7. Lets for get us #2

1.6K 143 110
                                    

Sudah semestinya matahari dan bulan menjaga jaraknya, agar tetap berjauhan.

Sungjae kesal dengan dirinya sendiri yang bisa bisanya berbicara pada mamanya dengan nada tinggi, hanya karena emosi mendengar sooyoung akan pergi dengan lelaki lain, dia membenci fakta bahwa dirinya yang selalu lepas kendali hanya karena si pengg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungjae kesal dengan dirinya sendiri yang bisa bisanya berbicara pada mamanya dengan nada tinggi, hanya karena emosi mendengar sooyoung akan pergi dengan lelaki lain, dia membenci fakta bahwa dirinya yang selalu lepas kendali hanya karena si penggoda ciliknya itu. 

Dia benci dirinya yang selalu seperti ini, selalu kalah jika harus berhadapan dengan segala sesuatu yang bersangkutan dengan park sooyoung, sepupunya.

Sooyoung itu kelemahanya, dan sooyoungnya itu tidak boleh tau jika dirinya akan lemah karena park sooyoung, gadis itu bisa besar kepala jika tau, lalu memanfaatkan dirinya, itu tidak boleh terjadi.

Sooyoung, harus berada dibawah kendalinya bukan sebaliknya, dia harus bisa melawan fakta ini.

Dan satu lagi, sungjae juga membenci fakta, bahwa sooyoung adalah sepupunya.

Sungjae masuk kamar dan mengganti bajunya dengan bawahan jeans panjang dan kaos polo berbalut jaket runner tipis, lalu keluar kamar melihat ke arah balkon, dari situ matanya langung bisa menangkap sosok cantik adik sepupunya yang sedang berjalan ke arah gerbang.

Sooyoung baru keluar pagar di sana eunwoo sudah menjemputnya dengan motor matic vario 250 cc warna hitam doff, membuat image eunwoo yang biasanya kalem jadi terlihat lebih keren dan  jantan.

Dari sela-sela gerbang yang baru di tutup,  sungjae melihat dua bocah SMA itu dengan tatapan geram, lalu di pakainya helm hitam miliknya itu dengan emosi, dengan segera dirinya naik motor, dengan niatan menyusul sooyoung dan memata-matahi anak itu, awas saja jika ternyata mereka berbohong tidak belajar.

Sayangnya mereka memang belajar, padahal sungjae sudah percaya diri akan melabrak sooyoung dan bocah SMA itu, sejak motornya di parkir di parkiran cafe terkenal moonbuck, dimana bocah itu dan sooyoung juga barusan saja memarkir motor mereka disana,  dia yakin sekali sooyoungnya itu tak lain adalah penggoda cilik yang sekarang sudah berani berbohong.

Tapi apa yang di lihatnya sekarang berhasil membuat sungjae mengurungkan niatnya untuk memaki, dan malah berakhir dengan memesan hot americano dan duduk di meja yang agak jauh dari sooyoung.

Di sana Sooyoung tidak berdua dengan bocah genit itu, ada satu bocah lelaki lain dan seorang gadis yang sepertinya sebaya dengan mereka, dan alasan kenapa sungjae tidak jadi melabrak mereka yaitu karena di meja itu selain ada beberapa minuman disana ada beberapa buku dan buku tebal soal latihan ditambah lagi mereka tampak sibuk membantu satu sama lain.

Tapi ada satu yang membuat sungjae iritasi, tatapan dan senyum penuh arti bocah itu saat melihat sooyoung.

Dasar genit, batin sungjae.

Berkali-kali sungjae menahan kesal melihat bocah itu yang sok perhatian pada sooyoungnya, lalu tersenyum sok manis  saat bicara dengan sooyoung, mencuri-curi kesempatan memegang tangan sooyoung dan duduk dekat-dekat dengan sooyoungnya.

Bad HabitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang