6

2.5K 315 12
                                    

Kim Jungkook bangun karena dibangunkan ayahnya. Secara mengejutkan mendengar suara ayahnya langsung membuatnya bangun. Mungkin karena ayahnya adalah alpha dan secara naluriah sisi serigala Jungkook menuruti setiap perkataan ayahnya-alphanya.

"Kook, bangun. Sudah jam enam lewat, kau bisa terlambat." Kata Namjoon.

Jungkook duduk di lantai, di tempat dimana dia biasa bangun setelah jatuh dari ranjang. Dia masih saja tidur telanjang, untungnya hari ini dia tidak membuat kekacauan apa apa.

Jungkook bertanya, "Eomma?"

"Eomma sakit."

Rasa kantuk Jungkook langsung menguap begitu saja, "Sakit?"

"Iya." Jawab ayahnya.

Jungkook langsung saja pergi mandi. Tas dan seragamnya sudah disiapkan sejak semalam. Lalu setelah siap dia pergi ke dapur.

Neneknya ada di dapur menyiapkan sarapan, "Sarapan dulu, Kook."

"Tapi aku sudah terlambat, Halmeoni. Bagaimana kalau dibekal saja?"

"Tentu, Sayang."

Neneknya mengambil tempat bekal yang biasanya dipakai Jungkook kalau dia bawa bekal. Tempat bekal itu bukan barang baru, sudah ada dari beberapa tahun lalu dan dinamai dengan nama Jungkook.

Tiba tiba Seokjin datang, menaruh tasnya di kursi di samping Jungkook yang sedang mencari alat makan teman dari tempat bekal itu.

"Ada yang lihat kacamataku?" Tanya Seokjin, panik.

Nenek Jungkook menyerahkan tempat bekal itu dan tutupnya pada Jungkook, "Seokjin, kalau sakit izin saja, jangan memaksakan diri." Katanya.

"Aku tidak bisa, aku sudah pakai jatah izin sakitku kemarin." Kata Seokjin, dia kemudian pergi lagi untuk mencari kacamatanya.

"Tapi kau harus sarapan dulu, ya."

"Aku nanti makan di luar saja."

Tahu Seokjin belum sarapan, Jungkook malah memasukan bekalnya ke dalam tas Seokjin.

"Eh." Neneknya memergoki apa yang Jungkook lakukan itu.

"Tapi Eomma belum makan."

"Biar aku siapkan lagi untukmu."

Hari itu Jungkook terlambat lima menit. Karena dia jarang terlambat, dia tidak dihukum.

Jihyun yang kebetulan sekelas dengannya bertanya kenapa dia sampai bisa terlambat. Jungkook menjawab karena ibunya sakit.

Hari itu harusnya ada kerja kelompok, tapi batal karena beberapa anggota kelompok Jungkook ada urusan ekstrakulikuler. Jungkook pulang cepat hari itu.

Begitu sampai rumah Jungkook langsung berganti baju. Baru saja melepas kemeja seragamnya, bel rumah berbunyi. Neneknya sepertinya tidak mendengarnya, jadi Jungkook yang membukakan pintu.

"Siang, Jungkook. Aku mengantar ibumu, dia sakit."

Seokjin pulang diantar beta laki laki dari pack tetangga yang kebetulan adalah teman kerjanya; Kim Soohyun. Beta itu membaringkan Seokjin di sofa ruang tamu.

"Terimakasih, Hyung." Kata Jungkook. Soohyun lebih muda dari orangtua Jungkook dan dia lebih pantas jadi kakak Jungkook.

"Aku juga menghubungi ayahmu." Kata Soohyun "Aku pamit dulu, ya, Jungkook. Kalau parah bawa saja ke Donghyun."

"Iya." Kata Jungkook.

Kim Donghyun adalah nama dokter yang adalah anggota pack Kim. Dia membuka praktek di rumahnya di sisi lain hutan dan biasanya siapapun yang sakit akan datang padanya.

Setelah Soohyun pergi, Jungkook menawarkan diri, "Eomma mau aku gendong ke kamar?"

Seokjin terlihat sangat pucat dan lemas, "Memangnya kuat?"

"Kuat lah."

Nenek Jungkook baru keluar dari kamarnya, "Ya ampun, Jinnie!" Dia panik melihat keadaan menantunya.

Lalu tiba tiba Namjoon masuk dari pintu depan rumah yang tidak dikunci dengan terburu buru, "Jinnie, ayo kita ke dokter!"

Mereka kemudian pergi ke dokter.

Sekembalinya, Seokjin langsung memeluk Jungkook, "Selamat, Jungkook Hyung."

Kim JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang