Chapter 1

1.4K 114 35
                                    

Hello, saya lagi percobaan FF baru.

Youngjae centric sih, tapi Youngjaenya diceritain masih bocah. Ehm, ada straight love nya dikit. Jangan lupa leave comment ya..

Happy Reading^^

________________________________________________________________________________

Youngjae berlarian saat Jackson mengerjakan thesisnya. Dia memandang anak yang tingginya tidak sampai 1 meter itu. Dia berjalan beberapa langkah, lalu didekapnya anak itu hingga meronta. Dia hampir merosot lagi saat Jackson memangkunya.

"No! Daddy! Aku mau bermain!" cicitnya sambil mencoba lepas dari dekapan Jackson.

"Berhentilah, berlari. Dengar..." bisik Jackson lembut, membuat bocah itu memandang lelaki yang dipanggilnya 'Daddy' itu dengan seksama.

"Dad mempunyai satu cerita untukmu. Tentang pangeran yang baik hati, lalu menemukan putri untuk dijadikan istrinya,"

Youngjae memutar matanya, "Gross.. itu cerita klasik Dad," protes Youngjae

Jackson mengumpati DNA yang berkembang diotak Youngjae sekarang. Anak itu terlalu cerdas untuk ukuran usianya. Dia memandang Jackson dan menunggu apa yang akan diceritakan Jackson kali ini.

"Ok. Lihat ini," Jackson menunjukan monitor laptopnya.

Youngjae memutar badannya dipangkuan Jackson dan memperhatikan jari Jackson. Disana ada barisan tulisan paragraf. Youngjae tidak bisa membaca, dia belum bisa membaca kalimat rumit. Tapi Daddynya akan membacakannya dengan kalimat sederhana.

".. kau tahu, banyak anak kecil diluar sana yang tidak bisa hidup sepertimu. Tapi, ada juga anak kecil yang bisa hidup lebih dari kau sekarang." Kata Jackson setelah menjelaskan tulisan yang diketiknya beberapa jam yang lalu.

"Why?" tanya Youngjae mendongak pada Jackson, lalu menyandarkan punggungnya pada dada Jackson.

"Apanya yang 'Why'?" Jackson mengusap lembut dahi Youngjae yang sedikit berkeringat.

"Bukannya kita sama-sama manusia?" tanya Youngjae mengerjap.

"Ehm.." Jackson memutar pandangannya dan menemukan satu penjual buah didepan coffeshop, tepat seberang jalan.

"Kau lihat itu?" tanya Jackson menunjuk pada ibu-ibu yang sedang membungkus buah untuk pelanggannya.

"Mrs. Carmella?" cicit Youngjae.

"Oh, kau mengenalnya?" Jackson mendekap Youngjae dengan lembut sekarang. Anak itu mengangguk.

"Dia selalu memberiku apel, ketika aku harus pulang sekolah sendirian," suara Youngjae tampak meprotes Daddynya yang sangat sibuk akhir-akhir ini.

Membuat Jackson terkekeh saat anak itu melipat tangannya dan mencebik. Jackson tidak tahan membuat anak semata wayangnya itu berwajah lucu. Dia mencium pipi Youngjae gemas.

"Baguslah. Kau selalu memakan apelnya sampai habis?" tanya Jackson memantulkan kakinya, membuat Youngjae memantul dipangkuannya.

"Nooo.. aku menyisakan bijinya," kata Youngjae sinis.

JAckson mendengus, dia tidak tahu kenapa bocah kecil ini sangat kritis dan kongkrit.

"Hmm.. kau pernah seseorang membuang apel yang sama sepertimu?"

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang