Part XI

392 68 13
                                    

"Selamat pagi ma...." Sapa Yuki menyapa mama Twina di dapur yang sedang memasak.

"Heeei...anak gadis mama sudah bangun."

"Iya dong ma" Balas Yuki manja sambil memeluk mama Twina dari belakang.

"Ada apa sayang ?"

"Ada apanya, ma ?"

"Biasanya kalau kamu seperti ini, pasti ada sesuatu. Mau cerita ngga sama mama ?"

"Hmm....maluuuuu ma...." Jawab Yuki lalu menungkupkan wajahnya ke pundak mama Twina.

"A...a...a....aku sudah jadian sama Al, ma." Lanjut Yuki dengan muka memerah.

Mama Twina pun mengeratkan pelukannya pada Yuki, "Selamat sayang....bahagialah !"

"Terima kasih ma, Yuki sayang mama."

"Mama tau Al itu anak baik, percayalah sayang..kalau memang Al adalah jodohmu, pasti kalian akan bersatu untuk selama-lamanya."

"Iya ma, Yuki juga tau kalau Al itu lelaki baik. Cuma.....pasti akan banyak gadis yang membenci Yuki karena , Yuki sekarang adalah pacar Al."

"Iya sayang, mama ngerti. Hal seperti itu lumrah...dulu juga..saat papa kamu jadian sama mama, banyak yang ngga suka. Bahkan dulu, mama ngga punya teman cewe. Ya karena itu...karena papa kamu dulu banyak yang suka."

"Waaaah...serius ma ?"

"Iya, serius. Jadi....jangan patah semangat ya sayang ! Mama pasti dukung kamu. Kan...masalah hati tidak ada yang bisa mengatur."

"Iya, terima kasih mamaku sayang. Love you so much."

Dan.....handphone Yuki berbunyi, "Ma...handphone aku bunyi, aku angkat dulu ya ma." Yuki pun berlari ke kamar dan melihat handphonenya.

"Arthur"

"Hallo....."

"Yuki Kato....apa kamu tidak merindukanku, haaaah ?"

"Aku sangat merindukanmu, tapi kamu tidak ada kabar sama sekali. Gimana...gimana...ada berita baguskah ?"

"Yeeeeeeeeeeee....aku berhasil Ki. Aku juara."

"Waaaaah....selamat ya Thur...proud of you man !"

"Thank you Ki. Tapi....aku belum bisa pulang."

"Kenapa ? Ada apa ?"

"Lenganku kananku cedera, jadi aku harus dirawat dulu disini, setelah membaik baru aku boleh pulang."

"Apaaaaa ? Cedera ? Koq bisa ? Sakit banget ya, Thur ?"

"Ngga apa-apa Ki...kamu sudah khawatir seperti ini saja, aku sudah sembuh sekarang."

"Arthuuuuuur.... Ngga lucu sama sekali. Kalau aku disana, aku pasti jenguk kamu. Tapi sayang...kita jauuuh."

"Iya nih, aku butuh seorang perawat cantik yang ngerawat aku."

"Aiiiish...memangnya disana ngga ada perawat cantik apa , jelas-jelas disana cewek-ceweknya cantik, sexy lagi."

"Hahahaha....cemburu ya ?"

"Iiih...pede banget...ngapain aku harus cemburu."

"Hahaha...ngga apa-apa koq kalau cemburu juga, aku senang."

"Ngga iiih..."

"Kamu sehat, Ki ? Kuliah kamu gimana ? Keadaan di kampus, gimana ?"

"Sehat Thur, kuliah juga baik-baik saja. Kalau kampus...ya begitulah...sebagian dari mereka masih tidak menyukaiku."

Not Him but You, Not Her but YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang