BAB 1 (part 3)

240 12 1
                                    


Hari ini rai harus berhalangan kesekolah karena badannya yang terasa lemah dan kepalanya yang sakit.

Rai bangun lalu mengambil handponenya dan mencari kontak kakak ifah dan menelfonnya.
" halo rai?"
" bang, hari ini rai ngak bisa antar ifah kesekolah, jadi abang aja yang antar"
" lo sakit?"
" sepertinya, tolong jangan kasih tau ifah yah bang"

toktok!
" gak dikunci," teriak rai.
bunda membuka pintu lalu jalan menuju tempat tidur rai.
"bunda pergi kerja dulu, kalau mau makan atau ingin sesuatu minta sama bibi ya nak," kata ibu lalu mencium keningku.
" iya bun"
bunda beranjak dari tempat tidur rai lalu menutup pintu kamarnya, ibu rai adalah seorang guru, rai mempunyai adik bernama aqilah dan ayahnya seorang tentara tetapi 1 bulan ini harus bertugas di manado.

Rai yang merasa sunyi berada dikamarnya, yah dia pikir dia membutuhkan istirahat agar badannya cepat pulih lagi. rai menarik selimutnya lalu memejamkan matanya dengan berlahan-lahan.

cukup lama rai tidur, karena perutnya yang sudah demo meminta makanan akhirnya rai terbangun, membuka mata dan tiba tiba, yah dia melihat didepannya seseorang yang tak asing sedang duduk disofa kamarnya sambil membaca novel.
" ifah?" kata rai dengan terkejut.
" udah bangun?" sambil menutup novel lalu menyimpannya ditas.
" lo ngak sekolah?"
" udah gue bilang, kalo lo sakit gue akan tanggung jawab,"
" tapi gue udah tanya abang lo biar lo ngak tau,"
"entahlah, mending lo bangun terus makan, gue tadi bikin bubur ama susu untuk lo,"
" kenapa bukan bibi?" tanya rai sambil membangunkan badannya.
" lo bacot deh mending lo makan trus minum obat,"
ifah mengambil bubur dan susu yang berada dimeja sampingnya lalu meletakannya dipangkuan rai.

flashback
ifah sudah bergegas kesekolah, memakai sepatunya.
" rai sakit jadi dia ngak bisa jemput lo," tiba-tiba berbicara dibelakang ifah.
ifah membuang nafas kasar setelah mendengar ucapan abangnya.
" abang, gue bisa minta tolong ngak?"
" apa?" jawabnya dengan penasaran
" lo izinin gue di ibu yeni yah gue mau kerumah rai, jangan tanya ibu juga kalo gue ngak sekolah,"
" loh, kenapa?"
" sejak kapan abang penasaran dengan urusan adiknya?"
sedikit kesal dengan ucapan ifah "oke, tapi lo jangan bilang sama rai kalo gue kasih tau soalnya tadi dia larang gue kasih tau lo,"
" sip, gue pergi dulu ya bang,"

setelah taksi sampai kedepan rumah rai, aku turun dan tepat saja aku melihat bibi yang sedang bergegas pergi.
" bi, ada rai?"
" eh non ifah, ada didalam kok lagi tidur"
" udah makan?"
" saya udah makan non"
" aduh bi, maksud saya rai bukan bibi"kataku sambil ketawa.
" ohiya bibi lupa, mas rai belum makan, bibi minta tolong non ifah bikinin bubur ya untuk mas rai soalnya bibi mau pergi dulu ada urusan, obatnya ada diatas kulkas" kata bibi dengan buru-buru.
" siap bi."
end.

Setelah rai makan dan meminum obatnya, ifah kembali duduk disofa mengambil novel lalu melanjutkan membacanya, tiba-tiba saja rai datang duduk disamping ifah lalu meletakkan kepalanya dibahu ifah.
" gue pinjam tiga puluh menit untuk tidur ya, kalo udah tiga puluh menit bangunin gue"

Rai memejamkan matanya, menit demi menit berjalan tak rasa sudah lewat tiga pulu menit, ifah melihat muka rai dan entah tiba-tiba mulutnya tersenyum melihat rai. tak tega membangunkan rai jadi ifah tetap membiarkannya tidur dibahunya.

sepertinya ifah merasa matanya sudah lelah dan butuh istirahat, ifah membuka kecamatanya menyimpannya dikantong baju sekolahnya dengan berlahan, lalu bersandar dikepala rai.

Rai terbangun karena merasa tidurnya sudah lewat, merasakan ada sandaran dikepalanya, matanya bergeser untuk melihat, yah dia melihat ifah sedang tidur.

Rai tidak ingin menganggu tidur ifah dengan cara tetap diam dibahunya, terpikir dipikiran rai, "kebersamaan dan pertemanan yang berjalan sudah lama menimbulkan kesan berbeda di dadaku, aku mulai mencintainya, tapi takut segalanya berubah jika aku menuntut status dan kejelasan, dia sudah bagaikan zona nyaman bagiku, mungkin aku harus tetap bersabar."kata rai dalam hati

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang