03

41 17 8
                                    

Yuhuuu ketemu lagi sama cecan😊
Aku mau update lagi nih mumpung lagi nggak konslet, ckck

______________________________________

Tibalah Zaza di rumah.

'Brakkkkkkkk'

Zaza melemparkan tas nya diatas kasurnya. Dia berbaring di atas tempat tidurnya itu.
Perasaanya hari itu tak karuan. Gelisah, galau, bahagia, bingung, sedih, seneng. Dia melirik jam di atas meja belajarnya.

16.45

Dia meraih ponselnya yang diletakkan di sakunya, dan mulai mengetikan sebuah pesan singkat lewat WhatsApp.

"Hari ini lho sibuk gak Lin. Kalok enggak, temenin gue yuk! Sekalian mau curhat. Wkwk."
Pesan itu kemudian dikirimkannya ke Lina, sahabatnya Zaza. Dering hp itu kembali terdengar. Pesan balasan dari Lina.

"Temenin kemana Za? Tumben banget lo curhat. Lagi suka sama siapa hayo?"

Zaza nyengir-nyengir sendiri. Dia kemudian mengetikkan pesan balasan ke Lina.

"Temenin ke toko baju, entar pilihin baju yang bagus buat gue!.Sekalian nanti cari makan. Ih siapa juga yang lagi suka sama siapa. Gak ada ya!! Cuman mau ke acara ultahnya temen doang," balas Zaza yang 2 menit kemudian sudah terdengar dering pesan balasan lagi.

"Cie....mau ke ultah apa ultah hayo??" balasan dari Lina.

"Ultah Lin ultah....Udah lah, gue mau mandi dulu. Habis tu gue langsung on the way ke rumah lo!! Harus langsung siap"

"Oke" balas Lina sesaat sebelum Zaza beranjak dari tempat tidurnya.
Mereka berbelanja di toko terdekat, dan itu menghabiskan kurang lebih 2 jam. Setelah itu, mereka mencari makan.

'krukkrukkruk.........'

"Lo laper ya Za?" kata Lina.

"Banget....Udah gak tahan ini. Nyari yang deket-deket sini aja Lin," kata Zaza.

" Sabar dong lagi mikir. Kayak nya ada angkringan di sekitar sini," kata Lina.

Lima menit kemudian, mereka sampai di "Angkringan Mas Ari". Zaza langsung membeli makanan untuk dimakannya dengan Lina. Setelah kenyang, mereka pulang. Zaza mengantarkan Lina terlebih dahulu.

'' untung rumah lo nggak jauh-jauh amat dari rumah gue, kan gue takut malam-malam keluar sendirian," batin Zaza.

Saat dalam perjalanan pulang ia berhenti di lampu merah dekat halte busway. Ia pun melihat seorang wanita yang ditarik-tarik tangannya dengan paksa oleh seorang pria.

Dan saat itu lampu hijau menyala, Zaza pun mengikuti kemana pria itu membawa wanita itu. Dan mereka berhenti di depan rumah. Dari jauh Zaza melihat pria itu sedang memukuli seorang wanita yang di bawanya tadi, dan ternyata itu anaknya sendiri. Dalam keadaan mabuk pria itu memukul dan mencaci-maki anaknya yang sepertinya sebaya denganku.

Sedangkan anaknya hanya diam menerima pukulan dan cacian dari ayahnya, mungkin karna dia juga menyadari jika ayahnya sedang mabuk. Zaza berniat mendekat tetapi detik kemudian mata mereka bertemu, gadis itu mengampiri Zaza.

"Lebih baik lo pergi dari sini. Cepat!!! Atau lo akan bernasib seperti gue" ucapnya sambil mendorong tubuh Zaza agar menjauh pergi.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Gue hanya ingin membantu, badan lo penuh luka, kenapa seakan - akan dia itu psikopat yang menyiksa korbannya! " Zaza terpancing emosi karna melihat keadaan gadis di depannya ini.

"Terserah apa kata lo!! Sekarang pergilahh! Gue enggak mau lo ikut celaka, dan jangan mencampuri urusan orang lain! Ck..pergilah apa kau tuli!?!" ucap gadis itu sambil menahan air matanya.

Dalam keadaan setengah sadar, sekilas pria itu melihat Zaza dan ingin mengejarnya. Tetapi di hentikan oleh sang anak. Pria itu melihat kearah Zaza dan menganggap Zaza sedang memata-matainya. Lalu, dia membawa ayahnya masuk ke dalam rumah.

Zaza menyimpulkan sendiri jika ayah gadis itu menjadikan ia sebagai pelampiasan karna kegagalannya. Kegagalan bagi pria itu karna korbannya lolos melarikan diri. Tak disangka ternyata pria itu seorang psikopat. Dari film yang sering ditontonnya jika kejadian tadi memang seperti psikopat yang sedang menyiksa korbannya hingga mati.

Zaza menjadi tambah yakin jika dugaannya memang benar.
Katakan Zaza gadis bodoh yang ingin bermain-main dengan psikopat.
Ada keraguan ketakutan, tapi ia ingin menolong gadis itu.

Dan Zaza pun melanjutkan perjalanan balik ke rumah. Tanpa Zaza sadari ternyata pria tadi mengikutinya sampai rumah dan kemudian pergi begitu saja.

***

Sesampainya dirumah, ia masih lanjut nonton film. Yaps, Zaza emang suka banget nonton film, dan itu sudah jadi hobinya. Kebanyakan sih ia suka film luar, apalagi Drakor. Kalau udah nonton sendiri di dalam kamar berasa udah punya dunianya sendiri, jadi lupa sama yang lainnya, wkwk.
Kalau udah belajar atau nggak ada tugas pasti ia sempetin buat nonton film. Selain film, Zaza juga hobi bernyanyi. Setiap ia mandi pasti terdengar suara orang bernyanyi. Dan itu suara Zaza sendiri. Zaza merasa percaya diri jika bernyanyi di dalam kamar mandi.
Malam ini terasa begitu sepi. Udara dingin di luar yang masuk melalui fentilasi jendela membuat tubuh seakan membeku dan merinding. Di layar ponselnya menunjukkan pukul 23.25
Tetapi Zaza masih juga belum bisa menutupkan matanya. Ia masih membayangkan besok. Gimana rasanya ketika ia berhadapan langsung dengan sosok Angga yang bisa meluluhkan hatinya.

'kreeeeekkk....'

Tiba-tiba Zaza mendengar suara pintu ruangan yang seperti ada orang yang membukanya. Zaza mulai ketakutan. Dia menarik selimutnya. Dan kini, ia mendengar suara anak kecil tertawa dan langkah kaki yang akan masuk ke kamarnya. Dan suara itu semakin bertambah keras. Keringat dingin mulai mengucur di seluruh tubuhnya. Akhirnya ia berdoa, memaksakan untuk menutup kedua matanya dan menghiraukan suara-suara itu. Lalu, ia memutuskan untuk segera tidur agar tidak mengantuk saat melakukan aktivitas diluar rumah.
Kalau tiba-tiba di jalan tidur kan ya nggak mungkin nanti disangka orgil deh.

Konon, rumah Zaza yang berusia kurang lebih 40 tahun silam ini menyimpan banyak misteri. Sebelum keluarga Zaza menempatinya, rumah itu ditempati oleh orang Belanda yang kini tidak diketahui keberadaannya. Jadi wajar jika banyak keanehan yang terjadi.
Seiring berjalannya waktu, keanehan yang terjadi di rumah Zaza memudar setelah keluarga besar Zaza berkumpul bersama. Dan sekarang yang menempati rumah itu sangat ramai, paman, bibi, dan saudaranya ikut meramaikan rumah itu agar tidak sunyi senyap.

Duh ngantuknya, mau sleeping beauty dulu ah😂

Laff❤

Good or Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang