5

2.6K 329 8
                                    

Kim Jungkook merasakan lembutnya kain saat dia berbaring di ranjang. Tubuhnya sedikit condong ke kiri, seperti di samping kirinya ada beban yang membuat kasur tertekan ke bawah sampai Jungkook sedikit terguling ke arah tubuh seseorang yang duduk di samping kirinya.

Wajah Jungkook menyentuh paha telanjang seseorang dengan kulit kecokelatan mengkilat seperti ditumpahi madu itu. Seseorang itu kemudian membelai wajah Jungkook dengan jari jari tangannya yang panjang, membuat Jungkook menengadah untuk memandang senyumnya yang lebar.

Seseorang itu kemudian mendorong Jungkook sampai Jungkook terlentang: pasrah. Dia naiki pangkuan Jungkook dan dia duduki selangkangan telanjang Jungkook -karena Jungkook selalu tidur telanjang. Seseorang itu memakai kemeja motif garis lengan panjang dengan aksen bordir yang sedang populer belakangan ini, tapi dalam ukuran yang terlalu besar untuknya. Kemeja itu tidak dikancing sama sekali dan sekarang kemeja itu lolos begitu saja dari bahu seseorang itu.

Seseorang itu langsung saja melepaskan kemejanya, sehingga Jungkook bisa melihat celana dalam bergaya yang dia pakai. Model celana dalam yang bagian sampingnya terletak di atas tulang pinggul dan bagian atas ban pinggangnya terletak tepat di bawah pusar, sehingga membuat bentuk huruf V yang seksi. Warnanya putih dan bahannya katun. Tangan Jungkook digenggam lalu diarahkan untuk memegang pinggul seseorang itu, jari telunjuk masing masing tangannya di arahkan masuk ke dalam celana dalam itu dari atas ban pinggangnya. Sementara seseorang itu sendiri mulai bergoyang di atas selangkangan Jungkook.

Kadang seseorang itu merunduk sampai wajahnya ada tepat di hadapan wajah Jungkook dan poninya yang panjang mengenai kening Jungkook. Jungkook tidak melakukan apa apa selain berpegangan pada pinggul orang itu.

Sampai tiba tiba seseorang itu mengangkat pantatnya dari selangkangan Jungkook dan membuka celana dalamnya itu.

"Masukkan, ya, Kookie." Kata seseorang itu.

Kemudian dia meraih kejantanan Jungkook dan menuntunnya sendiri.

Jungkook pasrah saja dikerjai.

Sampai dia terbangun.

Jungkook terbangun di lantai kamarnya -yang artinya semalam dia terjatuh dari ranjang- tergulung dalam selimutnya dan spreinya yang entah bagaimana bisa lepas dari kasurnya. Bantalnya juga jatuh, tapi Jungkook tidak memakainya waktu dia tidur di lantai.

Jungkook bangun dari lantai, melepaskan semua kain yang menggulungnya. Kali ini Jungkook menyesal tidur telanjang. Dia sangat berkeringat dan dia butuh mandi, juga butuh mencuci sprei dan selimutnya.

Jungkook melihat jam di handphonenya. Masih jam empat pagi.

Jungkook segera mandi dan meresapi mandinya itu untuk menghilangkan semua yang lengket lengket dari badannya.

Lalu masih hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya, Jungkook menyeret semua cuciannya untuk di cuci dengan mesin yang terletak di halaman belakang di belakang dapur.

Jungkook berharap tidak ada yang bangun di jam seperti ini, tidak kakek dan neneknya, tidak juga ayahnya, apalagi ibunya.

"Jungkook."

"Ahhh!"

"Jungkook, aku ibumu! Bukan setan!"

Muka Jungkook langsung memerah sampai ke dadanya.

"Eomma harusnya tidur! Kenapa ada di sini!?" Tanya Jungkook menggebu.

"Tadinya aku terbangun karena kau teriak teriak," jelas Seokjin, dia tersenyum jahil, "tadinya aku pikir aku harus memeriksamu, tapi ternyata tidak, ya."

Jungkook dengan wajahnya yang sangat merah meninggalkan Seokjin yang terkikik sendiri.

"Cuci satu satu, ya, Kook. Selimut itu berat." Kata Seokjin, "Ubah pengaturan mesin cucinya juga."

"Iya."

"Siapa?"

"Apa?"

"Yang di mimpi."

"Ah, Eomma!"

Kim JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang