bagian 3

457 21 2
                                    

Seperti biasa.. Sore ini Aini mendapatkan tugas privat bimbingan mengaji.
Sudah empat bulan ini ia ditunjuk sebagai ustadzah untuk Nurul.

Nurul merasa Aini yang cerdas,ceria, penyabar,lemah lembut itu pas buat teman berbagi cerita.Maklum ia hanya mempunyai kakak laki-laki.

"Kapan-kapan kita jalan yuk mbak. kebetulan minggu depan ada bazar lho disekolah,mau ya mbak?"

Nurul terlihat seperti anak kecil yang sedang merayu sang ibu untuk dibelikan mainan.

Aini yang melihat itu tersenyum
"Insyaallah ya dek..kan mbak harus izin dulu" jawab Aini sambil menyentuh pipi Nurul

Suara langkah kaki terdengar menuruni tangga.Sosok itu langsung mendaratkan tubuhnya disebelah Nurul.

"Kamu itu dek kalo ada maunya harus segitunya ya,dasar anak kecil" ejek laki-laki itu

"Kak Yahya ini apaan sih dateng-dateng langsung ngejekin Nurul,emang tau kita sedang ngobrol apa?!" sahut Nurul yang tak mau kalah

"Kamu ngajak Aini cuman buat alasan biar bisa ketemuan sama si jojon kan"

"Joni kak... bukan jojon" sebal Nurul

"Iya sama aja"sahut Yahya

Aini yang berada ditengah-tengah dua saudara itu tertawa melihat tingkah mereka.

....Nur aini ....

Melihat keakraban dua saudara itu aku tertawa iri.

"Andai aku mempunyai kakak laki-laki seperti kak Yahya aku pasti bahagia".batin Aini

Aku merasa saatnya aku harus kembali ke pesantren,aku tak mau merepotkan petugas pintu yang harus menunggu lama untuk menutup gerbang pesantren.

Aku Pun bergegas membereskan kitab yang berserakan di atas meja.

"Sebaiknya aku antar saja "
tawar Yahya sambil jalan menuju mobilnya

"Tak usah kak,saya jalan kaki saja.lagipula.."
belum sempat aku melanjutkan perkataan ku ia langsung menyeret ku untuk masuk kedalam mobilnya.

" Santai saja Aini , aku hanya tak suka melihatmu pulang sendiri seperti kemarin.Terlihat seperti laki-laki yang kejam membiarkan wanita diluar jalan sendirian"
panjang lebar Yahya berbicara masih fokus dengan jalanan didepan.

"Gak papa kak,sekali-kali jalan kaki biar sehat" jawabku sambil cengengesan

"Kamu itu,keras kepala juga ya"ucap Yahya

Aku dan Yahya sudah saling kenal semenjak bertemu di pesantren.

Dulu Yahya adalah kakak kelasku.Ia harus keluar karena melanjutkan pekerjaan sang ayah di kantor karena meninggal dalam insiden kecelakaan tunggal.

"Aini,gimana kabar ibumu?".tanyanya mengisi kesunyian didalam mobil

"Alhamdulillah baik kak,mungkin liburan besok aku mau pulang.sudah lama ibu tidak menjengukku,aku sangat rindu ibu"

"Boleh aku antar?".tawarnya

"Apa...!!!.eh maksudku apa kakak gak sibuk?"tanyaku spontan

"Kebetulan minggu depan banyak waktu luang,jadi ya sekalian jalan-jalan ".
ia menjawab dengan ekspresi santai.

Akhirnya mobil berhenti tepat didepan gerbang.
langit mulai gelap dan terdengar suara adzan begitu jelas menandakan waktu maghrib telah tiba.

Aku bersiap turun dari mobil.sebelum terlihat teman santri lainnya.

"Terimakasih kak,seperti biasa kakak sudah repot-repot mengantarku"ucap ku

"Tak apa Aini,aku senang mengantarmu".ia menjawab dengan senyum.

Aku segera keluar dan menutup pintu mobil.

"Jangan lupa tawaranku tadi ya?"
terdengar suara itu dari dalam mobil.

Aku mengacaukan jempolku pertanda setuju.Ia pun tersenyum dan melajukan mobilnya perlahan meninggalkanku.

****

....Lukman firmansyah...

Entah mengapa ada rasa aneh dihatiku,seperti ada sesuatu yang hilang disaat ini.

"Kalau melamun jangan lama-lama nak..gak bagus".ucap umi tiba-tiba.

"Astaghfirulloh.." ku terkejut dan tersadar dari lamunan.

Umi perlahan duduk disebelahku sambil meletakkan secangkir teh untukku.

"Ada apa cah bagus".tanya umi setengah menyelidik.

sepertinya umi tau kegundahanku

Ku berdehem alih-alih mengumpulkan keberanian.
"Menurut umi... Aini itu wanita seperti apa?"tanya ku tiba-tiba.

Umi memandangiku seperti mengamati sebuah keanehan.

"Ehmm..maksud cah bagus?"
umi tidak menjawab,malah bertanya balik padaku.

"Umi .. Salahkah jika Lukman jatuh cinta pada aini."tanyaku penuh hati-hati

"Tidak anakku.. jika kamu mencintainya karena allah,maka cinta itu tak akan salah".
Ucap umi sangat melegakan hatiku.

*****

haduuuhhh,,,

gus lukman lagi galau nich..

kira" gmna ya cerita selanjutnya ya,,

hap...semedi dulu cari wangsit sambil mkn bakso,,,

penulis yang sedang belajar menulis,, nah lo..hehehe

jangan lupa vote ya,,plisssssss,,,, terimakasih

Ku Ungkap Cinta Dengan Basmallah ( COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang