Hanya satu tetesan air mata
Yang mampu membungkam mulut
Ketika sang lakon berbicara.Satu kata itu tidak mampu untuk meredam kemarahan.
Satu kata juga tidak bisa menahan gejolak perasaan yang telah bersarang lama di dalam hati.
Dan satu kata pula, juga bisa mengendalikan emosi yang bergejolak gelisah di hati dengan satu kata.
Cinta!
Hanya kata cintalah yang mampu membuat hati bergetar hebat.
Hanya kata cinta semua orang bisa merasakannya.
Begitu pula dengan seorang Kim Sang Bum yang gelisah tidak tentu arah beberapa minggu lalu saat kepergian sang pujaan hati_ Kim So Eun- si- pemegang hati Kim Bum.
•••••••• •••••••••••
Musik itu berdentum keseluruh ruangan yang luas. Hiruk pikuk orang-orang di sana melenggok-lenggokkan pinggulnya dengan lincah dan erotis. Saat ini Kim Bum duduk santai di depan bartender yang asyik meracik minuman untuknya. Kim Bum tengah asyik mengangguk-anggukkan kepalanya Dengan durasi pelan menyesuaikan musik di celab itu.
Sang bartender memberikan minuman yang sudah di racik kepada Kim Bum dan iapun meminumnya dengan perlahan-lahan.
Dari jauh ada seseorang yang tengah asyik memandangi Kim Bum dengan intens, Seseorang itu lalu berjalan menghampiri Kim Bum yang asyik sendiri."Hai, Boleh aku menemanimu?." Tanya wanita itu dengan memegang bahu Kim Bum dari belakang, rafleks Kim Bum menoleh padanya dan menemukan wanita cantik berpakaian dress mini yang mengentat di bagian bokongnya serta menampakkan seluruh tubuhnya yang menonjol.
"Making love with me?." Tanyanya lagi karena tidak mendapatkan respon dari Kim Bum. Kim Bum pun hanya tersenyum miring dan menyeringai saat mendengar ajakan wanita cantik yang tidak ia kenal.
"Of cours, Come on!." Kim Bum pun berdiri dan menggandeng tangan wanita itu untuk menuju kamar vvip yang biasa ia pakai saat bersama dengan wanitanya.
"Silahkan masuk cantik!!." Kata Kim Bum sambil tersenyum manis dan menutup kembali pintunya serta tidak lupa Kim Bum untuk menguncinya.
Wanita itu hanya duduk santai di atas ranjang serta menyilangkan kakinya yang memperlihatkan paha mulusnya. Kim Bum yang melihat itu hanya menyeringai kecil dan mendekati wanita itu dengan gerakan pasti.
Saat tiba di hadapan sang wanita itu Kim Bum segera mengelus paha wanita itu dengan pelan ke area intim wanita itu yang masih terbaluti kain tipis sehingga wanita itu hanya mengeluarkan desahan kecil dari mulut sexinya."Kau menyukai_ hhhmmpp." Perkataan Kim Bum terputus oleh ciuman mendadak dari bibir wanita itu agar Kim Bum tidak banyak bicara. Perlahan namun pasti kini kedua tangan Kim Bum berhenti mengelus paha wanita yang setengah tidur, Lalu membuka seleting belakang yang ada di dress wanita itu pakai. Kim Bum pun tidak menyia-nyiakan kesempatan saat dress wanita itu sudah di lempar jauh dari hadapannya dan malam panjang pun Kim Bum lewati dengan seks bersama wanita cantik itu.
¥¥¥€€€€¥¥¥¥¥
"Ayolah, Soeun. Ikut bersamaku yah?." Pinta Jae In teman pria Soeun saat bekerja. Bukan tanpa alasan Jae In mengajak Soeun untuk ikut bersama ke pesta pernikahan temannya, Karena Jae In memiliki perasaan khusus lebih dari sekedar teman biasa. Jae In sangat mencintai Soeun dari 3 tahun lalu saat pertama kali ia melihat Soeun melamar pekerjaan di tempat Cafenya. Jae In pemuda yang tampan dan kaya raya sekaligus boss di tempat kerja Soeun saat ini. Satu hal yang perlu di ketahui, Soeun tidak mengetahui perasaan Jae In padanya karena Soeun wanita yang Selalu sibuk dengan dunianya sendiri yaitu, Memikirkan seseorang yang entah dimana keberadaannya.