Chapter 1 - Taman

54 10 9
                                    

Grace's POV

"Hai Grace! Apa kabar?"

Seorang perempuan dengan kulit putih dan rambut panjangnya yang berwarna hijau tosca masuk ke kamar ku yang cukup besar dengan warna cat merah maroon. Dia langsung duduk di kamarku tanpa menghiraukan diriku yang sedang tiduran.

"Hmm.... Ada apa? Pagi-pagi udah datang aja," jawabku mencoba merespon meskipun mataku melawan untuk melihat gadis periang satu ini.

"Ih, tu mata seram banget sih, gi mandi siap itu kita jalan-jalan"
Aku mengernyitkan dahi ku tumben ni anak mau jalan-jalan biasanya pergi ke salon.

"Tumben, ada apa?"

"Aku capek mau nyantai dulu karena kemaren 1 minggu penuh aku shooting film,"

"Ya, udah. Tunggu aku di bawah aku mau siap-siap,"

Kataku mengalah, aku harus merelakan tidur panjang ku di hari libur dan pergi bersama gadis cantik yang berstatus sebagai sepupuku ini.

Akupun bersiap dengan waktu hanya 30 menit, berbeda dengan sepupuku ini. Dia akan menghabiskan waktu selama berjam-jam hanya untuk berdandan. Aku memakai blouse ungu muda, dan celana warna hitam, dan tentu juga dengan sepatu sneaker yang mengawani langkahku.

"Maaf lama nunggu,ya, berangkat yuk,"

Namun ajakan ku tidak direspon dan hening terjadi beberapa saat sebelum suara tawa renyah berderai di ruang keluarga rumah ku.

"Ya, ampun Grace. Katanya mau jalan-jalan, tapi tampilannya kok gitu,sih?"
Sudah 30 menit aku berdandan tapi ia masih kurang menyetujui penampilan ku yang seadanya ini.

"Ya, gaya aku begini yang begini." ucap ku tak terima

"Memang, tapi coba deh kamu ubah gaya kamu itu. Coba buat kayak gaya aku," ia menaikan alis matanya, aku tahu ia sedang meremehkan gaya ku.

"Margaretha Kezya, ini tuh udah gaya aku. So, kamu gak usah peduliin gaya aku. Yuk berangkat."

Aku pun menarik tangannya sampai dia tertatih-tatih untuk berjalan, apalagi karena High Heels nya yang sudah seperti menara Eiffel

🐶🐶🐶

Ryella's POV

"Ryella.....Ryella Clarita,"
Suara laki-laki yang sangat lembut dan perhatian terdengar jelas ditelingak ku. Suara itu membuat ku lantas terbangun dari tidur lelap ku yang mungkin sudah lebih dari 8 jam.

"Ya, Kak, Bentar, aku rapiin tempat tidur dulu."
Aku menjawab dengan cepat sebelum ada kecemasan dalam hati kakakku.

Aku pun turun dengan masih mengenakan baju tidur yang semalam ku pakai.

"Pagi Kak." aku mencoba untuk menyapa

"Pagi, Ella. Kamu cepat makan rotinya. Soalnya kakak gak masak nasi goreng untuk pagi ini. Kalau udah siap kamu nanti cuci piring dan jemur kain, OK?"

"OK, Kak Riel," akupun langsung menyantap rotiku yang sudah terolesi selai Strawberry.

"Oh ya kak, kakak kenal sama Grace?" tanyaku spontan.

"Iya, dia itu teman sekelas kamu yah? Dia jadi teman Kakak sosialisasi. Dia baik?"

"Akhmmm"
Ella berdehem keras, membuat Riel tertawa melihat tingkah adiknya.

"Coba kakak chat dia, siapa tahu lewat itu kakak kenal dia lebih dekat, soalnya dia itu pendiam,"

"Nanti kakak coba, kakak pergi,"

Kepergian Riel membuat suasana rumah menjadi kembali kaku dan hening.

🐶🐶🐶

Dengan serius, dia membaca bukunya di taman yang indah dengan bunga berwarna, duduk di kursi putih dari kayu.

Tiba-tiba Riel merasakan pundaknya disentuh oleh tangan putih, dan juga lembut. Riel melihat ke belakang dan menjumpai Grace di belakangnya.

"Hei, Kak Riel lagi ngapain?"
Tanya Grace

"Oh, Hai Grace, lagi baca buku. Kamu?"

"Aku lagi nemenin sepupu aku, mau refreshing dia katanya,"

Riel mengangukan kepalanya. Kembali Riel bertanya pada Grace tentang sepupunya hingga percakapan mereka lari hingga Grace menangis, entah mengapa,

"Grace, kamu kenapa?"

Riel takut bukan main, bukunya sudah tak dihiraukan lagi bagaimana keadaanya

"I-tu,"

Grace mengelus pipinya yang memerah

"Gigiku sakit,"

Grace meringis, suara imutnya keluar sama persis ketika Grace sakit gigi sewaktu berumur 5 tahun.

"Haelah, aku kira kamu kenapa-napa Grace, kalau gitu aku anter ke dokter yah,"

Grace menggelengkan kepalanya tanda ia tak setuju, Grace hanya menjatuhkan dagunya tepat di supermarket di depan taman. Ternyata bahasa isyarat Grace diketahui oleh Riel.

🐶🐶🐶

Ella memasuki supermarket yang cukup besar yang tepat di pusat kota. Dengan cermat dia mencari dan memasukkan ke dalam troli nya semua cemilan yang diminatinya, Lays, Taro, Chitato, Qtella, dan tak lupa Minuman soda 1 liternya.

Setelah selesai Ella mendorong trolinya menuju kasir dan membayar belanjaannya. Sesaat membayar dentuman keras terdengar dari luar supermarket.

Brak.....
Suara mobil menabrak sesuatu dengan jelas terdengar.

Ryella langsung berlari ke arah kerumunan dan bertanya apa yang terjadi. Sungguh Ryella terkejut ternyata tabrakan ini memakan korban yaitu, Rayner, orang yang dikenalnya.

🐶🐶🐶

Lagu Your Reality bergetar di kantong Grace. Grace melihat nama Kezya disana. Ketika mengangkat Grace harus menerima omelan keras dari Kezya.

"Grace dimana sih? Katanya tadi mau nunggu di dekat air mancur, tapi kamu Kok gak ada?"

"Kezya.. Maaf gigi aku berulah jadi aku pulang ke rumah duluan,"

Kezya mematikan sambungan telepon setelah mengetahui keberadaan Grace. Saat perjalanan menuju mobilnya Kezya melihat muka yang beberapa bulan ini menghilang dari hadapannya.

"Riel? Kamu dari mana aja? Aku udah lama gak lihat kamu,"

Riel terkejut sampai-sampai sandwich nya jatuh dan ia tersedak. Sambil ter batuk Riel masih bisa bertanya.

"Ngapain kamu d isini?"

Kezya merentangkan tangannya ingin memeluk Riel namun Riel menolaknya dengan keras. Riel berlalu dan meninggalkan Kezya dengan penyesalan terbesarnya.

🐶🐶🐶

Chapter di atas terlalu panjang?
Gak apa-apa agar Readers setia kami gak capek nunggu-nunggu tapi yang gak nunggu juga gak apa-apa😂😂
Jangan lupa VoMent yak...
Salam hangat

With Love

TheGRS

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang