Chapter 4 : A Hidden Story

6.6K 770 261
                                    

Playlist - Connie Talbot - Count On Me

Perhatian, ini 18+++++++

Happy reading ^^
.

Kyuhyun terpaksa bangun dari tidur ayam-ayamnya karena suara bel yang terus berbunyi sejak dari tadi. Padahal rasanya ia baru saja tidur lima menit yang lalu. Namun bel kurang ajar itu terus saja mengganggunya. Ia sudah mengabaikan, tapi tetap saja suara itu tidak juga berhenti dan membuatnya sangat kesal. Mata Kyuhyunpun terbuka, menatap jam di dinding yang masih menunjukan pukul lima pagi. Sialan! Orang gila mana yang terus menekan bel apartemennya dipagi buta seperti ini? Astaga...

Dengan kesal Kyuhyun bangkit tanpa peduli dengan penampilannya yang urakan, bertelanjang dada pula. Jika si tamu sialan itu datang hanya untuk membuat masalah dengannya, ia bersumpah akan membunuhnya. Brengsek!

"Berhenti memencet bel, sialan!" umpatnya geram lalu membuka pintu dengan kesal. Ia sudah bersikap menyemburkan sumpah serapahnya. Namun semua niatan itu sirna dalam sekejap begitu tahu siapa orang yang sedang berdiri dan sudah mengganggu tidurnya itu.

"Hapus pulau kering di sudut mulutmu." kata sosok itu yang mendesak masuk begitu saja tanpa dipersilahkan lebih dulu. Dia berjalan seolah apartemen itu miliknya sendiri. Melenggang tanpa peduli dengan Kyuhyun yang menatapnya marah. "Di mana dapurmu?" matanya menyisir ke seluruh ruangan. Tetap mengabaikan Kyuhyun.

"YA! Kau tidak sadar ini jam berapa, hah?! Dan apa yang kau lakukan di sini, wanita gila?!"

Wanita yang tidak lain adalah Lee Jiyoon itu mencibir menatapnya. "Lanjutkan saja tidurmu, aku hanya ingin memasak." Jiyoon berjalan ke dapur, meletakan dua kantung berisi sayuran yang dibawanya di atas meja dan mengeluarkannya satu persatu.

Kyuhyun mendesah panjang saat mendekati Jiyoon, duduk di sampingnya. "Ini masih sangat pagi, dan kau sudah menggangguku. Astaga..."

"Bukankah semalam kau bilang aku boleh mengganggumu kapanpun aku mau?"

"Tapi bukan seperti ini juga caranya, Lee Jiyoon. Setidaknya aku butuh istirahat untuk menghadapimu."

"Semalam aku tidak bisa tidur," katanya mengaku. "Jadi aku memutuskan untuk keluar. Berjalan-jalan menikmati udara jam 3 pagi seorang diri. Lalu berbelanja di mini market dan mencari alamat apartemenmu."

"Kau benar-benar wanita gila!" serunya marah. "Kalau kau tidak bisa tidur, seharusnya kau tidak keluar rumah, bodoh! Bagaimana kau terjadi sesuatu denganmu? Kau pikir di luar tidak berbahaya, hah? Kau―"

Jiyoon menarik wajah Kyuhyun, membungkam mulutnya yang terus mengoceh. "Aku tahu ini masih pagi, tapi aku tidak mau mendengar ceramahmu. Jadi lebih baik kau lanjutkan saja tidurmu."

"Terserah." Kyuhyun hanya mengatakan itu sebelum meninggalkan Jiyoon ke kamarnya.

Jiyoon tersenyum, ia malah senang Kyuhyun pergi. Karena tentu saja tidak akan ada yang mengganggunya selama memasak. Jiyoon pun segera menyiapkan beberapa peralatan dan bahan serta melihat isi lemari pendingin dua pintu di depannya. Jiyoon terkekeh, rupanya selera cemilan Kyuhyun masih sama seperti dulu. Dia tetap menggemari puding mangga dan juga yogurt berbagai rasa. Rupanya pola makan Kyuhyun cukup baik. Tidak banyak kaleng bir yang tersimpan, melainkan kaleng-kaleng jus dan juga buah-buahan yang nampak segar. Tidak ada ramen, tapi sayuran dan daging di sana. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang selalu mengkonsumsi ramen dan juga bir. Apa lagi ketika ia malas memasak, maka sudah pasti ramen adalah menu andalannya. Cepat dan menghemat tenaga.

"Whoaah, banyak bumbu dapur juga rupanya." Jiyoon cukup kagum dengan isi salah satu kabinet. Bumbu-bumbu itu tertata rapi. Padahal Kyuhyun tinggal seorang diri, lalu untuk apa semua bumbu ini? Apa sekarang Kyuhyun bisa memasak? Padahal dulu Kyuhyun sangat payah. Bahkan memasak ramen saja dia tidak bisa.

My Secret Romance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang