Hujan dan Perpisahan
Aku sering sekali mencari-cari kamu dikala hujan
Aku sering sekali menggali-gali kenangan disaat kamu menjadi seutuhnya peran.
Disaat hujan, pintu-pintu masa lalu terbuka menganga.
Seperti memangil-manggilku untuk segera kembali kesana.
Untuk membentuk kembali kisah yang pernah ada dirimu dan diriku berlari dan tertawa menanti hujan bersama.
Dan ketika itu pula rintik-rintik nya mulai berjatuhan,
Dan disitu pula kamu alunkan nada-nada perpisahan.
Kau jebak aku dalam tawa yang di dalamnya ada penderitaan.
Hujan kala itu jadikan riuh angin tak lagi bernyawa.
Kamu buat aku lupa akan rasa bahagia,
Kamu masukkan aku kedalam nelangsa.
Semenjak saat itu hujan bukan lagi seorang teman, ku kubur ia dalam lamunan.

YOU ARE READING
Renjana.
PoesíaAku menemukan renjana ketika sedang temangu di beranda. Ia mengetuk tiap-tiap keresahan ku,lantas aku terpikat oleh Renjana. Dan kau tahu?Dia juga yang mengenalkan ku pada mu,dan lewat dia pula kau ku sebut dalam sajak-sajak ku.