Happy reading dears.. 😘😘🌿🌿🌾🌿🌿
Setidaknya dengan menangis mungkin bisa mengurangi rasa sesak itu..
(Diary StefanYuki)
****
Stefan segera tersadar dari keterpakuannya,, dan bergegas keluar dari ruang rahasia istrinya.
Setelah keluar dari walk in closet nya. Ia justru terdiam menatap ke arah satu titik,, yaitu istrinya yang selama ini ia anggap idiot. Di atas ranjang Queen Size nya,, tanpa mendekat pun ia tau istri manisnya itu tengah menangis. Di temani dengan lagu yang ia tebak itu lagu korea,, di tambah hujan deras di luar seolah ikut menyuarakan kesedihan keduanya.
Stefan segera menghampiri istrinya,, tanpa bicara ia merengkuh tubuh mungil istrinya dalam dekapan hangatnya.
Yuki tidak sempat protes,, hingga ia membiarkannya.
"Ku mohon Yuki,, istriku sayang. Dengerin penjelasannya aku dulu,, setelah itu terserah kamu mau percaya atau tidak!!"
Ucap Stefan di atas kepala istrinya,, sembari tangan besarnya mengusap lembut rambut coklat keemasan istrinya. Di sertai ciuman ciuman mesra di atas kepalanya. Membuat Yuki merasa nyaman.Karna tidak ada jawaban dari istrinya. Stefan pun kembali berucap. "Diam berarti Uki,, mau dengerin penjelasannya aku."
Untuk sesaat Stefan menarik nafasnya yang terasa sesak.
"Kamu pasti sudah tau sayang,, jika aku bersandiwara saat menikahimu. Tapi itu awalnya,, karna semenjak kamu mengusulkan honeymoon ke desa Mang Nadung dan Bi Entin,, di situ perasaan aneh yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan saat bersama Lissa,, tapi justru rasa aneh itu hadir saat bersama kamu. Saat itu aku berusaha menepis rasa aneh yang hadir di hatiku itu,, karena saat itu juga aku masih memikirkan perasaan Lissa. Aku terus terusan menepisnya,, karna ku fikir aku tidak mungkin jatuh cinta pada gadis idiot sepertimu."
Ucapan Stefan membuat Yuki semakin terisak. Stefan yang merasa bersalah,, mengusap lembut punggung mungil istrinya. Lalu kembali melanjutkan penjelasannya. "Tapi ternyata aku mulai tertarik dengan gadis yang ku anggap idiot itu,, bahkan sebelum kita berlibur ke villa,, aku sudah merasakan hal yang aneh. Debaran jantungku terasa tidak normal. Hingga membuatku pergi ke dokter penyakit jantung untuk melakukan konsultasi,, dan kamu tau sayang,, Dokter itu mengatakan apa setelah aku menjelaskan ciri ciri keanehan pada jantungku,, tiap dekat sama kamu??" Stefan sengaja menggantung ucapannya. Saat merasakan istrinya seolah mencoba merenggangkan dekapannya. Stefan sedikit menunduk menatap istrinya yang juga menatapnya. Gemas,, Stefan mengecup bibir delima istrinya mesra. Membuat Yuki merona karna nya."Te..terus dok..dokternya bilang apa kak??" Tanya Yuki,, berusaha mengalihkan perasaan malunya.
Stefan terkekeh mendengar nada gugup istrinya.
"Ekhm,, dokter itu justru menertawakanku. Katanya aku salah dokter sayang,, aku di suruh pergi ke dokter yang sesuai dengan penyakit aneh yang aku rasain."
"Loh,, e..emangnya kak Efan sakit apa??" Yuki menyanggah ucapan suaminya. Dari nadanya Stefan tau istri manisnya itu tengah khawatir. Ia merasa senang dengan pemikirannya.
"Hmmm,, dokter itu bilang kalau aku mengidap penyakit..??"
Stefan melanjutkan kata katanya dengan berbisik pelan di telinga istrinya. "Jatuh cinta akut sama istri manisku ini" katanya seraya menggigit kecil telinga istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Is Not A Game
Romance18+ Sebut saja Yuki Anggraeni Aynara Thaif seorang gadis manis yang di usianya menginjak 17 tahun,, harus terpaksa melepaskan masa2 remajanya untuk menikah dengan pria pilihan paman dan bibinya. Demi sebuah wasiat Almarhum dan Almarhumah,, kedua or...