Terimakasih, Kau.
Ketika pagi mulai mencium bulir embun.
Di saat angin seiring dengan langit melamun.Kau berhasil,
melekukkan kembali sabit di bibirku
menghias lagi warna-warni bola matakuAku sudah lama mencaci tiap angin yang membawa cinta
Sungguh, aku muak dengan angan- penuh harap bak mimpi di malam buta!Tapi..
Kau berhasil,
benahi kembali ruang ambruk di dalam hati
merangkul lagi cinta yang sekian lama mati.Terimakasih,
Kau berhasil.
YOU ARE READING
Renjana.
PoetryAku menemukan renjana ketika sedang temangu di beranda. Ia mengetuk tiap-tiap keresahan ku,lantas aku terpikat oleh Renjana. Dan kau tahu?Dia juga yang mengenalkan ku pada mu,dan lewat dia pula kau ku sebut dalam sajak-sajak ku.