Prolog

581 70 7
                                    

Pakaiannya serba hitam lengkap dengan topi. Nahee menyelinap masuk ke dalam asrama All Man High School. Ia beraksi seperti pencuri profesional.

Sebenarnya ia tidak ingin mencuri melaikan hanya untuk menjalankan sebuah misi. Nahee melompati tembok tinggi yang berada di halaman samping asrama.

Saat melompat masuk, kakinya yang menyentuh tanah menimbulkan bunyi. Nahee nampak was-was dan segera bersembunyi. Setelah ia rasa aman ia mulai beraksi. Di persimpangan gedung, Nahee menabrak seorang laki-laki.

Namun, laki-laki itu biasa saja. Ia berlalu dan melewatinya. Mungkin ia pikir Nahee adalah salah satu siswa laki-laki yang tinggal di sana karena ia menggulung rambutnya ke dalam topi. Nahee menatap laki-laki itu hingga ia berjalan menjauh.

Saat ia kembali menatap ke depan seseorang telah berada di hadapannya. Dengan badan tinggi dan berpakaian serba hitam juga sama sepertinya.

"Guanlin?" ucap Nahee. Ia langsung segera menutup mulutnya segera beranjak pergi.

Guanlin menarik tangan Nahee, "Kamu siapa? Aku belum pernah melihatmu di asrama ini."

"Aku-"

"Untuk apa kamera itu? Berikan padaku! Kamu boleh mengambilnya besok pagi." Guanlin menunjuk Kamera yang tergantung di leher Nahee.

Nahee menepis tangan Guanlin yang ingin mengambil kameranya. Ia berbalik badan dan segera berlari. Guanlin tentu saja mengejarnya. Nahee memanjat tangga yang entah dipasang oleh siapa. Setelah sampai diatas tangga itu ia tendang agar Guanlin tidak bisa memanjat dan mengejarnya.

Ia memasuki jendela kamar entah milik siapa. Di dalam sana sangatlah gelap membuat Nahee bingung bagaimana caranya keluar.

Tiba-tiba lampu di kamar itu menyala. Dua orang laki-laki yang berada di sebelah saklar lampu menatapnya bingung. Nahee segera berlari dan meninggalkan kamar itu membuat laki-laki yang tadi nampak kebingungan berteriak histeris.

"Tolong!!! Ada pencuri!!! Cepat cek barang lo siapa tau ada yang hilang." ucap laki-laki itu tanpa berniat mengejar Nahee.

Nahee melihat laki-laki yang tadi menabraknya. Ia pun mengikuti laki-laki itu masuk di kamarnya.

"Ijin ... Ijinin gue sembunyi disini ... Guan ... Gualin bakal nangkep gua." ucap Nahee dengan napas terengah-engah.

"Siapa lo dan kenapa kak Guanlin mau menangkap lo?" tanya Linong berjalan sedikit menjauh dari Nahee.

"Apa lo pencuri?" tanya Justin dengan nada mengintrogasi.

"Pencuri apa? Gue bukan pencuri. Lo tadi menabrak gue jadi tolong sembunyiin gue dan kita impas." ucap Nahee bersembunyi di balik selimut kasur Justin.

"Yakk, jauh-jauh dari kasur gue." Justin mendorong Nahee. Tanpa sengaja topi Nahee terlepas dan membuat rambut panjangnya yang tergulung ke atas terjatuh sempurna.

"Nong, dia wani-" ucapan Justin tergantung saat Nahee menutup mulut Justin.

"Apa kalian tau, kalau gue tertangkap kalian juga akan kena masalah. Ingatkan peraturan sekolah kalian 'wanita tidak boleh masuk asrama'." ucap Nahee. Mau tidak mau Linong dan Justin harus menyembunyikannya.

----

Apakah Nahee akan selamat? Apa yang terjadi jika ia tertangkap? Apa tujuan Nahee menyelinap ke dalam asrama? Siapa Nahee sebenarnya?Baca kelanjutan cerita aku ya. Jangan lupa vote dan comment! Masukkan cerita aku ke perpustakaan kamu agar tiap aku update kamu bisa tau. Terima kasih.

Asrama Cogan ● Chen LinongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang