3

2.9K 327 13
                                    

Kim Jungkook memang masih kecil dan dia bukan omega, tapi dia tahu apa bedanya musim cinta dan heat dan apa efeknya pada orangtuanya yang masih muda muda itu.

Musim cinta adalah kurun waktu dimana hasrat pasangan naik. Di musim ini orangtuanya akan- -semua orang tahu sepasang alpha dan omega yang sudah menikah akan lebih berhasrat melakukan apa pada musim ini. Di malam hari pintu kamar orangtuanya dikunci dan diberi peringatan 'Don't Distrub'.

Sementara heat itu bisa Jungkook bilang sebagai masa subur -kebenaran dipertanyakan karena Jungkook pada dasarnya tidak tahu apa apa, dia alpha yang tidak pernah punya pacar omega atau saudara omega. Yang Jungkook tahu saat heat ibunya menjadi sangat manis, baunya manis mengundang -tapi Jungkook tidak tertarik karena dia anak ibunya- dan kelakuannya juga manis merengek rengek minta ditemani ayahnya, lalu mereka akan ambil cuti kerja dan mengurung diri di kamar beberapa hari.

Menurut pengalaman Jungkook enambelas tahun tinggal dengan pasangan alpha dan omega. Heat selalu terjadi di dalam musim kawin, tapi bukan berarti sepanjang musim kawin isinya heat semua.

Heat Seokjin selalu terjadi di tengah tengah musim kawin. Dia akan mengambil cuti dari kantor lebih lama dari panjang heat-nya dan dia akan memanfaatkan libur tambahannya itu untuk main game dengan Jungkook.

Siang hari setelah Jungkook pulang sekolah dan memutuskan main game saja karena Jungkook teman temannya tidak ada yang bisa diajak main, Ibunya yang masih wangi heat tiba tiba masuk ke kamarnya yang memang tidak Jungkook tutup.

Dia sangat wangi dan Jungkook jadi ingin tidur dalam pelukannya.

Kalau saja kelakuan Seokjin juga masih manis.

"Sedang apa disini?" tanya Seokjin.

"Sedang menyelesaikan story mode." jawab Jungkook.

"Kau tidak keluar cari pacar?"

Jungkook menggenggam joystick erat erat, takut diambil, "Antre dong kalau mau main game lain."

"Tapi kau sudah main game ini tiga jam, Kook! Aku harus menunggu berapa lama lagi?"

"Satu round lagi, janji. Setelah round ini Eomma main!"

"Janji?"

"Iya."

Seokjin duduk di kasur Jungkook yang berantakan, "Kau sama saja dengan ayahmu, aku penasaran apa sisi yang satu itu juga sama."

"Ah, Eomma." Jungkook merengek, "Jangan duduk di sana, jangan ganggu aku, aku butuh konsentrasi."

"Kenapa? Kookie sudah mulai main rahasia-rahasiaan, ya."

"Rahasia apa?"

"Pacar misalnya?"

"Aku mana punya pacar."

"Makanya cari dong, jangan buang buang tisu terus."

Saat itu dalam game Jungkook sampai di checkpoint, di-pause dan di-save-nya gamenya, baru dia menoleh ke arah Seokjin.

"Itu kan tisu bekas aku flu kemarin, bukan bekas yang aneh aneh!"

"Ya, dibuang dong, itu virus, Jungkook, kalau kau tidur dengan virus bagaimana mau sehat!?" kata Seokjin, dia terkikik suaranya aneh, "Tisu bekas yang aneh aneh katanya, pikirannya sama saja dengan ayahnya."

"Tidak! Itu kan Eomma duluan."

"Aku duluan darimana, Anak Tampan? Jelaskan."

"Ya Tuhan, semoga kalau aku jadi ayah aku tidak jahil pada anak sendiri. Amin."

"Amin." sahut Seokjin, "Jadi kapan aku bisa main?"

Jungkook tetap duduk di samping Seokjin begitu Seokjin mulai main game sambil tetap cerewet, "Buang sampahmu dan bereskan kamarmu, Jungkook, aku di sini."

"Iya."

Tapi tiba tiba saat Jungkook sedang setengah jalan beres beres kamarnya.

"Kookie, main yuk!"

Itu suara Taehyung dan Jimin. Jungkook segera bertelanjang dan berubah jadi serigala, lalu melompat dari jendela kamarnya.

Ibunya marah marah, "Siapa yang menyuruhmu pergi, Kim Jungkook!?"

Jungkook melompat masuk ke kamarnya lewat jendela, berubah jadi manusia dan memeluk ibunya, "Maaf, Eomma, aku pamit. Beres beresnya nanti lagi." lalu dia kabur meninggalkan ibunya.

"Ck, dasar anak itu."

-TBC-

Kim JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang