Chapter 29

1.7K 202 29
                                    

Jaebum segera menemui Ayahnya di kantor setelah mendengar kabar tentang penangkapan Ayah Mark. Awalnya Jinyoung juga ingin ikut, tetapi Jaebum melarang dan malah mengirim Jinyoung ke rumah Jackson untuk menenangkan Mark.

"Apa Aboji ada di dalam?" Tanya Jaebum kepada sekertaris Ayahnya.

"Tunggu sebentar Tuan muda, Mr Im sedang ada tamu."

"Aku ingin bertemu Ayahku sekarang !!"

"Tapi Mr Im sedang bersama Mr Wang mendiskusikan hal penting."

"Paman Wang? Kebetulan sekali. Aku akan langsung masuk saja." Ucap Jaebum lalu membuka pintu kantor Ayahnya dengan paksa dengan sekertaris yang mencoba menghalanginya.

Mr Im dan Mr Wang terkejut karena pintu yang terbuka kasar dan suara ribut-ribut.

"Jaebum"

"Maaf Mr Im, saya sudah mengatakan pada Tuan muda untuk menunggu tetapi Beliau memaksa." Jelas sekertaris takut.

"Tidak apa, biarkan Jaebum masuk. Kau boleh meninggalkan kami." Ucap Mr Im.

"Baik. Saya permisi." Sekertaris itu keluar.

Jaebum melangkah masuk, membungkuk hormat kepada Ayahnya dan Mr Wang.

"Aboji, Paman Wang."

"Jaebumie, sudah lama tidak bertemu. Kau semakin tampan saja, pantas saja Jackson selalu mengeluh kau mengalahi ketampanannya." Kata Mr Wang dengan kekehan kecil. Jaebum hanya tersenyum simpul. Mr Wang sama saja dengan Jackson, mereka tipe yang ceria dan bersahabat, Jaebum cukup dekat dengan kedua orang tua Jackson.

"Ada apa kau kesini nak?" Tanya Mr Im langsung.

"Aboji, apa benar kau yang melaporkan Paman Tuan dan memenjarakannya?"

"Ya. Tuan Group sudah berani mencuri di perusahaanku dan menipu beberapa investor perusahaan kita."

"Apa tidak ada cara lain, seperti diskusi? Kenapa harus langsung memenjarakannya? Bukankah Aboji berhubungan baik dengan Paman Tuan, Aboji bahkan berencana menikahkanku dengan Mark!"

Mr Wang hanya diam melihat perdebatan Ayah dan Anak itu. Ia tidak ingin ikut campur terlalu dalam. Niatnya datang menemui Mr Im untuk bernegosiasi tentang perusahaan Tuan Group yang akan di sita oleh bank untuk membayar kerugian perusahaan IM. Mr Wang ingin membeli perusahaan itu dan di berikan pada Jackson dan Mark.

"Dan kau sudah menolak pernikahan itu. Untung saja, jika tidak mungkin si Tuan tua bangka itu akan mencuri lebih banyak dari perusahaan kita!"

"Aboji! Tidak bisakah Aboji membebaskannya? Mark sangat terpukul dengan penangkapan Ayahnya, dan yang aku dengar Ibunya juga menghilang entah kemana."

"Ibu Mark lari dengan selingkuhannya. Keluarga mereka ternyata tidak ada yang beres! Yang kau bilang tentang Mark Tuan memang benar, buah pasti jatuh tidak akan jauh dari pokoknya."  Cibir Mr Im.

Mr Wang yang mendengar Mark di jelek-jelekan merasa marah dan tersinggung. "Apapun diskusi dan pertengkaran kalian, jangan membawa Mark di dalam. Dia calon menantuku!"

"Apa kau serius Ricky? Kau ingin menikahkan Mark dengan Jackson?" Tanya Mr Im kaget, ia tidak percaya dengan ucapan teman bisnisnya itu.

"Ya, why not? Mark anak yang baik. Dan jika hanya Mark yang bisa membuat Jackson bahagia, tentu saja sebagai orang tua, kami ingin memberikan kebahagiaan itu kepada anak kami."

Ucapan Mr Wang seperti tamparan untuk Mr Im. Mr Im menatap Jaebum sendu, pikiranya sedikit berkelana ke-kejadian kemarin-kemarin. Dimana ia mengusir Jaebum hanya karena keegoisannya tanpa mendengar alasan Jaebum menolak perjodohan itu. Bagaimana bisnis dan harta membutakan dirinya dan membuatnya tidak memperdulikan kebahagian Jaebum lagi. Bagaimana ia merenggut kebahagian Jaebum, anak semata wayangnya. Ia bahkan tega membuarkan Jaebum terluntang lantung di laura karena ia menyita segala fasilitas Jaebum seperti rumah, uang dan mobil.

Tomorrow, Today (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang