One Shot - Tetsuya

3.4K 262 120
                                    

Warning: character death Spesial ultah Kuroko (cerita ini tidak berpengaruh pada chapter berikutnya alias one-shot langsung tamat)

prompt: Kuroko terus memberi pesan pada Kagami, tapi tidak ada balasan.

-------------------------------------------------------

Kuroko termenung sendirian. Di sebuah kamar yang dingin. Kamar yang dulunya merupakan tempat favoritnya. Mata birunya yang indah itu kehilangan sinarnya, seperti ikan mati. Sejak pagi ia mengurung diri disana, dengan selimut diatas kepalanya dan punggung bersandar di dinding kamar. Tubuhnya membulat seperti bola kecil yang rapuh.

Semua orang tahu apa yang menyebabkan Kuroko seperti ini, yang menyebabkan dirinya tidak memasuki sekolah, yang menyebabkan lingkar matanya semakin menghitam dan bengkak, yang menyebabkan dia tidak pernah meninggalkan rumah mereka, ya rumah mereka.

rumahnya dan Kagami.

Hal itu tak lain adalah karena,

Kagami Taiga,

Partnernya,

Cahanyanya,

Kekasihnya,

Telah,

Meninggal dunia.

Sabtu lalu, di hari yang dingin, pria berambut merah itu tewas seketika ketika tubuhnya terhempas sebuah mobil dengan kecepatan tinggi.

Orang tuanya terpukul, sangat terpukul, teman-temannya menangis tersedu-sedu, kiseki no sedaipun tak kuasa menahan perasaannya. Dan cowok kecil bersurai biru muda, yang tak pernah mengeluarkan ekspresinya itu, membuat terkejut semua orang disana, bukan karena kehadirannya yang tiba-tiba, melainkan karena untuk pertama kalinya, Kuroko mengeluarkan teriakan begitu keras, mengeluarkan tangisannya, meraung-raung, dengan tangan meraih-raih tubuh sang kekasih yang terbujur kaku hingga harus ditahan oleh banyak orang, dan terjatuh di lututnya. Tak ada yang pernah lupa, dengan sosoknya yang menyedihkan, seakan semua yang dimilikinya di dunia telah dirampas, tubuhnya bergetar sambil terus menggumamkan nama Kagami berkali-kali, berkali-kali.

.

"kurokocchi!" tok tok tok. Suara pria berambut pirang itu terdengar dari depan bersamaan dengan ketukan pintu. "kurokocchi!" tok tok tok. Kuroko melirik tidak bertenaga, lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju pintu.

Cklek

"kurokocchi" senyum pria itu saat ia melihat Kuroko di depannya.

"Kise-kun.." balas Kuroko malas.

"bagaima kabarmu kurokocchi?" pertanyaan yang tak perlu dijawab melihat tubuh kurus Kuroko semakin semakin tak berisi, dan kulitnya semakin pucat.

"..aku baik.." jawab sang bayangan sekenanya.

"..apa kau sudah mendatangi sekolah?"

"..." ia menggeleng.

Setelah itu keheningan terjadi diantara keduanya. Sudah 7 hari Kuroko membolos, meski pihak sekolah tahu keadaannya, tidak ada yang bisa membujuknya untuk datang. Teman-teman Seirin sudah menyerah pada hari kelima, melihat tidak ada perubahan apapun. Kemarin Aomine dan Momoi mengunjunginya, namun mantan bayangannya itu bahkan tidak membukakan pintu, dikarenakan Aomine datang dan menyebut nama si lelaki, yang kemudian mendapat sentakan dari cewek berambut pink di sebelahnya.

Selain itu Kise tahu Kuroko berbohong, ia tahu keadaan bocah kecil yang memakai baju kebesaran itu mengkhawatirkan. Setengah tubuh Kuroko bersembunyi di balik pintu, tidak mempersilakan Kise masuk. Kemudian, sang model memecah suasanya hening itu.

one-shots book ( KAGAKURO Fanfic )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang