Steven membawa Clara kesebuah restoran yang sudah Steven siapkan spesial. Sebelum mengenal Clara Steven tidak pernah memperlakukan perempuan begitu istimewa. Hanya Clara gadis yang Steven perlakuan layaknya seorang pangeran kepada sang Putri.
Restoran bergaya semi di hias sedemikian rupa sehingga menciptakan kesan romantis serta mewah."kamu suka baby?" Tanya Steven setelah mempersilahkan Clara duduk.
Clara melihat di sekelilingnya suasana romantis sangat terasa.
"Su...suka om, aku suka, ini itu luar biasa," jawab Clara senang dan takjub.
"Syukurlah kalau kamu suka Baby," Steven mencium lembut tangan Clara. Clara tersipu malu dengan perlakuan Steven padanya.
OMG, mama. om Steven sweet banget sih? Aku gak nyangka dia bisa seromantis ini buat aku, Zidan aja gak pernah kayak gini.
Zidan? Dia kemana ya? Kok gak kasih kabar aku sih dari kemarin.
Melihat ekspresi wajah Clara yang yang seperti memikirkan sesuatu. Steven mengerakkan jarinya.
"Baby, Kok diam ada apa sayang?"
Clara tersadar, "Gak kok om, Clara gak nyangka aja om bisa buat kejutan semanis ini." Tidak mungkin Clara jujur sedang memikirkan orang lain, bisa rusak acara malam ini.
"Kita pesan makanan ya? Pasti kamu sudah lapar." Tawar Steven, dan Clara mengangguk.
Di sela-sela makan mereka saling berbagi cerita. Lebih banyak Clara yang berbicara karena Steven terus bertanya berbagai hal yang berkaitan tentang gadisnya itu. Apa yang Clara suka dan tidak Steven mulai tahu. Lama-lama Steven menjadi mengerti bagaimana Clara sifatnya cara bicaranya sungguh lucu dan menggemaskan.
"Om, terima kasih atas malam ini, aku sangat menyukainya," kata Clara saat mereka selesai makan malam dan sudah berada di mobil Steven.
"Itu semua tidak gratis baby," kening Clara menyiratkan tanda tanya.
"Maksud om? Aku tidak punya uang untuk membayarnya, bukankah om sudah tahu." Wajah Clara berubah murung.
"Hahaha, baby aku tidak minta bayaran berupa uang, aku tidak butuh uang kamu sayang," Steven tertawa mendengar jawaban gadisnya lucu sangatlah lucu.
"Terus om mau apa?" Tanya Clara dengan muka cemberut.
"Sini lebih dekat," titah Steven dan Clara menurut menggeser posisinya. Steven berbisik di telinga Clara.
"Aku ingin kamu menciumku baby, lakukan seperti apa yang aku lakukan sama kamu tadi siang."Gue mau liat apa gadis ini akan mau melakukannya? Kata Steven dalam hati.
Gimana dong, masa om Steven minta gue buat cium dia? Tapi kalau gue menolak dia marah.
Dengan sedikit ragu Clara mendekat pada wajah Steven, mengalungkan tangannya pada leher dan melumatnya pelan.
Good girls, akhirnya kamu melakukannya gadis kecilku yang polos.
Setan dalam diri Steven tertawa puas karena keinginannya terpenuhi. Tanpa pikir panjang Steven segera membalas ciuman gadisnya itu.
Mama, semoga om Steven tidak mendengar detak jantung ku.
"Kita pindah ke belakang baby, biar lebih nyaman. kamu duluan!" minta Steven dengan suara sexynya.
Clara menurut untuk pindah kebelakang di susul kemudian Steven.
Sampai di belakang Steven menunggu Clara untuk melakukan hal yang ia inginkan.
"Ayo baby, tunggu apa lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweety Baby
RomansaClara Vanessa Indrajaya 16 tahun harus menerima kenyataan bahwa sang ayah bangkrut dan jatuh sakit. Demi menyelamatkan sang ayah Clara harus menerima tawaran Steven Christopher Aldian. Apakah Clara menerima atau menolak? Mature (21+)