Chapter 26

1.8K 235 48
                                    

Jinyoung duduk dengan tenang, ya, ia tampak tenang, padahal hatinya sedang berdentum-dentum seperti dentuman drum dug dug dug. Pria paruh bayah yang masih terlihat sangat tampan dengan tatapan tegas dan postur tubuh yang bagus tersenyum tipis.

"Aku penasaran dengan pemuda pilihan Jaebum. Cukup menarik."

"Nama-mu Park Jinyoung?"

"Ya Tuan." Jawab Jinyoung singkat.

"Jinyoung, Jaebum adalah anak-ku satu-satunya. Aku meletakkan seluruh harapan keluarga Im padanya, aku harap kau mengerti keputusanku tentang pertunangan Jaebum dengan Mark."

"Maaf jika aku lancang sebelumnya. Aku mengerti maksud anda, tapi jika Anda memintaku untuk berpisah dengan Jaebum hyung...Aku tidak mau!" Suara Jinyoung tegas, namun, lembut dan penuh rasa hormat tentunya.

Mr Im hanya terkekeh kecil, ia mengambil segelas kopi dan menyeruputnya, lalu kembali melihat Jinyoung.

"Kepercayaan diri dan nyalimu boleh juga. Kalau melihat background keluargamu, sifat tegasmu sungguh mirip dengan ibumu ya." Mr Im terdiam setelahnya, seperti memberi jedah sebelum ia melanjutkannya.

"Apa kau tahu, demi dirimu Jaebum kehilangan segala fasilitas dan kemewahan yang ia miliki?"

"Aku tahu. Soal harta, aku rasa Anda lebih tahu tentang latar belakang dan diriku. Aku bukan menyombongkan diri di depanmu Tuan, tetapi memang kekayaan keluargaku melebihi dari Anda atau keluarga Paman Tuan. Aku tidak merasa jika diriku tidak cocok bersanding dengan Jaebum hyung. Anda tidak bisa menyoggokku dengan uang untuk pergi dari kehidupan Jaebum hyung." Kata Jinyoung.

"Apa kau mencintai Jaebum?"

"Aku belum pernah sepasti ini dalam hidupku. Aku mencintainya, aku harap Anda merestui hubungan kami. Aku akan membuktikan pada Anda, jika aku pasangan yang pantas untuk Jaebum hyung."

Mr Im tersenyum miring. "Jika aku memberi syarat, apa kau bersedia melakukannya?"

"Asal tidak menyuruh kami berpisah, mungkin..."

***
Jaebum berlari mengejar Jinyoung, tetapi ia kehilangan jejak Jinyoung. Ia bertanya kepada mahasiswa lain yang kebetulan lewat.

"Apa kau melihat Jinyoung?" Tanya Jaebum, hanya gelengan yang Jaebum dapatkan.

Kenapa cepat sekali hilangnya! Erang Jaebum kesal dalam hati.

"J-jaebum ssi, kau mencari Jinyoung?"

Jaebum menoleh, melirik seorang gadis yang mendekatinya.

"Ya, dimana Jinyoung?!"

Gadis itu nampak gugup berdiri begitu dekat dengan Jaebum, ia menatap Jaebum, menggagumi ketampanan Im Jaebum.

"Katakan padaku, kau melihat Jinyoung dimana?!!" Suara rendah berat Jaebum terdengar menggerikan, sampai gadis itu bergidik.

"U-uum...tadi aku melihatnya pergi dengan seorang pria tinggi. Kalau tidak salah ingat, nomor plat mobilnya 6969..."

"Shitt!!" Maki Jaebum lalu berlari begitu saja setelah mengetahui siapa pemilik nomor plat nomor itu.

Jaebum mengambil ponselnya dari saku celana dan langsung mendial nomor Changmin, asisten Ayahnya.

"Beritahu aku, dimana Jinyoung? Aku tahu Paman membawanya bertemu dengan Appa!"

***

"Jie baby, ayo pulang!!"
Jaebum yang baru sampai cafe dimana Ayahnya dan Jinyoung berada. Jaebum menarik lengan Jinyoung, membuat Jinyoung dan Mr Im beralih melihat ke arah Jaebum.

Tomorrow, Today (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang