11. Kemarahan Listya (Revisi)

71 9 0
                                    

Hyomi berusaha melepaskan ikatan ditangannya. Tapi ikatan itu terlalu kuat untuk dilepasnya. "Ehmp! Ehmp! Ehmp!" suara Hyomi tertahan oleh kain dimulutnya. Tubuhnya kini telah dibanjiri keringat. Tangan kekar Sehun perlahan mengusap paha Hyomi, membuat Hyomi merontah lebih kuat dari sebelumnya.

"Sht! Jangan bergerak, Nona Hyomi."bisik Sehun ditelinga Hyomi. Posisi mereka bisa dikatakan cukup intim. Pasalnya kedua paha Hyomi terbuka cukup lebar, dengan tangan kiri Sehun mengusap paha Hyomi, dan tangan kanan Sehun menarik tengkuk Hyomi. Perlahan bibir Sehun dan Hyomi bertemu. Sehun mencium bibir Hyomi singkat, lalu melepaskannya.

"Jangan memberontak, Nona Hyomi."bisik Sehun membuat Hyomi terdiam. "Jangan memberontak, diam dan nikmati saja."bisik Sehun lagi. Tangan Sehun kembali berulah, kini bukan paha yang disentuhnya, namun perut Hyomi. Sehun mengusap perut rata Hyomi dengan perlahan. Hyomi memejamkan matanya, bukan bermasud menikmati sentuhan Sehun. Melainkan Hyomi merasa jijik, atas apa yang diperbuat Sehun.

"Kumohon siapa saja tolong aku! Taehyung cepat temukan diriku. Aku muak diperlakukan seperti ini."batin Hyomi. Tangan Sehun semakin kurang ajar hingga membuat Hyomi meneteskan air matanya. "Hei, ada apa ini? Mengapa kau menangis, Hyomi?"tanya Sehun dengan seringai devilnya.

"Ah, kau pasti menikmati. Aa salah, pasti kau merasa jijik bukan? Tenang saja, nanti juga kau akan menikmatinya."ujar Sehun membuat Hyomi memekik kesal. Lantas Hyomi pun menendang kaki Sehun dengan keras. "Argh! Sialan!"seru Sehun yang kemudian membalasnya dengan menarik rambut Hyomi.

"Hmp! Hmp!" seru Hyomi tertahan kain. "Beraninya kau melawanku. Aku tak kan segan-segan untuk berlaku kasar padamu bila kau masih melawanku. Dengar itu, Nona Hyomi!"ucap Sehun menekan kata 'Nona Hyomi'.

Hyomi mengangguk lemah, membuat Sehun menyeringai puas. Dilepasnya tangannya dari rambut Hyomi kemudian didekatkannya wajah tampannya itu dengan wajah Hyomi. "Aku akan bersenang-senang kembali denganmu nanti, manis. Selama itu tetaplah disini dan menurut."ujar Sehun lalu pergi.

Hyomi memejamkan matanya, perlahan air matanya menetes. Hyomi menangis tanpa seorang pun yang mengetahuinya. Isakannya tertahan kain dimulutnya, membuat suaranya tak terdengar oleh siapa pun. "Taehyung cepatlah datang! Aku sungguh takut disini!"batin Hyomi.

BST

Listya tengah berada di kelasnya bersama Leana, seperti kemarin, hari ini juga Listya datang ke kampus hanya untuk menjaga Leana. Ia takut penculik Hyomi akan melakukan hal yang sama pada Leana. Dan ia tak ingin temannya itu menghilang sebelum Hyomi ditemukan. Dan sejak kemarin Leana terus menggunkan kalung pemberian Jimin, yang kata Jimin sudah diberi GPS didalamnya, jadi seandainya pencuri itu menangkap Leana, mereka masih bisa melacak keberadaannya.

Tapi tetap saja, Listya tidak ingin Leana berada ditangan para pencuri itu, Listya jelas tahu siapa itu Kim Jongin. Laki-laki biadap yang selalu membuatnya kesal. Saat ini mereka ada di kantin untuk istirahat.

"Gimana keadaan Hyomi saat ini ya, Lis?" tanya Leana. Listya menggeleng pelan, dia tak tahu bagaimana Hyomi saat ini, dia juga mencemaskan Hyomi.

Tiba-tiba saja Listya mendapatkan telpon dari Taehyung, "Ada apa, oppa?" tanya Listya.

"Lis, penculik itu mengirim pesan ke ponsel Hyomi, mereka ingin agar kau datang menemui mereka sendirian, jika tidak mereka akan membunuh Hyomi. Saat ini aku, Jungkook, dan Jimin tengah dalam perjalanan menuju tempat penculik. Segeralah menyusul," ucap Taehyung dari sebrang. Listya mengangguk, lalu mengakhiri panggilan tersebut.

"Ada apa Lis?" tanya Leana.

"Penculiknya mengirim pesan, yang lain sudah ketempatnya, aku harus menyusul," ucap Listya.

Blood, Sweat and Tears (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang