Clara terbangun dari tidurnya Pukul 05.00 waktu Singapura. Matanya mengerjab menyesuaikan.
Masih jam segini, tapi gue males buat tidur lagi liat suasana pagi Singapura pasti menyenangkan.
Clara melepaskan pelukannya Steven. Perlahan turun agar Steven tidak terbangun. Membuka pintu balkon yang memang tidak dia kunci.
"Sama aja kayak di Jakarta udaranya gini-gini aja"
Mending gue menyiapkan sarapan buat om Steven aja semoga di kulkas ada sesuatu buat di masak.
Clara memeriksa kulkas besar di dapur mencari bahan makanan yang bisa dia olah walaupun sebenarnya Clara masih bingung mau memasak apa.
"Ada yang bisa di bantu?" Seseorang menyadarkan Clara.
"Astaga anda mengagetkan saya, anda siapa?" Tanya Clara yang tidak menyangka di apartemen ada orang lain selain dirinya dan Steven.
Clara meneliti orang tersebut, terlalu tua untuk menjadi wanita simpanan Steven."Perkenalkan nama saya Weni saya salah satu pelayan di apartemen ini."
Astaga, gue udah curiga sama ini orang.
"Aku Clara," Clara mengulurkan tangannya sopan. Bersalaman dengan Weni yang kira-kira umurnya 40 tahun.
"Ada yang bisa saya bantu nona Clara?"
"Aku mau masak buat om Steven."
"Nona mau masak? Masak apa?"
"Gak tahu Clara juga bingung, aku gak tahu kesukaan om Steven." memang benar Clara tidak tahu makanan apa yang suka dan tidak sukai oleh Steven.
"Tuan Steven itu tidak pernah pilih-pilih makanan jadi saya pikir saat nona memasak apapun pasti di makan sama tuan."
"Kalau begitu Clara mau buat sandwich aja yang gampang, soalnya Clara juga gak pernah masak di rumah." Clara menyengir.
Pelayan itu tersenyum. "Mau saya bantu nona?"
"Gak usah bibik mau sandwich nanti sekalian aku buatkan ya?"
"Gak usah non, buat non sama tuan aja."
"Ih gak apa-apa, bibik gak mau makan masakan pertama Clara?"
"Bukan begitu non baiklah saya mau."
Kehebohan terjadi di dapur. Clara yang memang dasarnya tidak bisa masak akhirnya menyerah dan membiarkan Weni yang menyiapkan makanan.
"Clara payah ya bik gak bisa masak? Motong tomat sama timun aja bibik yang ngerjain" ucapnya saat melihat Weni dengan terampil memotong sayuran.
"Gak apa-apa non ini kerjaan bibik daripada non nanti terkena pisau."
"Clara cuma kebagian nata doang, roti sama dagingnya bibik yang masak."
"Gak apa-apa non, nantikan non bisa belajar pelan-pelan."
"Iya bik nanti Clara belajar masak." Clara bertekad akan belajar masak bukan hanya bisa makan doang.
"Akhirnya selesai juga cuma ginian doang gak bisa dasar payah."
Weni geleng-geleng kepala mendengar ucapan Clara yang memaki dirinya sendiri.
"Non natanya sudah bagus kok cantik rapi kayak orangnya."
"Bibik bisa aja, Clara jadi malu, nata gini doang mah kebangetan gak bisa." Setelah hasilnya selesai Clara membawa ke meja makan.
"Clara mau mandi dulu ya bik!"
Weni mengangguk dan Clara masuk ke kamar berniat untuk mandi.
Mau mandi tapi aku gak bawa baju ganti gimana dong? Coba liat lemari aja sapa tahu ada bajunya om steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweety Baby
RomanceClara Vanessa Indrajaya 16 tahun harus menerima kenyataan bahwa sang ayah bangkrut dan jatuh sakit. Demi menyelamatkan sang ayah Clara harus menerima tawaran Steven Christopher Aldian. Apakah Clara menerima atau menolak? Mature (21+)