04

32 13 3
                                    


Jam beker berbunyi sejak hampir 30 menit yang lalu. Dan Zaza masih belum bangun juga.

‘ Kringgg kringgg…’

Dering hp Zaza yang membangunkan Zaza. Zaza menambil hp di atas nakas samping tempat tidurnya dan segera menjawabnya tanpa melihat namanya.

“Haloo?!” “Siapa ya... Pagi-pagi udah ganggu orang tidur aja. Gak tau apa kalo gue masih ngantuk,” omel Zaza ke orang yang sudah mengganggu sleeping beauty nya itu.

".........."

“Apaaaaa!!! Oh Angga? jadi kamu udah di jalan mau kerumahku. Yaudah tunggu. Aku mandi dulu abis itu langsung siap-siap,”  Zaza menggerutu sambil bergegas bangun dari tempat tidurnya dan mengakhiri panggilan itu.

Setelah selesai mandi dan prepare, terdengar suara orang mengetuk pintu

‘toktoktok’

Zaza segera turun ke lantai satu untuk membuka pintu. Tampak sosok cowok yang sudah rapi dengan pakaianya tersenyum kepadanya.

“Baru bangun?” sapa cowok itu kepada Zaza.

“Ya terserah gue lah, mau baru bangun atau gimana. Siapa lo! Gak suka yaudah. Gue hidup juga gak ingin buat lo terkesan kok. Suka-suka gue. Gue dah mandi kalik, nggak kecium gtuh wanginya?! ” celetus Zaza sinis. Cowok itu hanya nyengir ke arah Zaza.

Sungguh Zaza sangat tidak suka ada yang mengusik tidurnya di hari libur.

"Maaf "

Detik kemudian Zaza merutuki mulut sialannya ini yang nggak bisa di rem, masa sama cowok yang udah bikin yang di dalem dagdigdugderrr siap meledak ngomongnya ngegas kaya lagi balapan, kan malu inih. Zaza menunduk malu.

Zaza pun mengangkat wajahnya dan menampilkan gigi putihnya sambil tersenyum.

“Wkwkwkwk enggak-enggak jangan marah gue cuma bercanda. Iya gue baru bangun pas lo nelpon gue tadi,” kata Zaza berkata selembut mungkin.

“Iya tau kok, lo kan sukanya emang gitu. Gue lebih suka kalau lo marah kaya gtu jadi keliatan imutnya" kata Angga sambil tersenyum manis menunjukkan gigi gingsulnya.

Pipi Zaza merona merah mendengarnya.
Bang itu loh senyumnya bisa di kondisikan nggak sih? Bisa-bisa langsung kena diabetes ini mah

"hahahha pipi kamu dah kaya kepiting rebus Za.... " tawa Angga pecah

Zaza tersadar lalu mengerucutkan bibirnya

"Ih apaan sih lo?! Yaudah gue masuk pamit dulu ya?"

"Eh gue juga mau pamit kali, kan nggak enak bawa anak orang, ntar dukira gue nyulik lo"

"Gue dah gede nggak ada yang mau nyulik, yaudah yuk masuk"

Saat ingin melangkahkan kaki masuk kedalam terdengar suara mama lalu melangkah menghampiri kami.

"Siapa Za? Nggak mau dikenalin sama mama? " tanya Angel mama Zaza.

"inih mah Angga temen Zaza"

"kok nggak di ajak masuk? Ayo nak angga masuk dulu, tumben banget lho Zaza bawa cogan kerumah" goda Angel pada anaknya.

Zaza melotot tak suka jika mamanya blak-blakan mengenai dirinya

" wah aku tersanjung tan, nggak usah tan, ini mau minta ijin ngajak Zaza jalan" Angga melirik Zaza sambil tersenyum

"yaudah sana hati-hati. Mama masuk dulu ya mau ke dampur lanjut bikin cupcake" sambil berlalu masuk meninggalkan dua remaja itu.

"iya maaaa"

"Yaudah yuk berangkat,” kata Angga sambil menggandeng tangan Zaza. Zaza ternganga.

Maaaaa tolonginnn anakmu ini nggak kuatt dah,,,inih kenapa lagi tangan gandeng segala?!

Angga menengok ke belakang melihat ekspresi wajah Zaza yang ternganga. Ia pun tersenyum geli,lalu melepaskan tangannya.

"Ups maaf,,,kita kan nggak mau nyebrang jalan"

"iyah nggak papa"

Zaza hanya mengenakan pakaian yang menurtnya nyaman, simpel tidak berlebihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zaza hanya mengenakan pakaian yang menurtnya nyaman, simpel tidak berlebihan.

Angga pun sebaliknya, yah kan namanya aja anak remaja kekinian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angga pun sebaliknya, yah kan namanya aja anak remaja kekinian. (anggep aja tuh alisnya agak tebel)

Sudah hampir satu setengah jam dan akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju.
Mereka makan di restauran, setelah memesan.
Setelah pelayan menyuguhkan makanan dan menghilang, mereka makan saling betatap muka.

“Kenapa liat-liat cantik kan? Awas nanti naksir sama gue,” kata Zaza.

“ Ya nggak papa dong, lo juga ngliatin gue makan dari tadi. Pasti keliatan tambah ganteng pas lagi makan, ya kan?” kata Angga.

“PD gilak..........” kata Zaza lalu memasukkan sendok yang terakhir ke mulutnya.

Emang ganteng banget sih

Setelah itu mereka nonton film di bioskop, tentunya film yang romantic. Perasaan Zaza deg-degan,merasa canggung setiap kali dilirik dan saat tangannya di pegang oleh Angga. Ia hanya menebarkan senyuman sambil tersipu malu hingga pipinya yang tembem kayak kue bakpau warnanya berubah agak kemerah-merahan.

Jadi kayak kue bakpau yang dilumuri saos diatasnya

Tetapi sosok Angga yang beralis tebal sering membuat Zaza takut setiap kali ia salah focus melihat alisnynya itu. Setiap lihat cowok yang beralis tebal Zaza merasa ketakutan.

Lebih takut lagi kalau alisnya kayak Sinchan, ckck

Sejak dari tadi di perjalanan setelah nonton sama sekali tak ada percakapan. Keduanya merasa canggung terlebih lagi untuk Zaza yang baru pertama kali ini di jemput oleh seorang cowok.

Gimana ceritanya?
Asik
Gantung
Nggak nyambung

Makasih yang udah baca, vote and comment😳

Good or Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang