03. Menjadi Jomblo Mulia

1.8K 71 9
                                    

Seiring berjalannya waktu, lambat laun aku pun mulai terbiasa tanpanya, sudah sering ku sakit hati karenanya, sudah banyak air mata yang ku keluarkan karenanya. Dan ternyata benar bahwa dia telah menjalin hubungan dengan wanita lain. Ku fokuskan diriku untuk mulai mengkaji Islam. Tapi syetan selalu pandai merayu manusia untuk terjebak dalam perangkapnya. Yahhh saat aku sudah mulai tenang dengan kesendirianku. Tiba-tiba hatiku diguncangkan oleh seseorang yang membuatku begitu mengaguminya karena kebaikannya, tutur katanya, seseorang yang lebih sering menundukkan pandangannya ketika berbicara dengan wanita. Yaah awalnya hanya sekedar kagum saja, tapi entah kenapa lambat laun ada yang aneh, temanku sering menceritakan tentangnya dan itu membuatku senang, hingga membuat semakin penasaran.

Berbekal dari nama panggilan dia dan asal kota dia, ku coba mencari FB nya. Ada salah satu nama FB yang membuatku penasaran, ku buka kronologinya dan ku lihat status-statusnya. Status-statusnya islami, ku yakin ini FB dia , namun pada saat itu, aku tak bisa menjadikannya teman karena tak bisa di add. Semenjak aku tahu FB itu, aku pun jadi sering stalking, baca-baca statusnya.

Suatu ketika FB itu pun bisa dijadikan teman, tanpa pikir panjang aku pun add FB itu. Selang beberapa hari FB ku pun di konfirmasi olehnya. Dan pada suatu saat aku baca status dia yang terdapat komentar aku baca komentarnya itu, disana memberitahukan tentang dimana dia bekerja pada teman yang komentar. Dan aku pernah denger dari temenku bahwa si dia bekerja disana. TARRAA!!! Ternyata selama ini aku nggak salah stalking FB orang.

Semakin lama, perasaanku semakin aneh padahal kami tak pernah mengobrol. Ketika dia datang ke tempat kerjaku untuk menemui temannya, aku pun semakin sulit mengendalikan diriku untuk tidak salah tingkah. Mungkin dia menyadari apa yang terjadi pada diriku, atau mungkin teman tempatku bekerja cerita tentangku padanya bahwa kemungkinan aku ada perasaan lain padanya. Hingga dari bulan Desember, aku tak pernah lagi bertemu dengannya, ketika dia ingin menemui temanku sepertinya janjian di tempat lain. Dia yang biasanya main ke rumah atau ke tempat kerja, namun mulai bulan Desember tidak pernah lagi, main ke rumah pun ketika aku tidak ada di rumah. Aku tersenyum ketika memikirkan itu semua. Yahh itu tandanya bahwa dia tidak ingin membuatku berharap lebih padanya. Aku mengerti, dia memang sosok yang baik menurutku. ( temenku kerjaku itu suami istri, dan aku juga tinggal di Mes tempat bekerja bersama mereka )

Bulan Februari, akhirnya aku di pindah tempat kerja ke Kebumen. Allah seakan-akan mengerti bahwa aku tengah berusaha untuk menetralkan perasaan ini, hingga aku pun di jauhkan dengannya secara tidak langsung. Rencana-Mu memang Indah yaa Allah.

Darinya aku banyak belajar secara tidak langsung. Mulai saat ini aku memutuskan untuk istiqomah. Aku ingat cerita Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha.

" Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, semakin jauh Yusuf darinya. Namun ketika Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf padanya."

Biarlah ku pendam saja perasaan ini, Biarlah hanya Aku dan Allah saja yang tahu aku masih menyimpan rasa itu atau tidak. Yaah sekarang hatiku tenang, semua harapanku hanya ku tujukan pada Allah. Masih ku ingat nasihat dari Imam syafi'I yang berbunyi :

" Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya."
( Imam Syafi'i)

Teguran lagi dari Allah, Terimakasih yaa Allah untuk segala nikmat yang telah Engkau beri. Terimakasih karena masih memberikanku kesempatan untuk berubah yang lebih baik lagi.Untuk saat ini, ku sibukkan diriku untuk memikirkan umat, sangat egois rasanya jika hanya memikirkan tentangku dan tentangnya. Aku masih perlu banyak belajar, tentang Islam dan berdakwah Islam.

Perkara mencari pendamping hidup pun ingin ku lakukan dengan hal yang sesuai aturan Islam. Bukan dengan pacaran yang jelas-jelas bukan berasal dari Islam. Kini aku menikmati hidupku menjadi Jomblo Mulia, takkan galau lagi ketika sendiri. Karena sesungguhnya aku memang tak sendiri ada Malaikat Rakib dan Atid yang mencatat segala amal perbuatanku. Dan yang lebih pasti ada Allah yang selalu mengawasiku.

Ana Dia Friska

Perjalanan Hijrahku (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang