6. Lets Forget Us #1

1.7K 153 79
                                    

Saatnya berhenti.

Membaca novel sudah jadi rutinitas sooyoung selamah seminggu belakangan ini,  dan entah kenapa dia sering kecewa dengan jalan ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membaca novel sudah jadi rutinitas sooyoung selamah seminggu belakangan ini,  dan entah kenapa dia sering kecewa dengan jalan ceritanya.

Padahal semua novel yang di bacanya menceritakan cerita yang sama, yaitu tentang gadis remaja yang terjebak kisah cinta dengan pria dewasa, dan selalu sama, di endingnya mereka berakhir saling mencintai.

Hanya saja kisah perjalan si tokoh selalu manis dan romantis, itulah yang membuat sooyoung sedikit kecewa, kenapa tidak ada yang di warnai kebencian lalu tiba-tiba saling suka dan berakhir menikah.

Sudah 4 novel yang di bacanya, dan semua sama saja, si tokoh terlibat di situasi rumit lalu saling cinta, Apalagi prianya romantis-romantis..

Arrrrggggg.. sooyoung ingin yang ceritanya ada kebenciannya!!!  Yang benci lalu cinta..

'Ih.. Mikir apa sih' batin sooyoung.

Dibantingnya novel terbaru yang baru dibacanya seharian ini ke atas meja nakas, yang lucunya tidak mendarat mulus dan malah terjatuh kelantai, membuat si cantik mendengus kesal, memungut novel itu, tapi matanya malah mengamati sampul novel bergambar seorang gadis berseragam SMA yang sedang di peluk oleh pria ber jas dengan senyum lebar tersungging di kedua wajah gambar ilustrasi itu.

Sooyoung tersenyum miris mengelus sampul buku itu, mereka tampak bahagia batin sooyoung.

Berbeda sekali bukan dengan nasibnya dengan pria ber jas yang tinggal di depan kamarnya.

hahaha.. bahkan membayangkannya saja sudah tidak mungkin.

Satu alasan kenapa kakaknya itu di juluki beruang kutub! karena, satu, dia itu pelit senyum sejak kecil.

Jangankan senyum, bahkan dia itu lebih pantas disebut manusia tanpa ekspresi, karena entah itu bahagia, ataupun sedih sooyoung tidak bisa bedakan, karena pastinya kak sungjae hanya akan memasang muka datar. 

Kecuali saat sedang marah. Satu teriakan dengan mata tajam menusuk, saja sudah cukup membuat kaki sooyoung seperti jelly.

Masih dengan senyum miris, di masukannya novel itu kedalam sebuah kardus yang separuh isinya sudah di penuhi tumpukan koleksi novel sooyoung yang lain, ini yang terbaik, membuangnya atau paling tidak di simpan saja di gudang, karena tak ada gunanya novel-novel ini ia baca, karena ceritanya hanya akan membuat sooyoung berimajinasi yang tidak-tidak.

Seperti kata kak sungjae,
" jangan banyak berkhayal ! "  lirih sooyoung meniruhkan kalimat yang di ucap kak sungjae padanya seminggu lalu.

Flashback

Sooyoung masih tidak mengerti dengan apa yang baru saja di bicakan kak sungjae.

Nafsu makannya seketika menghilang, waktu mendengar kalimat-perkalimat yang terucap dari bibir sexy kak sungjae, bibir yang sama dengan bibir yang mencuri ciuman pertamanya tadi sore.

Bad HabitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang