Part II

1.1K 170 14
                                    

Yuki berjalan menelusuri kampusnya yang teramat luas.

Yuki POV :
Ya ampuuun...ini kampus atau taman hiburan ? bisa-bisa aku nyasar disini 🙈 anak-anak yang kuliah disini juga semuanya anak orang kaya. Berarti cuma aku doang yang bukan anak orang kaya. Aaah bodo amat, tujuan aku disini kan menggapai cita-cita aku agar bisa bahagiain mama dan papa yang udah ada di surga.

Mahasiswi-mahasiswi di University of Tokyo memang semua dari kalangan atas, memang kalangan elit. Begitu pula dengan mahasiswa disini, mereka itu pewaris harta kekayaan orangtuanya.

Ya Tuhan, mana mungkin aku punya teman disini? Aku ini beda kasta sama mereka.

                       **********

Yuki yang sedang duduk di kursi taman sendirian sambil membaca komik favoritnya, tiba-tiba perut Yuki berbunyi..."ya ampuuun aku udah lapar lagi. Sepertinya di kampus ini semua mahasiswa/i makan di kantin, aku coba cari kantinnya deh."

Setelah berkeliling jauh, dan menanyakan ke orang-orang yang ada disana, Yuki pun akhirnya menemukan kantin kampus.
"Huuuf...akhirnya...ketemu juga sama kantin. Yaaaaa ampuuuuun 😲 ini beneran kantin ?

 Yaaaaa ampuuuuun 😲 ini beneran kantin ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berasa orang paling udik di kampus ini, ayooo Yuki cuek aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berasa orang paling udik di kampus ini, ayooo Yuki cuek aja." ucap Yuki yang menyemangati dirinya sendiri.

Yuki pun memilih tempat duduk dekat jendela, dan Yuki mulai mengeluarkan makanannya yang tadi pagi telah disiapkan mamahnya.
Yuki memakan makanannya dengam cuek, dan semua mata tertuju padanya karena hanya Yuki seoranglah yang membawa bekal ke kampus.
Dengan cuek Yuki menyantap makanannya, dia tidak peduli kalau semua mata memandangnya, yang penting dia mengisi perutnya yang lapar.

Arthur dan teman-temannya memasuki kantin untuk makan dan pandangan para gadis tertuju padanya, dari kejauhan Arthur melihat seorang gadis yang sepertinya tidak asing baginya.Iya, gadis itu adalah Yuki.

Arthur pun mengambil makanan dan minuman yang dia pilih.
"Guys...saya kesana ya." Arthur menunjuk meja di ujung dekat jendela.

Arthur pun berjalan ke arah meja Yuki, tanpa basa basi Arthur duduk di di depan Yuki, dan Yuki yang terkejut melihat Arthur tiba-tiba duduk di depannya "ka...mu...kamu lagi ?" tunjuk Yuki kepada Arthur.

"Kamu bawa makan sendiri ke kampus?" tanya Arthur dengan raut wajah yang bingung.

"Hmm...memang kenapa? Ngga boleh ? Ada larangannya ? Ada UU nya ?" jawab Yuki.

"Kamu bawel banget sih 😄 tapi lucu...iya, kamu lucu."

Yuki tidak mempedulikan keberadaan Arthur di depannya, padahal semua gadis yang ada si kantin itu sudah kebakaran jenggot.

Arthur POV :
"Ini perempuan...benar-benar cuek atau gimana, masa saya dicuekin sih? Padahal semua mahasiswi disini pengen banget makan bareng semeja sama saya."

"Ya ampun, siapa sih itu cewe ? anak baru ya? Tapi kelihatan bukan dari kalangan kita, lihat aja baju dan sepatunya benar-benar ngga branded." ucap Stefany dengan sinis.

"Sepertinya cewe itu bisa masuk sini pasti karena beasiswa, Stef." ujar salah satu temannya Stefany.

Tak lama, masuklah pria yang tak kalah tampannya dengan Arthur, iya dia adalah Al Ghazali salah satu anak konglomerat yang juga mempunyai saham di University of Tokyo.

Tak lama, masuklah pria yang tak kalah tampannya dengan Arthur, iya dia adalah Al Ghazali salah satu anak konglomerat yang juga mempunyai saham di University of Tokyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Al memasuki kantin beserta teman-temannya, banyak gadis yang histeris melihat wajahnya. Mereka semua terpesona pada Al.

"Ampuuun..ini apalagi sih cewe-cewe disini suka banget teriak-teriak." gerutu Yuki.

Arthur yang mendengar gumaman Yuki pun tertawa.

"Koq kamu ngga ikutan histeris ? ledek Arthur.

"Ngapain saya harus histeris, lah emang dia artis ?"

"Jangan gitu, nanti kamu beneran kepincut dia,lagi."

"Selera saya bukan pria kaya , yang kaya karena harta orangtuanya."

Al cs duduk di sofa ujung , dan sejenak santai sambil menyeruput kopi.

Yuki yang telah selesai makan, langsung beranjak dari kursinya dan meninggalkan Arthur.
"Heeeey....tunggu...aku belum tau nama kamu." teriak Arthur.

Yuki tidak berniat membalikkan badan,dan berlalu meninggalkan kantin.

"Laah...ini komiknya dia ketinggalan."
Arthur pun mengambil komiknya dan membuka komik itu.
"Oh..nama kamu Yuki Kato." ucap Arthur dengan tersenyum.

                *****************

Yuki yang berjalan sambil mendengarkan lagu dengan headset ipod nya menuju taman kampus.
Yuki yang asyik berjalan sambil mendengarkan lagu tak menyadari kalau dompetnya terjatuh.

Al yang berada tak jauh dari Yuki tak sengaja melihat dompet jatuh..." "Heeeeey....kamu...." Teriak Al

"Heeeeeey....kamu...cewe yang berjubah hitam!"

Lagi-lagi tidak ada respon dari Yuki.

Karena Al sudah kesal teriak-teriak, akhirnya dia berlari mengejar Yuki, dan memegang lengan Yuki. Yuki yang kaget lengannya dipegang seseorang langsung menginjak kaki Al.
" aaaw....aaaw....sakiiit...dasar gadis bodo!"

"Haaa ? Apaaaa ? Kamu bilang apa?" tantang Yuki.

Al pun langsung mencabut headset dari telinga Yuki.
"Heey kamu gadis bodo...kalau ada orang yang panggil didengerin bukan dicuekin ,makanya kalau jalan jangan sambil pake headset!"

"Heeey ....suka-suka aku dong, ada larangannya ?" jawab Yuki dengan sewot.

"Kamu itu yaaaaah...."

"Aku kenapa? apaaa ?"

"Kamu itu wanita keras kepala!"

"Apaaa? Kamu bilang aku keras kepala? Siapa kamu, bisa bilang gitu sama aku?" tantang Yuki dengan emosi.

"Memang iya koq...lagian daritadi aku panggil-panggil, kamu cuek aja..aku mau ngembaliin dompet kamu." Al menyerahkan dompet itu ke Yuki.

"Heey...kamu copeet ya  ? Mau copet aku."

"Ya ampuuun kamuu...ngapain juga aku copet dompet kamu? aku punya segalanya, dan tidak berniat mencurinya.

Yuki POV :
"Iya juga sih ya...ngapain dia mau copet dompet aku ? Kan dia anak orangkaya, dan kalau dia mau copet ngapain juga dompetnya dibalikin."

"Nih dompet kamu." ucap Al dan berlalu meninggalkan Yuki.









Not Him but You, Not Her but YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang