2. Tuduhan (Revisi)

132 13 4
                                    

Leana membuka pintu mobilnya begitu pun dengan Listya. "Hyomi, beneran pulang ama Lea?" tanya Listya. Hyomi mengangguk, "Baiklah." ucap Listya mulai memasuki mobilnya. Leana hendak masuk, namun tiba-tiba sebuah tangan menariknya.

"Hei! Apa-apaan ini"seru Leana. "Ikut aku!"ucap Jimin. Jimin menarik Leana masuk kedalam mobil Jimin.

"Hei! Kau bawa kemana Leana! "Seru Hyomi. Mobil Jimin melaju dengan cepat meninggalkan Listya dan Hyomi.

"Huah! Leana diculik! "Seru Listya. Taehyung dan Jungkook menghampiri Listya dan Hyomi. "Lis, perempuan tadi itu temanmu? "Tanya Taehyung.

Listya mengangguk pelan. "Itu Leana temanku dan Hyomi, oppa"ucap Listya. "Jadi kau pencurinya."celetuk Jungkook dengan dingin.

Listya menatap Jungkook tak percaya. "Apa-apaan ini? Pencuri apa? Kenapa kau menuduhku?" sungut Listya tak terima.

"Dengar, aku, Leana, dan Listya bukan pencuri. Ini pasti salah paham."ucap Hyomi menjelaskan.

"Iya aku tahu, tapi temanku lihat buktinya ada di tas Leana."ucap Taehyung.

"Oh! jadi kau menuduh Leana itu pencurinya?."ucap Hyomi.

"Bukan, bukan gitu."ucap Taehyung.

"Bukan hanya Leana temanmu. Tapi kalian berdua juga pencurinya."sahut Jungkook. Listya membulatkan matanya.

"Beraninya menuduh kami berdua pencuri. Kau tidak bisa seenaknya menuduh." ucap Listya tak terima dia dituduh yang tak jelas mencuri apa pun.

"Pencuri tetaplah pencuri. Berikan kunci mobilmu padaku, cepat!" seru Jungkook. Listya mendecih tak suka, lalu memberikan kunci mobilnya pada Jungkook.

"Tae, kau pergi dengan dia. Pakai mobil perempuan tadi, tuh kuncinya jatuh." ucap Jungkook pada Taehyung. Taehyung pun pergi bersama Hyomi. Dan Listya pergi bersamanya.

Listya hanya diam selama perjalanan, ia kesal dengan laki-laki di sampingnya. "Kenapa kau menuduhku pencuri? Aku bukan pencuri." ucap Listya tiba-tiba.

Jungkook menatap jalanan sambil sesekali menghelah nafas. "Jimin menemukan kotak perhiasan dengan logo tertentu dari tas temanmu itu. Dan kami mengejar pencurinya yang berjumlah tiga orang." ucap Jungkook.

"Tapi belum tentu pencurinya kami. Sial!" seru Listya kesal.

~~ Tuduhan ~~

Jimin mengintrogasi Leana sejak tadi. Dan Leana sendiri tak mau bicara. Biasa, itu cerita lama, pencuri mana ada yang mau mengaku. Tapi benar, Leana bukanlah pencurinya, jadi untuk apa dia mengaku dihadapan Jimin? Meski Jimin adalah laki-laki tampan, mempesona dan menggairahkan, tetap saja Leana tidak akan menjadi budak laki-laki itu.

"Lepaskan aku! Siapa kau?" tanya Leana kesal.

"Aku agen Jimin, dan kau, mengakulah bila kau yang mencuri berlian itu." pinta Jimin.

Leana mengerutkan dahinya, "Berlian? He aku tak memiliki berlian. Dan lagi aku bukan pencuri, tak mungkin aku mencuri. Apa lagi sampai mencuri berlian." ujar Leana.

"Pencuri mana mau mengaku!" ucap sarkatis Jimin. Leana geram dia tidak tau apa yang dikatakan orang disampingnya ini. Mencuri saja sudah terdengar gila di telinganya, apa lagi ini, mencuri berlian? He, keluarga Leana saja mampu membeli satu karung berlian, lalu untuk apa mencuri berlian? Keluarga Leana tidak semiskin itu.

"Aku bukan pencuri sudah kubilang aku bukan pencuri. Tapi kau tetap saja mengataiku pencuri" jelas Leana.

"Tapi di dalam tasmu itu ada buktinya. Kau membawa berlian di tasmu, nona." ucap Jimin. Leana menghelah nafas ia lalu mendorong tubuh Jimin.

Blood, Sweat and Tears (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang