Eps 4. Rasa Yang Tak Biasa

2.8K 212 9
                                    

🌼🌼🌼🌼

Terkadang cinta itu,,
Tidak harus selalu di ungkapkan
Ada kalanya hanya kita dan Tuhan..yang tau

(Diary Stefan)

🍁🍁🍁🍁

    Akhirnya setelah perdebatan alot yang sempat terjadi. Paman dan Bibi Yuki pun mengizinkan Yuki pergi ke rumah Bi Entin yang ada di Bandung. Tentunya karna sebuah cek 200jt,, yang Yuki keluarkan. Membuat ketiganya  berbinar setuju.  Melihat itu Stefan hanya menggeleng tak percaya.

Sedang Yuki dengan ber akting layaknya anak kecil ia melompat lompat riang seolah mendapat mainan baru yang di dambakannya.

Dalam hati Yuki berseru. "Dasaar,, trio serakah,,"

Kali ini berbeda saat melihat keluarga Lissa,, justru Stefan hampir menyemburkan tawa gelinya melihat tingkah Yuki. Yang awalnya membuat ia merasa jijik,, tapi ternyata ia merasa terhibur dengan tingkah ajaib istri idiotnya itu.

"Ckckck..gadis idiot itu." Batin Stefan menahan tawa gelinya.

🌳🌳🌳🌳

Dalam perjalanan menuju Bandung. Stefan merasa asing dengan lagu yang di dengarkannya melalui mobil Alpard mewah yang di tumpanginya. Siapa lagi yang menyalakannya  kalau bukan Yuki yang tengah duduk manis di sampingnya sambil ikut bernyanyi dengan suara khasnya yang membuat Stefan berfikir 'Sebenarnya dia itu gadis idiot atau bukan??' fikirnya merasa ada yang janggal.

Kedua supir yang bernama Andilau dan Brusli itu pun ikut bernyanyi bersama majikannya. Semakin membuat Stefan takjub bahkan lebih takjub lagi saat mengetahui nama kedua sopir nya itu yang mengingatkan Stefan pada aktor kenamaan luar negri. Entahlah,, yang jelas dari wajah serta namanya buat Stefan merasa tidak seimbang.

"Kak Efan..ikutan nyanyi dong sama kita Baajigar oh Baajigar Dil Balokha Mein Dilbar,," ajak Yuki dengan sedikit meniru lagunya pada Stefan. Yang di anggap nya tidak bersuara sejak memulai perjalanannya.

Stefan yang mendengarnya hampir tertawa,, karna melihat Yuki menirukan lagunya dengan mengedip ngedipkan mata bulatnya lucu.

"Ekhmmm..tapi kak Efan gak bisa nyanyi Uki,, apa lagi lagunya asing di telinga kak Efan." Stefan membujuk Yuki dengan tangannya yang tidak ia sadari sudah bertengger di atas kepala Yuki,, seraya mengusapnya lembut.

Yuki terkesiap merasakan sentuhan lembut itu. Yang ia rasakan bukan sekedar sandiwara.

'Tidak Uki..kak Efan pasti tidak sadar melakukannya. Jadi jangan Baper okey,," batinnya berusaha mengingatkan.

"Haiisshh..kak Efan mah kurang gaul nih,, orang pinter mana coba yang bilang ini lagu asing. Ini kan lagu india Kak."
Yuki menjelaskan dengan bibir ranumnya yang manyun. Percis seperti anak kecil yang tengah merajuk pada Ibunya. Ia tidak suka lagu lagu kesukaannya di anggap lagu asing.

Stefan terkekeh geli. Lalu pandangannya melihat kedepan di mana kedua sopirnya tengah duduk. Dan menyuruh keduanya untuk fokus.

Kedua sopir itu pun mengagguk mengerti.

Stefan yang berusaha menahan untuk tidak menyentuh Yuki kembali seperti dua hari yang lalu. Akhirnya tidak tahan  mengabaikan istri idiot nya itu dan mulai melancarkan aksi omes nya pada Yuki.

Wedding Is Not A GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang