Eps 9. Aku Tau Semuanya

2.3K 192 22
                                    

Happy reading dears.. 😘😘

🌴🌴🌴🌴
Hati hati dengan ke ingin tahuan mu yang bisa saja membunuhmu secara perlahan....

(Diary Yuki)


****

Sejak kejadian di villa 1 minggu yang lalu hubungan Stefan dan Yuki semakin dekat. Bahkan keduanya sering melakukan hubungan suami istri. entah itu di ruang kerja,, kamar,, kamar mandi dll.
Tentunya pada saat para Art nya di liburkan kecuali para penjaga yang berjaga di luar. Hingga membuat rumah mewahnya hanya di isi oleh desahan dan teriakan kenikmatan keduanya.

"Haduhh di mana sih itu barang. Itu kan pemberian dari Yuki,," Stefan menggerutu di dalam walk in closet dengan sibuk mencari cari barang yang di inginkannya. Entah barang apa yang di carinya.

"Hayyo kak Efan nyari ini ya??"
Yuki dengan wajah innocent nya,, Memperlihatkan barang yang di cari cari oleh suaminya itu. Dengan tangan kanannya yang menggoyang goyangkan barangnya.

"Ukiii,, iseng banget sih kamu. Balikin engga dasinya"

"Engga mauu"

Yuki berlari mengelilingi ruangan walk in closet yang luas itu. Stefan yang melihatnya menggeram gemas.

'Okeyy Stefan. Saatnya berperang dengan istri manismu itu," batinnya tersenyum evil.

"Kena kamu,," Stefan menangkap tangan mungil istrinya,, dan mendekapnya. Sebelum Yuki sempat protes karna rasa terkejutnya,, bibir mungil penuhnya sudah di lumat habis oleh suaminya.

"Emmhhpp" Yuki berusaha melepaskan diri dari dekapan erat Stefan. Bahkan kaca matanya pun sudah hilang dari mata indahnya.

****

Beberapa jam kemudian keduanya sibuk mengenakan pakaiannya masing masing. Untuk sesaat keduanya mengambil nafas sebanyak mungkin karna merasa nafasnya habis akibat olah raga pagi menjelang siangnya.

Stefan terkekeh geli melihat wajah cemberut istrinya. Yang terlihat menggemaskan di matanya.

"Makanya lain kali,, kalau mau jahil di fikir dulu ya sayaang..biar gak dapat hukuman kaya gini lagi,, kan akunya yang keenakan. Ehh kamu juga kan sayaang??"

"KAK EFAAN NYEBELINNN..!!"

Yuki berlari keluar dari ruang walk in closet itu. Ia benar benar merasa malu,, sekaligus bahagia. Karna suaminya memperlakukannya begitu lembut meskipun awalnya memaksa.

Stefan tergelak. Melihat kepergian istrinya dengan kedua tangan mungilnya memegang kedua pipi chubbynya yang memerah itu.

"My Sweety Wife" batinnya dengan pandangan hangatnya mengarah ke arah di mana istrinya keluar.

Lalu tatapannya beralih ke semua sudut. Membuatnya tersenyum simpul saat membayangkan kembali kejadian yang baru saja terjadi.

"Ohh,, membayangkannya saja sudah membuat bagian bawah tubuhnya berdenyut."

Stefan menggeleng gelengkan kepalanya. Seraya mengusap wajahnya,, berusaha menetralkan hasratnya yang seolah menggebu tiap berdekatan atau bahkan hanya membayangkan kembali ketika dirinya dan istrinya bergulat dalam setiap pergumulannya yang panas.

"Yukii..my ugly wife,, virus apa yang kau tularkan padaku!!"
Bisiknya prustasi dalam hati.
"Apakah ini yang namanya Karma?? Jika 'iya' maka aku tidak menyesal sama sekali" Lanjutnya dengan keyakinan pasti,, dalam hatinya.

Wedding Is Not A GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang