08. sinar yang meredup

2.4K 57 0
                                    

harapan demi harapan masih kukumpulkan. barang kali yang sudah pergi, akan kembali suatu hari nanti. tak apa, aku sudah terbiasa perihal menanti. meski ujungnya tak pasti.

kau ingat saat kita masih remaja? kau gemar sekali mengajakku ke toko bunga. membelikanku berbagai macam bunga yang kau suka. padahal aku sendiri tak pernah meminta.

katamu; aku seperti bunga matahari. bak bersinar sampai ke dalam hati. oh, ataukah itu benar-benar diucapkan olehmu? mengingat kini kau bukan lagi milikku. jadi, siapa yang menyinari hatimu saat ini?

tentu saja kau lupa dengan bunga segar yang akan layu. seperti aku saat ini; lusuh, lemah, pucat, tak berdaya. kau lupa bahwa setiap sinar akan meredup pada waktunya.

menikmati patah hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang