Happy reading ^^
.Sebenarnya acara keramaian bukanlah kesukaan pria tegap dengan tinggi 180 sentimeter yang tengah memegang gelas minuman itu. Sejak kedatangannya ke sini, tidak ada yang ia lakukan selain hanya diam dengan sesekali meneguk cairan kuning di tangannya. Akan tetapi, mata tajam pria itu menatap terus ke arah wanita yang tengah asik tertawa bersama temanya di sana.
Bibir pria itu menyeringai. "Dia tidak berubah," katanya dengan yang lebih terdengar seperti cibiran.
Sekarang ia menyesal karena datang ke acara sialan ini. Acara reuni sekolah yang tidak seharusnya ia hadiri. Tidak ada gunanya, karena masa sekolahnya tidak ada yang menyenangkan sedikitpun. Namun sebaliknya, masa sekolah adalah hal yang paling ia benci sepanjang hidupnya.
Merasa bosan, akhirnya pria itu pun beranjak dan berjalan menuju pintu keluar tanpa peduli dengan sederet tatapan dari orang-orang yang melihatnya dengan penasaran. Ya, tentu saja. Pria itu yakin, orang-orang di sini tidak ada yang menganalnya. Karena dulu, ia bukan orang yang pantas untuk di pandang. Sialan!
Sekarang ia inginkan hanyalah segera menjauhi tempat ini. Tempat yang tidak seharusnya ia datangi.
"Shit!!!" Umpatnya begitu melihat sosok wanita yang berjalan ke arahnya dengan santai. Awalnya ia kira wanita itu akan menegurnya, namun rupanya ia salah. Wanita itu tetap berjalan melaluinya hingga ia bernapas lega.
Ya, tentu saja. Wanita itu juga tidak akan mengenalinya. Demikian juga dengan semua orang yang ada di sini. Karena...
"Tunggu!"
Oh sial!
Rahang pria itu mengeras saat merasakan tangannya di tahan oleh seseorang dari belakang. Tidak mungkin dia masih mengenalinya, kan? Karena dari sekian banyak orang, tidak ada satu pun yang menyapanya. Justru tatapan tidak biasalah yang ia dapatkan. Jadi bagaimana dia tahu dengan dirinya?
"Wajahmu terasa tidak asing." kata wanita itu yang kemudian berjalan hingga menghadap tepat dengannya. Menatapnya dengan sangat kurang ajar dan tanpa rasa malu sedikit pun.
"Lepaskan tanganmu." suara dingin itu seolah angin lalu.
Dahi sang wanita justru mengerut dalam, mencoba mengenali sosok tinggi di depannya. Ia yakin sekali mengenali pria ini, karena tentu zaja ia mengenali hampir semua teman seangkatannya. Tapi siapa dia? Wajah tampan namun datarnya itu seperti seseorang yang sangat ia kenali. Sosok yang dulu selalu ia bully dengan teman-temannya.
What?
Mata karamelnya membelalak saat satu nama muncul di kepalanya. Ia kemudian menyeringai seraya semakin mendekatnya wajah di depan pria itu hingga menyisahkan beberapa senti.
"Kau Cho Kyuhyun, kan? Si gedut dengan gigi maju itu?" bisiknya dengan kedua alis yang naik-turun.
Wajah pria itu begitu dingin, menatap wanita di depannya dengan mengintimidasi. "Tutup mulutmu!" desisnya tajam.
"Assa! Aku benarkan?" Bukannya takut, wanita tersebut justru terkekeh pelan. "Ayolah, Kyu. Kau mungkin bisa membodohi semua orang di sini. Tapi kau tidak bisa mengkelabuhiku dengan penampilan barumu itu. Tahi lalat di bawah matamu adalah butki bahwa kau adalah Cho Kyuhyun si siswa gendut." ia menyeringai. Membuat pria dengan setelan serba hitam itu semakin mengeraskan rahangnya.
"Lebih baik kau diam, Lee Jiyoon. Tutup mulut dan kembalilah ke habitat asalmu!"
"Whoaah, daebak! Sekarang kau menjadi pemarah, eoh? Ck, tidak asik." Jiyoon tertawa renyah
Cho Kyuhyun tidak menanggapi, memilih pergi tanpa ingin berdebat dengan wanita bermulut tiga itu lebih panjang lagi. Sedangkan Lee Jiyoon, wanita itu masih tetap tertawa. Karena setelah bertahun-tahun, ia bisa melihat Cho Kyuhyun lagi. Si gendut yang dulu sering ia bully.
Tapi... Sepertinya julukan gendut yang dulu ia sematkan harus di hapus. Karena faktanya, Cho Kyuhyun benar-benar sudah berubah. Tidak ada lagi kaca mata yang bertengger di hidungnya, pipi tembabnya pun susah lenyap dan kini gigi sudah rata. Jiyoon yakin, dibalik setelan jas hitamnya, disana ada roti sobek yang begitu menggiurkan. Cho Kyuhyun yang sekarang sangat tampan dan memesona.
"Oh my God! Ternyata berita itu benar, Kyuhyun benar-benar sudah kembali. Ah, senangnya..." Jiyoon tersenyum lebar memandang punggung Kyuhyun yang kini sudah menghilang dibalik kerumunan orang-orang.
TBC
(Cirebon, 26 Febuari 2018)Oke, karena Perfect Romeo sebentar lagi tamat, jadi kuposting prolog untuk ini calon cerita barunya. Baru prolog doank.
Back to back, kembali ke genre romcom lagi (Romance-Comedy)
Dan seperti biasa, ada aturan di setiap ceritaku. Yaitu cerita akan di hapus setelah tamat. Jadi nikmatin aja selama cerita ini berjalan😂
So, gimana pendapat kalian tentang prolog ini?
Review juseyo😂😂😂See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Romance (END)
FanfictionSudah tersedia di Google Play Book K-Fiction Bagi Cho Kyuhyun, masa lalu adalah kenangan terpahit dalam hidupnya. Bahkan jika waktu bisa diulang, Kyuhyun tidak pernah ingin kembali pada masa-masa kelamnya dulu. Masa disaat ia masih duduk di bangku S...