Warning!!
(mature content 21+)
Tentang kisah cinta terlarang tapi diperbolehkan.
lho?
Mereka sepupu, mereka tinggal serumah sejak kecil.
Sungjae tidak akan pernah tega dan berani untuk mencintai sooyoung.
Tapi bagaimana lagi, tubuhnya hanya ingin...
"Am I allowed to be upset about this thing or am I being oversensitive?"
Keputusan yang terlalu cepat.
- 12 minggu setelah kamu pergi.
aku tersesat - ysj.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah lebih dari tiga bulan sejak si penggoda ciliknya itu pergi, meninggalkan sungjae sendirian dengan rasa sakit yang di tinggalkan gadis itu, padahal dirinya tengah berjuang melawan hasrat gilanya demi masa depan gadis itu.
Tapi apa yang di dapatkannya sekarang?!!
Flashback
Sungjae berdiri di depan pintu kandang macan sejak tadi, jemari besarnya menyentu benda logam yang biasa di simpannya di lemari bajunya, sudah lima menit logam itu hanya menancap dan menggantung di tempat yang sama, di sebuah lubang yang ada di pintu kayu, tinggal di putar saja logam itu maka tidak ada jalan untuk mundur, karena ketika hidungnya sudah mencium aroma si macan betina, maka naluri hewannya akan mengambil alih.
eh.. ini maksudnya bukan kandang macan yang ada macannya betulan, tapi ini semacam perumpamaan, demi tuhan secara logika, sungjae lebih baik tidur dari pada harus berdiri di depan pintu kamar adik sepupunya, si macan betina.
jujur dia tidak mau, meski sebagian hati kecilnya tengah berteriak menyuruhnya masuk, tapi sebagian dari hati besarnya masi enggan, ada rasa takut jika saja masuk maka monster dalam dirinya akan terbangun.
Ini memang bukan yang pertama kalinya Sungjae mengendap masuk kamar sepupu perempuannya itu, entah sudah keberapa kalinya, sungjae tidak begitu ingat sejak kapan dia jadi segila ini, mungkin terdengar menyeramkan, tapi baginya ini hal biasa.
Entahlah semacam ada dorongan aneh yeng menyuruhnya berbuat senekad ini, disisi lain dia juga sangat bersyukur, si macan betinanya itu selalu tidur pulas, dia tipe orang yang sangat susah di bangunkan jika baru saja terlelap, sudah aslinya begitu sejak kecil.
Tangan Sungjae telulur hendak menarik logam itu dari lubang kunci, tapi lagi-lagi ada semacam suara gaib yang meneriakinya.
'BODOH', Sungjae teringat apa yang baru saja di lakukannya sekitar 1 jam tadi, dia melukai sooyoung dengan libasan ikat pinggang kulitnya, dan itu bisa membekas jika tidak diobati.
Persetan dengan kepalanya yang alamat akan cenat-cenut atau bahkan lebih dari sekedar itu, ini demi sooyoung, batinnya.
Sungjae memutar kunci dan membuka pintu kamar sooyoung sangat perlahan, takut jika sedikit saja menimbulkan suara maka si macan akan bangun, padahal tentu saja kemungkinannya cuma 85%.
Tubuhnya sudah masuk, dihirupnya nafas dalam-dalam yang sialnya mala membuat tubuhnya meremang karena mencium aroma shampoo sooyoung, padahal jarak pintu kamar sampai ranjang tidak dekat.
