ROOM

25 2 1
                                    

"Bu, saya izin ke toilet ya" ucap zen.

"Baiklah. Jangan lama lama"

Zen pun ke toilet dengan membawa sesuatu di dalam kantong plastik hitam. Zen memeriksa sekelilingnya dan memastikan tidak ada orang yang mengikutinya ke toilet. Setelah itu zen langsung masuk ke toilet, dan masuk ke salah satu wc .

"Hahahaha!!! Mati kau! Mati kau!. Ini menyenangkan sekali!"

"Meongg..meongg.."

Croott..croott.. Tak.. tak.. tak..
*bunyi darah

"Hahaha!!!!. Mati!mati!mati! MATI!!!. INILAH AKIBAT KAU MENCAKARKU TADI DI TANGGA! DAN INILAH BALASANKU PADAMU!!! HAHAHA!!!"

"Meong.."

Kejadiannya terjadi beberapa menit setelah berpisah dari mika...

"Udah bel nih. Aku kekelas dulu ya"

"Iya. Ah hampir lupa. Nanti jam makan siang ke taman belakang ya"

"Oke"

Zen dan mika langsung ke kelas masing masing. Kelas mika berada di lantai 2,sedangkan zen berada di lantai 3. Kelas zen adalah kelas unggulan. Di kelasnya terdapat murid murid pandai yang memiliki nilai tertinggi di sekolahan. Dan zen adalah salah satunya.

Ketika zen hendak menaiki tangga, baru naik anak tanggak kelima zen melihat seekor kucing yang tidak jauh darinya.

"Halo kucing manis~ sini ku elus elus ya"

Zen berniat untuk mengelusnya, namun dia malah di cakar tepat di pipi kanan zen. Seketika itu zen marah dan langsung mencekik kucing itu dan memasukkannya kedalam kantong plastik hitam dan membekap mulut kucing itu dengan kain. Kemudian zen menaruh kucing itu di dalam tasnya.

Ketika bel masuk, guru datang. Baru beberapa menit KBM berlangsung zen meminta izin ke toilet. Dan dia langsung membawa pisau dan kucing tersebut ke toilet.

"Dasar kucing jelek!" zen menyeringai puas dengan wajah terciprat darah kucing itu.

Kringg..kringg..

Waktu istirahat

Setelah bel berbunyi,mika langsung berlari ke taman belakang sekolah,karena dia udah ada janji dengan zen.

"Hufftt..akhirnya sampai. Nih gedung sekolah tinggi banget sih. Ngerepotin aja tau. Mana harus turun tangga banyak banget"

Mika langsung duduk di bangku taman itu dan menunggu zen. Dia membenarkan rok kotak kotak merahnya dan baju seragam yang dilapisi almamater dan dihiasi pita merah itu. Yah, sekolah mika bukan asrama. Seragamnya agak sedikit berbeda dengan sekolahan SMA lainnya.

"Mika!!! Udah nunggu lama ya?"

Zen datang datang langsung menoel hidung mika.

"Apa sih noel noel segala. Lama banget sih. Udah 15 menit aku nungguin disini tau"

"Cie nungguin ya.." zen sambil nyengir

"Enggak kok. Aku nungguin kamu karena aku mau bahas nanti pulang sekolah. Aku mau ngambil buku itu"

"Kenapa harus hari ini sih? Kenapa gk besok besok aja? Kan masih ada hari lain"

"Aku mau cepet cepet ngambil,zen. Aku gak tenang tau. Mikirin mulu. Coba deh kamu jadi aku pasti kamu juga kepikiran"

"Kalo gw jadi lu, gw bakalan nolak permintaan aneh itu, gw mending ngerjain tugas sendiri"

"Zen! Kamu gk niat bantuin aku ya? Kok kamu malah ngomong gitu sih"

I Know.. My Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang