"Eh,bro.itu kiky kenapa?"tanya alif
"Iya,dia kenapa?"sahut willyMereka menghampiri kiky
"Iky lo kenapa?"tanya alif
"Kaki..gua sakit nih"jawab kiky
"Kok bisa?"tanya alif
"Tadi waktu gua lari ke kelas adik gua.
Kaki gua terantuk ke kaki bangku ini'jawab kiky
Willy yang menatapi kaki kiky dan berkata
"Bro bro kaki lo memar tuh"ujar willy
"Lo bisa jalan?"tanya Oza
"Engga nih, sakit bat" kata kiky
"Eh iya, adik lo ada di sekolah ini??"tanya alif
"Ada lif, dia anak kelas 10 IPA 2"jawab kiky
"Namanya siapa?"tanya alif
"Lo kok cariin dia?"tanya alif lagi
"Namanya Feby Marina lif. Gua dari tadi cariin dia, gua khawatir sama dia"jawab kiky"Eh...feby?"tanya alif
"Feby yang anak baru itu?yang kita jumpa dikantin??"tanya willy ke alif
"Iya.... Tadi gua yang anterin dia ke kelasnya dari kantin waktu istirahat tadi" jawab alif
"Dia adik lo ki?"tanya alif
"Iya dia adik gua lif, dia dulu sekolah di Bandung"jawab kiky
"Lo kok gak pernah cerita ke gua kalau lo punya adik ki?"tanya alif
"Gua ga pernah kepikiran buat cerita ke kalian"jawab kiky
"Hmm....btw kok lo yang anterin adik gua ke kelasnya lif?"tanya kiky
"Tadi dia dikantin tiba tiba ditinggalkan kawan kawannya waktu kami menyapa dia ki"jelas willy
"Kawannya siapa?"tanya kiky
"Kalau gak salah itu salsa dan... Gatau lah gua gatau nama mereka,tapi gua kenal mukanya"jawab Oza
"jadi,kok alif yang anterin adik gua?"tanya alif dengan muka bingung
"Gini ki... Yoga dan willy tadi di panggil ke kantor kepsek sementara Oza kebelet.jadi gua kasian liat feby yang belum kenal tempat tempat disekolah ini.jadi gua anterin deh dia"jelas alif
"Ohhh,maksih lif"sahut kiky
"Iya sama sama"jawab alifTiba tiba kiky kembali ingat kepada adiknya. Ia pun mulai khawatir lagi
"Loh loh..lo knpa bro?"tanya alif dan willy serentak
"Adik gua bro.bantuin gua dong cariin dia" sahut kiky
"Ya udah...lo bisa jalan gak??"tanya Oza
"Engga nih, kaki gua masih sakit"jawab kiky
"Sini kami bantuin lo jalan bro"jawab alif,Oza,yoga dan willy dengan serentak
"makasih ya bro"jawab kiky sambil mencoba bangkit dari bangku

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertamaku
Teen FictionAku melihat matanya, begitu banyak kilauan harapan disana, harapan beribu rasa yang kini aku pendam kepadanya, entahlah, haruskah aku berharap begitu tinggi. Aku tahu diri tentang cinta, dimana aku bahkan terlalu naif untuk menyentuhnya. Aku terhany...