Chapter 2

759 96 31
                                    

Hello, Happy reading ^^

________________________________________________________________________________

Energy limitless. Dua kata itu yang dikatakan Jackson untuk menggambarkan putra semata wayangnya. Youngjae sama sekali tidak bisa diam. Dia baru saja membuat dapur berantakan dengan acaranya 'How to make breakfast for Daddy'. Jackson harus membereskannya selesai dia mengerjakan pekerjaannya. Lalu, sekarang dia sedang membuat lemari Jackson berantakan, saat dia mengatakan akan melakukan sesi foto untuk Daddynya. Jackson sudah berganti baju lebih dari 10 kali dan Youngjae menata gayanya. Tangan kecilnya tampak bergoyang saat mengangkat DLSR milik Jackson.

"Dad! Jangan tersenyum." Perintah Youngjae, menurunkan kamera besar itu setengah hampir terjungkal karena beratnya.

"Kau harus seksi." Kata Youngjae menunjuk pada Daddynya dan Jackson membelalakan matanya.

"Darimana kau mendapatkan kata-kata itu?" Jackson mulai geram, dan Youngjae hanya menyeringai.

"Cme' on Dad.. aku sudah keberatan.." keluh Youngjae dan JAckson mendesah nafasnya sebal.

Jackson mencoba berpose yang diinginkan fotografer ciliknya.

"Like this?" tanya Jackson dengan mengangkat rahangnya.

"Perfect!" cicit Youngjae lalu mengangkat kembali kameranya.

Hampir 2 jam Jackson mengikuti permainan Youngjae sampai anak itu puas. Jackson mengangkatnya dan mendudukan dipangkuannya. Tangan kecil Youngjae tampak sudah hapal bagaimana melihat preview foto. Dia mendongak pada Jackson saat menekan tombol preview hasil pemotretannya dengan Daddynya tercinta. JAckson meliriknya.

"Daddy tampak tampan disini," Jackson menunjuk foto hasil Youngjae.

"Sangat tampan," tambah Jackson mencium puncak kepala Youngjae, dan menahan keluhannya karena semua fotonya sangat VGA. Alias blur.


Youngjae selalu mendapatkan hari dimana dia akan berkencan berdua dengan Daddynya selama seminggu sekali. Setelah dia puas bermain, Jackson mengajaknya makan siang dan malam diluar. Terkadang mengunjungi Jinyoung dan Jaebum. Tapi tampaknya Youngjae masih canggung bertemu dengan Jaebum akhir-akhir ini.

"Uncle Mark tidak kemari?" tanya Youngjae menyesap milkshakenya setelah makan siang.

"Dia sedang pergi ke luar negeri," jawab Jackson mengingat minggu ini dia sama sekali tidak diajar oleh Mark.

"Uncle Mark orang pintar, Dad?" tanya Youngjae.

"Ya, dia sangat pintar," jawab Jackson dan Youngjae tidak bisa menyembunyikan mata bersinarnya.

Sejak bertemu dengan Mark, ketertarikan Youngjae pada pemuda itu tampak meningkat seiring berjalannnya hari. Mark selalu bisa menjawab berbagai pertanyaan Youngjae, termasuk hal yang sama sekali diluar nalar. Seperti..

"Uncle, kenapa Ular itu melata? Kenapa dia tidak memiliki kaki?"

Mark hanya menjawab, "Ketika ular memiliki kaki dan tangan, kau akan menyebut dia ular juga?" Mark selalu mengembalikan pertanyaan Youngjae.

Tapi Jackson bisa melihat betapa bahagianya Youngjae berbicara dengan Mark. Walaupun terkadang mereka sama bodohnya ketika mengatakan bahwa 'kenapa PeterPan bisa terbang tanpa sayap, sementara pesawat harus menggunakan bantuan sayap dan baling-baling'. Saat itu Jackson hanya menjawab dengan lelah 'Karena pesawat tidak dilahirkan di Neverland,'. Tapi mereka berdua bisa tertawa terbahak dengan guyonan kering macam manisan kismis yang keriput. Selera mereka berdua sama-sama aneh.

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang