintaiku tanpa ada celah sedikitpun untuk aku pergi dari hidupmu. tapi itu dulu, saat kita masih dalam satu titik yang beku; saat kita masih bersatu.
kini semua sudah mencair, bagai tumpukan salju yang terkena indahnya sinar mentari. begitupun dengan kita saat ini―kita yang sudah berpisah dan berbeda arah. aku yang terlalu percaya sampai masuk ke dalam lubang tipu daya.
aku tersesat dalam perjalanan panjang yang kau buat. aku terlalu juang menyusuri lorong-lorong kebahagiaan sampai lupa jalan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
menikmati patah hati
Poetryuntuk siapa saja yang sedang patah hati; selamat menikmati. art: ari.nunnunano